22
penilaian, validitas isi, dan kualitas butir soal, sedangkan untuk analisis
butir soal kuantitatif meliputi tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. 8.
Validitas a. Pengertian Validitas
Djiwandono 2008: 164 yang menyatakan bahwa validitas adalah kesesuaian soal sebagai alat ukur dengan sasaran pokok yang perlu
diukur. Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Uno dan Koni 2012: 151 yang berpendapat bahwa validitas adalah hal
yang berhubungan dengan ketepatan terhadap apa yang seharusnya diukur oleh suatu butir soal dan seberapa cermat soal tersebut
melakukan pengukurannya. Berdasarkan pendapat dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu tes mengukur apa yang akan diukur. Artinya tes dikatan tepat apabila dapat mengetahui
kemampuan siswa yang akan diukur.
b. Jenis Validitas
1 Validitas Isi
Menurut Endrayanto dan Harumurti 2014: 284 validitas isi merupakan validitas yang menunjukkan bahwa isi suatu tes
mencerminkan aspek atau karakteristik yang mau diukur. Untuk memperoleh validitas isi, guru melakukan pemeriksaan ulang
terhadap bahanmateri pembelajran atau kompetensi dasar yang akan diteskandiujikan. Berkenaan dengan penilaian hasil belajar
siswa, agar diperoleh validitas isi, prosedur yang ditempuh yaitu
23
merumuskan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
merincikan bahanmateri
pembelajaran, memvisualisasikannya di dalam kisi-kisi penulisan soal, dan
membandingkan setiap butir soal yang disajikan dengan kisi-kisi penulisan soal yang sudah ditetapkan. Apabila guru menyusun isi
tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator soal, dari sudut validitas isi, validitas tes tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
Misalnya, guru matematika kelas V SD ingin memberikan tes mata pelajaran Matematika, maka seluruh butir soal yang
disajikan harus
berdasarkan bahanmateri
pembelajran Matematika kelas V SD. Apabila guru tersebut menyajikan butir
soal Matematika Kelas VI SD, maka tes yang diselenggarakan guru tersebut sudah tidak valid lagi.
2 Validitas Konstruk
Uno dan Koni 2012: 152 menyatakan bahwa validitas konstruk menunjuk pada sejauh mana suatu instrumen mampu
mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan diukur. Misalnya instrumen minat harus mampu
mengukur pengertian-pengertian yang terkait dalam variabel minat. Agar lebih jelas, biasanya variabel tersebut diuraikan dulu
menjadi indikator-indikator. Sedangkan menurut Endrayanto dan Harumurti 2014: 285 untuk memperoleh validitas konstruk,
guru menelaah tes hasil belajar dengan cara mencocokkan antara anah kognitif yang terkandung di dalam tes tersebut dengan ranah
24
kognitif atau aspek pengetahuan yang hendak diungkap berdasarkan perumusan kompetensi dasar dan indikatornya. Jika
hasil telaah tersebut logis berarti ranah kognitif atau aspek pengetahuan yang divisualisasikan dalam setiap butir soal sudah
tepat. Apabila sudah mencerminkan ranah kognitif yang dirumuskan di dalam tujuan pembelajaran, maka tes yang disusun
guru dapat dinyatakan valid. 3
Validitas ramalan atau prediksi Validitas prediksi menunjukkan kepada hubungan antara tes
skor yang diperoleh peserta tes dengan keadaan yang akan terjadi diwaktu yang akan datang. Suraprana 2009: 54menyatakan
bahwa sebuah tes dikatakan mempunyai validitas prediksi apabila tes tersebut mempunyai kemampuan untuk memprediksi apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan menurut Uno dan Koni 2012: 152 validitas ramalan atau prediksi menunjuk
pada sejauh mana tes dapat menentukan atau meramalkan kriteria tertentu yang diinginkan. Misalnya apakah NEM di SLTP dapat
digunakan untuk meramalkan prestasi belajar di SMU. 4
Validitas Kesamaan Uno dan Koni 2012: 152menyatakan bahwa validitas
kesamaan menunjuk kepada sejauh mana tes memiliki kesamaan dengan tes yang sudah ada atau yang sudah dibakukan. kesamaan
yang dimaksud meliputi kemampuan yang diukur, objek yang diukur, dan waktu yang diperlukan.
25
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa macam-macam validitas adalah validitas isi, validitas konstruk,
validitas ramalan atau prediksi, dan yang terakhir adalah validitas kesamaan. Dalam penelitian ini yang menjadi perhatian peneliti
adalah validitas isi, hal itu dikarenakan penelitian ini menyoroti tentang kualitas butir soal ujian akhir sekolah UAS apakah materi tes
sudah relevan dengan aspek yang sudah ditentukan, contohnya aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Analisis validitas isi pada
penelitian ini dilaksanakan dengan melihat kesesuaian materi setiap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun 20142015 pada mata
pelajaran Matematika kelas III dengan SK, KD, dan Indikator yang sudah ditentukan.
9. Reliabilitas