Deskripsi Responden ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 13 responden atau 39,4. Berdasarkan data dan temuan lapangan menunjukkan bahwa adanya kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit dilaksanakan secara cepat, tepat dan mudah sesuai dengan prosedur koperasi. Didukung juga, karyawan koperasi masih memberikan toleransi untuk kasus tertentu dengan alasan anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit jelas dan mudah, bukan hanya penjelasan secara verbal namun pihak koperasi juga menyediakan buku panduan persyaratan pinjaman serta pengambilan keputusan cepat. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya maksimal dilihat dari hasil maintenance setelah kredit cair yang berhasil, dibuktikan adanya jumlah kredit yang selalu dibayar oleh anggota. Koperasi bunga tanjung memiliki peranan manajemen yang berkualitas, dibuktikan dengan pemberian keputusan kredit yang teliti, cepat, dan tepat sasaran sesuai dengan informasi dan data yang akurat. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit yang bertangungjawab didukung dengan memberikan kredit sesuai kebutuhan dan kemampuan kredit. Karyawan bunga tanjung menjalankan proses penagihan kredit secara maksimal, didukung dengan target penagihan kredit tercapai dan mampu mengatasi kredit yang bermasalah. 2 Kondisi Internal Koperasi Cukup Mendukung Kondisi Internal Koperasi cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori sedang yaitu sebesar 11 responden atau 33,3. Berdasarkan data dan temuan lapangan yang dikategorikan netral menunjukkan kemungkinan bahwa kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit, waktunya kurang cepat dan cukup rumit. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit kurang jelas dan cukup rumit dan pengambilan keputusan yang cukup lama. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya kurang maksimal. Koperasi bunga tanjung memiliki peranan manajemen yang kurang berkualitas. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit kurang bertangungjawab. Dan karyawan bunga tanjung menjalankan proses penagihan kredit kurang maksimal. 3 Kondisi Internal Koperasi Tidak Mendukung Kondisi Internal Koperasi yang tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori sedang yaitu sebesar 9 responden atau 27,3. Berdasarkan data dan temuan lapangan yang dikategorikan tidak mendukung menunjukkan kemungkinan bahwa kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit lambat dan sangat rumit. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit tidak jelas dan sangat rumit. Kemampuan karyawan dalam pengambilan keputusan lama. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya tidak maksimal karena kemungkinan sering melakukan kesalahan dalam memasukan atau mengeluarkan dana. Koperasi bunga tanjung memiliki peranan manajemen tidak berkualitas, kemungkinan karena adanya penyalahgunaan wewenangtugas. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit tidak bertangung jawab, kemungkinan karena pemberian kredit tidak tepat sasaran. Karyawan bunga tanjung menjalankan proses penagihan kredit tidak maksimal, kemungkinan karena target penagihan kredit tidak tercapai. 5. Deskripsi Data Tentang Kondisi Anggota Koperasi Kondisi anggota koperasi lebih difokuskan pada latar belakang anggota yaitu memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi koperasi. Pengukuran kondisi anggota adalah keadaan anggota 5C, pemanfaatan kredit oleh anggota, dan integritas anggota. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅= Keterangan: ̅ = rata-rata mean Σx = jumlah skor N = jumlah responden Sumber: Partino, 2009: 60 Untuk mengetahui penilaian kondisi anggota terhadap pemberian kredit, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini : Interval = Skor tertinggi- skor terendah Kategori = 26 - 15 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi anggota adalah: Tabel V.6 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Anggota Interval Skor Kategori 22,3 – 26 3 Kondisi anggota mendukung 18,5 – 22,2 2 Kondisi anggota cukup Mendukung 15 – 18,4 1 Kondisi anggota tidak mendukung Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Kondisi Anggota dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Anggota Mean X2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Mendukung 5 15.2 15.2 15.2 Cukup Mendukung 12 36.4 36.4 51.5 Mendukung 16 48.5 48.5 100.0 Total 33 100.0 100.0 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012 Kategori Kondisi Anggota menjadi tiga antara lain : 1 Kondisi Anggota Koperasi Mendukung Kondisi Anggota yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 16 responden atau 48,5. