Hambatan Penelitian Refleksi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

penginstalan karena aplikasi tidak tersedia di iOS, memerlukan aplikasi tambahan yaitu Adobe AIR , dan siswa tidak memiliki kuota maupun memory yang cukup. Saat melihat isi dari aplikasi, siswa merasa senang dan cukup tertarik. Siswa menggunakan aplikasi selama pembelajaran, belajar di rumah, atau mengerjakan tugas. Kemudian proses mengamati membantu siswa mempermudah memahami materi, memberikan penjelasan cukup jelas, dan memicu siswa untuk bertanya. Siswa memperoleh informasi dari aplikasi, guru penulis, teman, internet, buku, maupun orang tua. Proses diskusi kelompok berjalan dengan baik, lancar sesuai dengan materi yang sedang dipelajari, dan aplikasi sebagai acuan. Meskipun sebagian siswa masih mengalami kesulitan, namun tetap berjalan dengan bantuan penjelasan dari guru penulis. Menurut siswa, aplikasi membantu mereka memahami pokok bahasan nilai perbandingan trigonometri dan perbandingan trigonometri sudut-sudut berelasi, namun sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami bahasan sudut-sudut berelasi atau grafik fungsi trigonometri.

E. Hambatan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat hambatan-hambatan, diantaranya: 1. Aplikasi Trigonometri Golden Ways hanya dapat di install pada aplikasi A ndroid , sehingga ketika pembelajaran berlangsung ada beberapa sma rtphone yang harus digunakan oleh dua siswa, padahal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI font size dalam aplikasi tidak dapat diperbesar ataupun diperkecil, hal tersebut mengakibatkan tidak semua siswa dapat maksimal dalam menggunakan aplikasi. 2. Aplikasi Trigonometri Golden Ways hanya dapat digunakan apabila pengguna juga menginstal aplikasi Adobe AIR , sehingga perlu banyak kuota dan memory untuk menggunakannya. 3. Soal berlatih tidak di setting secara random, sehingga siswa yang mengerjakannya akan kurang tertantang karena mudah mengingat jawaban dari soal tersebut. 4. Penggunaan aplikasi dalam pembelajaran baru sekedar ujicoba yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang dapat membantu siswa belajar, sehingga tidak dapat melihat apakah produk mempengaruhi motivasi belajar atau meningkatkan hasil belajar.

F. Refleksi

Setelah melalui mata kuliah metodologi penelitian, ini saatnya menikmati pengalaman baruku yang harus aku selesaikan yaitu membuat tugas akhir. “Lalu aku mau meneliti tentang apa?” Salah satu pertanyaan yang muncul dalam benakku dan segera kujawab tentang materi “TRIGONOMETRI”. Aku ingin membantu siswa memahami konsep trigonometri karena sewaktu aku PPL di SMA Negeri 1 Depok, ada beberapa siswa yang menanyakan “apakah trigonometri sulit?”. Aku berencana untuk mengembangkan sebuah modul. Namun pada kenyataannya, saat bimbingan pertama dan membahas tentang topik tugas akhir, mengembangkan modul adalah suatu topik yang sudah biasa. Dosen pembimbing menginginkan agar produk yang dibuat interaktif dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Akhirnya aku memilih untuk mengembangkan bahan ajar berbasis Android . BAB I, BAB II, dan BAB III berhasil kubuat dengan semangat ’45. Aku memperoleh tanda tangan dosen pembimbing dan menyelesaikan administrasi tentang surat izin penelitian dari BAPPEDA. Ya lumayan membuatku merasa lega, karena sekolah sudah mengizinkanku untuk melaksanakan penelitian. Hal yang membuat aku semangat adalah setiap ada teman yang bertanya tentang topik skripsiku kemudian aku menjawab “mengembangkan bahan ajar berbasis Android ”. Oke, aku seketika merasa keren karena topik itu belum pernah kutemui dideretan judul skripsi pendidikan matematika. Tapi ternyata yang keren itu begitu membingungkan ya Tahap selanjutnya, tahapan yang membutuhkan banyak pemikiran dan waktuku yaitu mengembangkan