Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

pembelajaran pendidikan karakter di sekolah sudah ada, hal tersebut nampak pada UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,... Kata watak yang ada dalam undang-undang tersebut didukung dengan adanya komponen pengembangan diri dalam struktur kurikulum yang biasanya terdapat pembiasaan diri siswa di sekolah Kurikulum, 2006.

2.1.6 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pembuatan perangkat pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, oleh karena itu dalam menyusun suatu perangkat pembelajaran dibutuhkan suatu model pengembangan perangkat pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan langkah- langkah penyusunannya. Model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Jerrold E. Kemp yang telah direvisi, merupakan pengembangan yang kontinum Trianto, 2009: 179. Tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dimana pengembangan perangkat dapat dimulai dan titik manapun dalam siklus. Berikut ini model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini: Gambar 1. Bagan Model Pengembangan Perangkat pembelajaran milik Jerrold E. Kemp Trianto, 2009: 179 1. Identifikasi Masalah Pembelajaran Instructoinal Problems Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan fakta yang berlaku di lapangan saat ini baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan guru untuk mencapai pembelajaran Trianto, 2009: 180. Indikasi adanya sebuah masalah yakni adanya kesenjangan di lapangan. 2. Analisis Siswa Learner Characteristic Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman baik individu maupun kelompok. Karakteristik siswa dianalisis dengan melihat kemampuan akademik, usia, dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadap muatan pembelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan bekerjasama, keterampilan sosial, dan sebagainya Trianto, 2009: 181. 3. Analisis Tugas Task Analysis Kemp menjelaskan analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi dan suatu pengajaran Trianto, 2009: 181. Analisis tugas adalah kegiatan untuk mengetahui keterkaitan tugas yang diberikan oleh guru dengan kurikulum, pokok bahasan yang diajarkan dan tujuan dari dilaksanakannya pembelajaran tersebut. Komponen-komponen dalam analisis tugas adalah 1 analisis isi pelajaran, 2 analisis konsep, 3 analisis pemrosesan, dan 4 analisis prosedur. 4. Merumuskan Indikator Instructional Objectives Perumusan indikator bertujuan untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah disusun. Perumusan indikator berdasarkan hasil analisis pembelajaran dan identifikasi tingkah laku awal siswa. Tujuan dari perumusan indikator ini adalah 1 alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, 2 kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi hasil belajar siswa dan 3 panduan siswa dalam belajar Trianto, 2009: 182. 5. Penyusunan Instrumen Evaluasi Evaluation Instrument Penyusunan instrumen evaluasi merupakan penyusunan suatu alat ukur ketercapaian indikator yang telah dirumuskan sebelumnya. Ketercapaian itu dilihat dari hasil belajar atau nilai evaluasi yang diperoleh siswa. Soal evaluasi dengan tujuan pembelajaran harus saling berhubungan. 6. Strategi Pembelajaran Instructional Starategic Strategi pembelajaran ditentukan pada tahap ini. Kegiatan ini terdiri dari pemilihan metode, pendekatan atau model pembelajaran, dan pemilihan format penulisan perangkat pembelajaran. Strategi yang digunakan merupakan strategi yang dipandang baik, dimana dapat memberi pengalaman yang bermakna bagi siswa, serta dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. 7. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran Instructional Resources Pemilihan media atau sumber belajar dalam pembelajaran disesuaikan dengan rumusan tujuan pembelajaran. Pemilihan media dan sumber belajar mempengaruhi keberhasilan suatu pembelajaran, oleh karena itu media harus disiapkan dengan hati-hati. Media yang tepat dapat memotivasi siswa dengan cara yang menarik dan menstimulasi perhatian pada materi pelajaran, melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan dan menggambarkan isi materi dan keterampilan-keterampilan kinerja, membantu pengembangan rasa menghargai atau apresiasi, serta memberi kesempatan menganalisis sendiri kinerja individual Trianto, 2009: 185. 8. Pelayanan Pendukung Support Services Layanan pendukung adalah seluruh layanan yang dibutuhkan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Layanan tersebut adalah kebijakan kepala sekolah, guru mitra, tata usaha, dan tenaga-tenaga terkait serta layanan perpustakaan. 9. Evaluasi Formatif Formative Evaluation Evaluasi formatif merupakan penilaian yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai tujuan. Trianto, 2009: 186. Penilaian formatif dilakukan selama proses pengembangan dan uji coba desain produk. Melalui penilaian formatif, peneliti dapat mengetahui kelemahan dari produk yang dikembangkan yang nantinya dapat dilakukan perbaikan. 10. Evaluasi Sumatif Sumative Evaluation Evaluasi sumatif digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Sumber utama penilaian ini adalah hasil post tes dan ujian akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil ujian akhir unit, atau hasil uji akhir untuk muatan pembelajaran tertentu Trianto, 2009: 186. Model pengembangan diatas, semua langkah yang terdapat dalam lingkaran saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan seluruh langkah yang ada, tidak akan terlepas dari kegiatan revisi. Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap langkah pengembangan. Setiap langkah rancangan pembelajaran selalu berhubungan dengan kegiatan revisi. Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang telah dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan evaluasi sumatif, evaluasi formatif, dan pelayanan pendukung di lingkungan tempat pengembangan. Revisi pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan karakteristik perangkat pembelajaran yang dijelaskan oleh Cunningswoth 1995:3 yaitu adanya 1 aims and approaches atau tujuan dan pendekatan. 2 design and organization atau desain dan pengorganisasian, 3 content atau isi, 4 topic atau topik, dan 5 methodology atau metodologi.

2.2 Penelitian yang Relevan

Sebuah penelitian baik jika didukung oleh penelitian lain yang relevan. Ada lima penelitian, yang peneliti anggap relevan dan dapat digunakan sebagai salah satu dasar penelitian. Berikut ini penjabaran mengenai penelitian relevan yang dipilih peneliti. Penelitian Meina Febriani 2012 berjudul Pengembangan Perangkat pembelajaran Apresiasi Dongeng Banyumas Bagi Siswa SD Kelas Rendah. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran apresiasi dongeng Banyumas bagi siswa SD kelas rendah yakni kelas II. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Research and Development RD Febriani, 2012 Hasil penelitian Febriani 2012 yaitu 1 perangkat pembelajaran Dongeng Banyumas yang diinginkan oleh guru dan siswa adalah perangkat pembelajaran dongeng Banyumas yang di desain dengantampilan yang menarik, sesuai dengan pemahaman siswa, mengajarkan nilai-nilai positif, dan memberikan pengetahuan budaya Banyumas. 2 penilaian yang diberikan oleh guru dan ahli pada dimensi sampul buku diperoleh nilai rata-rata 83,33 dengan kategori baik, pada dimensi anatomi buku diperoleh nilai rata-rata 82,5 dengan kategori baik, dan pada dimensi isi buku, diperoleh nilai rata-rata 81,25 dengan kategori baik. 3 berdasarkan hasil penelitian, perbaikan yang dilakukan terhadap perangkat pembelajaran adalah perbaikan desain sampul, peniadaan materi mengapresiasi