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, sebagian besar anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang baik yaitu jujur dan bertanggungjawab dalam membayar kembali kreditnya ditunjukkan dengan data pembayaran angsuran tepat waktu walaupun hanya membayar bunganya. Modal anggota mencukupi artinya anggota mempunyai saldo simpanan yang cukup untuk pengajuan kredit sebesar 10 dari pinjamannya. Kondisi anggota sehat artinya kondisi usahanya berjalanberkembang, didukung dengan identitas usahanya baik berupa tani, pedagang, ataupun UKM. Kemampuan dan kesanggupan anggota tinggi artinya anggota mampu menggunakan fasilitas kredit dan sanggup menerima resiko dan mengembalikan pinjamannya. Jaminan dari anggota artinya anggota mau menunjukkan jaminannya untuk mendapatkan kredit baik berupa surat tanah, kendaraan, dan barang berharga lainnya. Anggota koperasi dalam pemanfaatan kredit sesuai dengan tujuan awal dan mempunyai alasan yang tepat untuk kebutuhan kredit. Integritas anggota baik artinya anggota bertanggungjawab dalam menyelesaikan kreditnya dan bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi. 2 Kondisi Anggota Koperasi Cukup Mendukung Kondisi Anggota yang cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori sedang yaitu sebesar 12 responden atau 36,4. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, kemugkinan sebagian kecil anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang buruk yaitu kurang jujur dan kurang bertanggungjawab dalam membayar kembali kreditnya. Modal anggota kurang mencukupi karena saldo simpanan anggota sedikit. Kondisi anggota kurang sehat ditunjukkan dengan naik turunya ekonomi anggota. Kemampuan dan kesanggupan anggota cukup rendah artinya anggota belum memanfaatkan fasilitas secara maksimal, kurang sanggup menerima resiko dan jaminan dari anggota bermasalah. Anggota koperasi dalam pemanfaatan kredit kurang sesuai dengan tujuan awal. Integritas anggota kurang baik, misalnya keterlambatan dalam pembayaran kredit. 3 Kondisi Anggota Koperasi Tidak Mendukung Kondisi Anggota yang tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori tidak mendukung yaitu sebesar 5 responden atau 15,2. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, kemungkinan sebagian besar anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang buruk artinya ketidak adanya kejujuran dan pertangungjawaban dalam pembayaran kreditnya. Modal anggota tidak mencukupi artinya anggota sama sekali tidak mempunyai saldo simpanan. Kondisi anggota tidak sehat artinya kondisi usahanya mengalami krisis ekonomi. Kemampuan dan kesanggupan anggota rendah artinya anggota tidak bisa memanfaatkan fasilitas dan tidak sanggup menerima resiko dan tidak mampu mengembalikan pinjamannya serta tidak memiliki jaminan yang jelas. Anggota koperasi dalam pemanfaatan kredit tidak pada tujuan awal dan kebutuhannya tidak logis. Integritas anggota buruk artinya pertanggungjawaban dalam menyelesaikan kreditnya dan pemenuhan kewajibannya buruk, misalnya anggota kabur ke luar kota dan membawa agunan kredit sehingga keberadaanya sulit dilacak. 6. Deskripsi Data Tentang Kondisi Lingkungan Koperasi Kondisi lingkungan koperasi yaitu gambaran keadaan yang ada di lingkungan koperasi. Pengukuran kondisi lingkungan adalah keadaan alam, perkembangan perekonomian, persaingan koperasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan pemerintah. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅= Keterangan: ̅ = rata-rata mean Σx = jumlah skor N = jumlah responden Sumber: Partino, 2009: 60 Untuk mengetahui penilaian kondisi lingkungan terhadap pemberian kredit dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini dengan dasar Skala Likert: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 24 - 13 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi lingkungan adalah: Tabel V.8 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Lingkungan Interval Skor Kategori 20,3 – 24 3 Kondisi lingkungan mendukung 16,5 – 20,2 2 Kondisi lingkungan cukup mendukung 13 – 16,4 1 Kondisi Lingkungan tidak mendukung Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Kondisi Lingkungan Koperasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.9 Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Lingkungan Mean X3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Mendukung 6 18.2 18.2 18.2 Cukup Mendukung 12 36.4 36.4 54.5 Mendukung 15 45.5 45.5 100.0 Total 33 100.0 100.0 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012 Kategori penilaian kelompok kondisi lingkungan koperasi dapat digolongkan menjadi tiga antara lain : 1 Kondisi Lingkungan Koperasi Mendukung Kondisi Lingkungan Koperasi yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 15 responden atau 45,5. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya keadaan alam yang mendukung dalam pembayaran kredit, perkembangan perekonomian naik pesat karena sebagian besar masyarakat disekitar koperasi mengajukan kredit usaha. Persaingan koperasi sangat ketat karena jumlah pesaing sangat banyak. Apalagi banyak lembaga keuangan seperti bank menawarkan produk yang menarik namun bagi pihak koperasi, situasi tersebut dijadikan tantangan dengan memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik. Perubahan teknologi semakin berkembang sehingga baik karyawan maupun anggota semakin modern dan canggih. Dan perubahan peraturan pemerintah yang mendukung seperti dikeluarkanya kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kesejahteraan berkoperasi. 