produk. Nah ternyata membuat konsep suatu produk tidak semudah seperti yang kubayangkan. Aku menginginkan di dalam produkku terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan, terdiri dari satu kompetensi dasar, ada bagian mengamati, video motivasi, dan memiliki tampilan yang simpel tapi menarik. Oh.. semua itu tidak mudah. Jangankan untuk menyusun suatu materi, memilih gambar yang cocok untuk background saja sudah membuatku bingung. Disinilah aku menjadi benar-benar rajin mencari informasi dari internet, buku, dan orang-orang yang kurasa ahli dalam bidang ini. Aku seperti benar-benar memaksakan jiwa seni itu harus muncul dalam diriku agar produk yang kubuat menjadi menarik. Aku tidak hanya kesulitan dalam mencari gambar. Hal yang menambahku semakin bingung adalah saat mencari manfaat belajar trigonometri untuk kehidupan sehari-hari. Bagian itu kubuat untuk memotivasi siswa belajar trigonometri. Ditambah lagi mencari objek atau masalah yang sesuai dengan materi. Untungnya, aku sudah memiliki pengalaman membuat gambar-gambar lingkaran satuan dengan menggunakan perangkat lunak power point . Aku manfaatkan pengalamanku itu untuk melengkapi bagian materi. Jadi, aku tidak perlu meluangkan waktu untuk belajar dan menggunakan corel dra w . Yeee.. dua bulan kemudian produkku selesai dan bisa diunduh melalui Google Play Store . Yah, sebenarnya masih ada bagian-bagian yang bagiku kurang memuaskan dan aku yakin seharusnya bisa lebih baik dari apa yang ditampilkan saat ini. Namun apa daya jika aku harus segera melakukan pembelajaran di kelas menggunakan produk tersebut. Pertemuan pertama berjalan baik, tapi kedua, ketiga, keempat kok 2 jam pelajaran hanya 60 menit, materi belum selesai dan akhirnya penelitian dilaksanakan sampai 7 pertemuan. Selama penelitian pun harus terpotong UTS, libur US dan UN. Yah, dari yang awalnya antusias menjadi pembelajarannya kurang optimal karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk review materi. Sampai pada saat mengumpul kuesioner terbuka pun harus ditagih sampai 3 kali hingga terkumpulnya 27 kuesioner. Pembelajaran di kelas yang berjalan hampir 2 bulan akhirnya selesai juga. Aku masih harus rajin bertemu dengan data-data dan menceritakan semuanya. Aku merasa menyusun BAB IV sama seperti pergi ke suatu tempat yang kutahu tujuannya namun tidak tahu harus melalui jalan yang mana. Yaa.. terus berjalan namun tidak sampai-sampai. Mulai merasa bosan dan ingin segera keluar dari kebosanan ini. Tapi aku tetap belum bisa keluar sebelum semua ini benar-benar selesai. Hingga akhirnya, aku menuliskan apa yang bisa kutulis. Semampuku. Agar aku mempunyai modal untuk menyampaikannya kepada dosen pembimbingku. Benar sekali. Setelah semuanya kutulis, aku sampaikan dan revisianku meraja lela. Namun aku tidak pernah menyesal ataupun sedih. Karena dengan masukan yang diberikan oleh dosen pembimbingku, aku jadi tahu mana jalan yang harus aku lalui untuk bisa segera mencapai tempat tujuanku. Meskipun aku mempunyai ambisi yang besar untuk dapat ujian pada bulan Mei 2017, namun Tuhan memberiku rasa sakit dan membuatku bersyukur bahwa dibalik ambisi yang besar, aku tetap harus memikirkan kesehatanku. Tuhan juga memberiku tambahan rezeki dan kesempatan untuk membantu anak-anak lesku belajar mempersiapkan Ujian Kenaikan Kelas. Hidup ini pilihan. Selalu mengerjakan tugas akhir juga merupakan pilihan yang tepat agar aku bisa segera menyelesaikan semuanya. Namun aku memilih untuk tidak memaksakan ambisiku, tetap menjaga kesehatanku, menerima rezeki dan kesempatan yang Tuhan berikan kepadaku. Aku memang belum bisa mewujudkan ambisiku. Tapi aku akan tanggung jawab dan menyelesaikan semua ini secepatnya. Pada akhirnya tanggal 30 Mei 2017, aku memperoleh tanda tangan dari dosen pembimbingku. Aku segera