4. Pengaruh Komitmen Normatif dengan Kepuasan Pasien
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dari 12 responden yang memiliki komitmen normatif rendah terdapat 10 orang 83,3 responden yang menyatakan
tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan petugas, sedangkan dari 22 responden yang memiliki komitmen normatif tinggi terdapat 13 orang 59,1 responden yang
menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan petugas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,0430,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan antara komitmen normatif dengan kepuasan pasien. Hasil analisis diperoleh nilai odds ratio OR sebesar 7,222 artinya petugas yang memiliki
komitmen normatif tinggi mempunyai peluang 7,2 kali untuk meningkatkan kepuasan pasien dibandingkan dengan petugas yang memiliki komitmen normatif
rendah.
4.4 Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil analisis bivariate antara variabel independen dan variabel dependen, ternyata ada 3 tiga variabel yang memiliki nilai p value 0,25 yaitu
variabel beban kerja, komitmen afektif dan komitmen normatif. Tahap selanjutnya 3 tiga variabel tersebut dimasukkan sebagai kandidat untuk dilakukan analisis
multivariate. Pemodelan ini semua kandidat dicobakan secara bersama-sama, kemudian variabel yang memiliki nilai p0,05 akan dikeluarkan secara berurutan
dimulai dari p value terbesar, seperti pada Tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Hasil Uji Regresi Logistik Berganda yang Masuk kedalam Model Multivariat
Variabel independen p
OR 95CI
Beban kerja 0,061
8,414 0,905-78,230
Komitmen afektif 0,032
16,271 1,269-208,575
Komitmen normatif 0,910
0,872 0,81-9,372
Nigelkerke R square 0,551
dikeluarkan dari pemodelan multivariat
Tabel 4.20 Hasil Uji Regresi Logistik Berganda
Variabel independen P
OR 95CI
Beban kerja 0,039
7,924 1.109-56,621
Komitmen afektif 0,025
15,493 1,412-170,042
Nigelkerke R square 0,551
Sumber : Data diolah Tahun 2013
Berdasarkan hasil analisis multivariate diketahui bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas
Tanah Garam Kota Solok adalah beban kerja dan komitmen afektif. 1.
Pengaruh beban kerja terhadap kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Tanah Garam Kota Solok
Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda variabel beban kerja berpengaruh bermakna terhadap kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas
Tanah Garam Kota Solok dengan nilai p value =0,0390,05 dengan nilai odds ratio OR 7,924, artinya petugas yang memiliki beban kerja rendah akan 8 kali lebih
tinggi memberikan kepuasan pasien dari pada petugas yang mempunyai beban kerja tinggi setelah dikontrol oleh variabel komitmen afektif.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengaruh komitmen afektif terhadap kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan
Puskesmas Tanah Garam Kota Solok Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda variabel komitmen afektif
berpengaruh bermakna terhadap kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Tanah Garam Kota Solok dengan nilai p=0,0250,05,dan nilai odds ratio OR
sebesar 15,493, artinya petugas yang memiliki komitmen afektif tinggi akan 16 kali lebih tinggi memberikan kepuasan pasien dari pada petugas yang mempunyai
komitmen afektif rendah setelah dikontrol oleh variabel beban kerja. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda, variabel beban kerja dan
komitmen afektif berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien dengan nilai Nigelkerke R Square = 55,1. Berdasarkan nilai koefisien regresi logistik, maka
dapat dibuat model persamaan regresi untuk mengidentifikasi probabilitas kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Tanah Garam Kota Solok sebagai berikut :
1 p=
1 + e
-7.029+ 2.070 beban kerja + 2.740 komitmen afektif
Berdasarkan nilai koefisien regresi, variabel komitmen afektif mempunyai
koefisien tertinggi 2,740, artinya variabel komitmen afektif yang paling besar dominan mempengaruhi kepuasan pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Tanah
Garam Kota Solok.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Kepuasan Pasien pada Unit Rawat Jalan Puskesmas Tanah Garam Kota Solok