2 Kondisi Lingkungan Koperasi Cukup Mendukung Kondisi Lingkungan Koperasi yang cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 12 responden atau 36,4. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya keadaan alam kuarang mendukung dalam pembayaran kredit, perkembangan perekonomian mengalami naik turun. Persaingan koperasi sedikit ketat karena jumlah pesaing cukup banyak, misalnya disana ada beberapa koperasi yang didirikan dan perubahan teknologi sudah mulai berkembang serta perubahan peraturan pemerintah kurang yang mendukung seperti dikeluarkanya kebijakan-kebijakan yang mempersulit jalannya koperasi. 3 Kondisi Lingkungan Koperasi Tidak Mendukung Kondisi Lingkungan Koperasi yang tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 6 responden atau 18,2. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya keadaan alam yang tidak mendukung dalam pembayaran kredit misalnya kredit yang diberikan kepada petani dan mengalami gagal panen akibat cuaca maka pembayaran kredit akan tersendat pula. Perkembangan perekonomian memungkinkan mengalami krisis global, akibatnya kondisi ekonomi mengalami kelesuan, banyak usaha anggota bangkrut sehingga dalam pembayaran kredit tersendat. Persaingan koperasi sangat ketat karena jumlah pesaing sangat banyak akibatnya koperasi mengalami jatuh bangun berlomba-lomba menarik anggota-anggota baru. Perubahan teknologi belum tersalurkan, disebabkan karena kemungkinan koperasi bunga tanjung belum mempunyai dana yang cukup untuk kebutuhan teknologi. Dan perubahan peraturan pemerintah tidak mendukung disebabkan setiap perubahan peraturan pemerintah karyawan tidak siap menerima kebijakan tersebut. 7. Deskripsi Data Tentang Pemberian Kredit Pemberian Kredit merupakan keputusan untuk mengucurkan kredit dengan tingkat suku bunga kredit tertentu, jangka waktu kredit tertentu, cara pemasaran tertentu, nilai-nilai personal SDM, sistem informasi dan teknologi, dan tingkat kemampuan bekerjasama dengan pihak luar. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅= Keterangan: ̅ = rata-rata mean Σx = jumlah skor N = jumlah responden Sumber: Partino, 2009: 60 Untuk mengetahui penilaian pemberian kredit, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 28-17 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian pemberian kredit adalah: Tabel V.10 Interval Rata-Rata Penilaian Pemberian Kredit Interval Skor Kategori 24,3 – 28 3 Pemberian kredit tepatlayak 20,5 – 24,2 2 Pemberian kredit ragu-ragu 17 – 20,4 1 Pemberian kredit tidak tepatlayak Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Pemberian Kredit dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.11 Distribusi Frekuensi Kategori Pemberian Kredit Mean Y Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak TepatLayak 1 3.0 3.0 3.0 Ragu-ragu 14 42.4 42.4 45.5 TepatLayak 18 54.5 54.5 100.0 Total 33 100.0 100.0 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012 Kategori penilaian Pemberian Kredit dapat digolongkan menjadi tiga antara lain : 1 Pemberian Kredit TepatLayak Pemberian Kredit yang layak dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori layak yaitu sebesar 18 responden atau 54,5. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit yang kecilsedikit dibandingkan bank, misalnya tingkat suku bunga pinjaman usaha di koperasi hanya 1,6. Pemberian Jangka waktu kredit longgar, misalnya pinjaman usaha minimal 2 tahun maksimal 5 tahun. Pemasaran kredit di koperasi selalu inofatif dan kreatif sesuai dengan target pemasaran kredit. Nilai-nilai personal SDM, baik karyawan maupun anggota bermutu karena adanya pelatihan pendidikan bagi mereka. Karyawan mempunyai kemampuan yang baik dalam mengaplikasikan informasi dan teknologi, serta kemampuan bekerjasama dengan pihak luar terjalin dengan lancar dan baik. 2 Pemberian Kredit Ragu-ragu Pemberian Kredit yang ragu-ragu dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori layak yaitu sebesar 14 responden atau 42,4. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit lumayan tinggi, sama saja dengan bank atau lembaga lain. Pemberian Jangka waktu kredit terbatas. Pemasaran kredit di koperasi terkadang inofatif dan kreatif dan nilai-nilai personal SDM, cukup baik. Karyawan mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam mengaplikasikan informasi dan teknologi, serta kemampuan bekerjasama dengan pihak luar terjalin dengan cukup lancar dan baik. 3 Pemberian Kredit Yang Tidak Layak Pemberian Kredit yang tidak layak dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori layak yaitu sebesar 1 responden atau 3,0. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya kemungkinan pemberian tingkat suku bunga kredit tinggi. Pemberian Jangka waktu kredit sedikit, pemasaran kredit di koperasi tidak pernah inofatif dan kreatif, Nilai-nilai personal SDM buruk, kemampuan mengaplikasikan informasi dan teknologi buruk, dan kemampuan bekerjasama dengan pihak luar tidak terjalin dengan baik.

B. Uji Prasayarat

1. Uji Normalitas

Persamaan regresi yang baik seharusnya berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Ada berbagai cara untuk mengetahui sebuah persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat kepercayaan 5 atau 0,05. Jika signifikansi 0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal. Output dari hasil olah data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut: Tabel V.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 Kondisi Internal X2 Kondisi Anggota X3 Kondisi Lingkungan Y Pemberian Kredit N 33 33 33 33 Normal Parameters a,,b Mean 20.88 20.76 18.12 23.21 Std. Deviation 3.180 3.052 2.522 3.370 Most Extreme Differences Absolute .215 .143 .166 .138 Positive .215 .143 .103 .138 Negative -.110 -.100 -.166 -.129 Kolmogorov-Smirnov Z 1.235 .824 .952 .794 Asymp. Sig. 2-tailed .095 .505 .324 .555 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. 2-tailed Kondisi Internal Koperasi X1 sebesar 0,095, Kondisi Anggota Koperasi X2 sebesar 0,505, Kondisi Lingkungan Koperasi X3 sebesar 0,324 dan Pemberian Kredit Y sebesar 0,555. Karena signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang akan dikenai prosedur analisis statistik menunjukkan hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearias dapat dilihat dari output berikut : Tabel V.13 Hasil Uji Linearitas No. Variabel Nilai F Sig Kesimpulan 1 Kondisi Internal dengan Pemberian Kredit 0,769 0,000 Linear Karena nilai signifikan 0,000 0,05 2 Kondisi Anggota dengan Pemberian Kredit 0,797 0,000 Linear Karena nilai signifikan 0,000 0,05 3 Kondisi Lingkungan dengan Pemberian Kredit 1,569 0,021 Linear Karena nilai signifikan 0,021 0,05 Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012 Pada hasil output ANOVA tabel pertama diketahui bahwa nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kondisi internal koperasi dengan pemberian kredit dinyatakan linier. Hasil output ANOVA tabel kedua dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kondisi anggota dengan pemberian kredit dinyatakan linier. Sedangkan hasil output ANOVA tabel yang ketiga menunjukkan bahwa nilai signifikansi Linearity sebesar 0,021. Karena nilai signifikansi 0,021 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kondisi lingkungan koperasi dengan pemberian kredit dinyatakan linier.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui kontribusi satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari masalah heteroskedastisitas, masalah multikolinearitas dan masalah autokorelasi. Oleh karena itu, pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE best linear unbiased estimator yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi.

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan di mana dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna Priyatno 2010 : 62. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak ada masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas. Tabel V.14 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -1.049 3.282 -.320 .752 X1_Kondisi_Internal .348 .147 .329 2.362 .025 .548 1.826 X2_Kondisi_Anggota .553 .149 .501 3.726 .001 .586 1.707 X3_Kondisi_Lingkun gan .303 .144 .227 2.110 .044 .915 1.093 a. Dependent Variable: Y Pemberian_Kredit Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012 Berdasarkan output di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari ketiga variabel Kondisi Internal 0,548, Kondisi Anggota 0,586 dan Kondisi Lingkungan Koperasi 0,915 lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF variabel Kondisi Internal 1,826, Kondisi Anggota 1,707 dan Kondisi Lingkungan Koperasi 1,093 ketiga nilai VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Syarat model regresi yang baik adalah tidak ada masalah heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan metode Spearman. Metode pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas dengan metode Spearman adalah jika signifikansi antara variabel independen dengan residual 0,01 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika nilai signifikansi 0,01 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil output adalah sebagai berikut: Tabel V.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations X1_Kon disi_Inter nal X2_Kon disi_Ang gota X3_Kon disi_Ling kungan Unstandar dized Residual Spearm ans rho X1_Kondisi_Internal Correlation Coefficient 1.000 .676 .335 .031 Sig. 2-tailed . .000 .056 .864 N 33 33 33 33 X2_Kondisi_Anggota Correlation Coefficient .676 1.000 .169 .010 Sig. 2-tailed .000 . .348 .958 N 33 33 33 33 X3_Kondisi_Lingkunga n Correlation Coefficient .335 .169 1.000 -.080 Sig. 2-tailed .056 .348 . .658 N 33 33 33 33 Unstandardized Residual Correlation Coefficient .031 .010 -.080 1.000 Sig. 2-tailed .864 .958 .658 . N 33 33 33 33 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber Data SPSS 17.0 diolah Tahun 2012