membaca ulang isi dari tugas akhir ini, dan memeriksa satu per satu apabila masih terdapat typo. Kemudian pada tanggal 2 Juni 2017 aku resmi mendaftar ujian. Kalau ada sebagian teman yang merasa takut, deg- deg’an karena sebentar lagi akan mendapat jadwal sekaligus dosen penguji. Beda halnya dengan diriku, aku merasa tenang dan bebas melakukan apapun yang aku mau seperti tidur dan main game, karena tidak ada lagi alasanku untuk duduk memandangi laptop. Tanggal 7 Juni 2017 jadwal ujian akhir sudah keluar, dosen penguji sudah ditentukan dan …. Jeng …. Jeng …. Dua dosen pengujiku laki-laki dan entah mengapa aku tetap merasa suka cita. Yaa.. minimal sehari sekali lah aku membaca PPT yang akan aku gunakan untuk presentasi, kalo dibilang maksimal… yaaa… mungkin 3 kali dan selama aku belajar presentasi aku fikir nggak pernah full sampai selesai haha.. jangan ditiru yaa. Yaa.. intinya aku nggak merasakan gerogi hebat saat akan ujian pendadaran. “Percaya diri aja, kan skripsi aku membuatnya sendiri. Pasti aku bisa lah jawab pertanyaan”. Itu adalah pemikiran yang selalu muncul dan menghilangkan rasa takutku. Hingga sampai pada hari H-nyaa. Oke.. kalau dibilang gerogi, aku tetap nggak seberapa gerogi. Cuma ternyataaa…. Aku sadar nggak sadar, kalau yang gerogi bukan tubuh atau hatiku yang dag dig dug, tapi perutku. Ya.. dari awal bangun tidur aku sudah merasakan sakit-sakit mules di perutku. Waktu kurang 2 jam, aku sudah mulai berfikir kalo pas presentasi atau tanya jawab perutku masih sakit dan tak tertahankan, wah.. masak aku mau izin ke kamar mandi, kan nggak lucu banget. Tapi untungnyaa waktu kurang 30 menit, aku tidak lagi memikirkan sakit perut itu dan mulai melupakannya. Terus gimana di dalam ruangan? Sakit perut nggak? Oh.. ya jelas tidak dong. Semangat suka cita buat ujian pun masih tetap ada. Tapi, karena terlalu bersemangat jadi terlihat sangat emosional deh itu sih kata dosen pembimbingku. Yaaa.. yaa.. di dalam ruangan memang tak menakutkan kok nggak seperti yang biasanya teman-teman bayangkan. Jadi, kalo kamu sungguh-sungguh membuat tugas akhirmu jangan pernah takut buat ujian pendadaran yaa… Nagih deh pokoknyaa… Kalian teman-teman yang juga pejuang tugas akhir dan membaca refleksi ini, aku harap bisa selalu menjaga semangatmu ya. Jaga selalu kesehatanmu. Jangan terlalu sering begadang karena itu bisa mengurangi umurmu menurut kesehatan sih…hehe... Sekian dan Terima Kasih. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan masalah dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pembahasan butir 1 dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk membangun bahan ajar berbasis Android yang dapat membantu siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta memahami konsep Nilai Perbandingan Trigonometri dan Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Berelasi diperlukan bahan ajar yang dapat menyajikan proses ditemukannya konsep, sehingga siswa dapat paham akan bahasan tersebut, tidak sekedar menghafal. Dimana bahan ajar tersebut harus didesain supaya menjadi bahan ajar yang praktis, sehingga dapat digunakan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Bahan ajar yang dimaksud berupa aplikasi Android yang memperhatikan pemahaman konsep siswa. Aplikasi diberikan suatu pengantar yang diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar trigonometri dan setiap pokok bahasan disajikan dalam bagian-bagian yang berbeda. Kemudian aplikasi dibuat agar siswa dapat mengenal objek atau suatu masalah berkaitan dengan konsep yang akan ditemukan. Sehingga pada setiap pokok bahasan dirancang menjadi tiga bagian yaitu mengamati, materi, dan berlatih. Di dalam proses mengamati disajikan suatu objek atau masalah yang dapat membawa siswa pada suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI