mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan. Sebaiknya terdapat kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang dilayani di unit pelayanan
kesehatan.
2.4.2 Pengukuran Beban Kerja
Pengukuran beban kerja dilakukan untuk mengetahui beban suatu pekerjaan dari personil. Pengukuran beban kerja adalah penerapan teknik yang dirancang untuk
menetapkan bagi seseorang pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Terdapat tiga cara dalam menghitung beban kerja staf, yaitu
Ilyas, 2004: 1.
Work Sampling Work sampling merupakan kegiatan pengukuran beban kerja melalui
pengamatan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan. Work sampling adalah metode yang dapat digunakan untuk mengukur waktu, kegiatan langsung,
waktu perjalanan, waktu yang sia-sia yang berhubungan dengan operasi perusahaan, work sampling merupakan metode analisis kerja dengan
melakukan pengamatan dalam jumlah besar, dimana waktu pengamatan ditetapkan secara acak. Pengamatan yang dilakukan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh staf selama waktu kerja bukan siapa staf tersebut. Staf yang diamati tidaklah penting, tetapi apa yang dikerjakan staf yang penting
menjadi pengamatan, sehingga dapat diketahui : a.
Aktivitas apa saja yang dilakukan staf pada waktu jam kerja
Universitas Sumatera Utara
b. Apakah aktivitas staf berkaitan dengan fungsi dan tugasnya pada waktu
jam kerja c.
Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan produktif dan tidak produktif
d. Pola beban kerja staf yang dikaitkan dengan waktu dan jadwal jam kerja
Pengamatan dilakukan dengan interval 2 hingga 15 menit tergantung kebutuhan peneliti. Semakin kecil intervalnya, maka semakin besar sampel
yang diamati sehingga akurasi penelitian menjadi lebih akurat. Pengamatan ini dilakukan pada jam kerja selama satu atau dua minggu. Parameter yang
digunakan untuk menilai beban kerja personel yaitu jika waktu kerja produktif yang optimum berkisar 80. Seorang personel telah bekerja diatas
80 maka dapat dikatakan bahwa beban kerja staf tersebut tinggi. 2.
Time and Motion Study Time and Motion Study, ialah penelaah gerakan dan waktu yang diperlukan
dalam rangka pekerjaan terkait dengan efesiensi tenaga. Pengukuran kerja dalam metode ini dilakukan melalui observasi dan membuat catatan
mengenai tiap tahap pekerjaan, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tiap tahap pekerjaan tersebut dan kecepatan kerja.
Penentuan sampel pada metode time and motion study, harus ditentukan dari personel yang diklasifikasikan sebagai tenaga mahir, untuk
mengetahui kompetensi atau kualitas kerja dari seorang personel di bagian
Universitas Sumatera Utara
tertentu, misalnya di ruang ICU, kemudian membuat formulir daftar kegiatan personel yang diklasifikasikan sebagai kegitan profesional dan non
profesional mahir serta waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Pelaksanaan pengamatan untuk pengambilan data ini haruslah seseorang yang mengetahui secara benar tentang kompetensi dan fungsi
personel mahir. Pada prinsipnya yang diamati adalah jenis kegiatan, waktu yang dibutuhkan dan kualitas kegiatannya.
3. Daily Log
Daily log atau pencatatan kegiatan sendiri merupakan bentuk sederhana dari work sampling, daily log pencatatan dilakukan oleh staf yang bersangkutan.
Penggunaan metode ini sangat bergantung pada kejujuran dan kerjasama dari staf yang menjadi sampel penelitian. Pencatatan dengan daily log dilakukan
menggunakan formulir isian yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami dan diisi oleh staf tersebut. Metode daily log digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai jenis kegiatan, waktu dan lamanya kegiatan dilakukan oleh staf selama waktu bekerja. Manfaat metode ini adalah dapat melihat
pola beban kerja, seperti kapan beban kerja tinggi, apa jenis kegiatan yang membutuhkan waktu banyak, lama waktu mengerjakan setiap jenis pekerjaan
adalah hal penting, karena untuk melihat beban kerja perlu waktu dan jumlah produksi dibagi dengan waktu.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Komitmen