Karakteristik Penilaian Otentik Macam-Macam Penilaian Otentik

penilaian dilakukan setelah dilakukan pengukuran. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran Arikunto, 2012: 3. Penilaian otentik digunakan untuk mengetahui proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian otentik menitik beratkan pada kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna Nurgiyantoro, 2011: 23. Penilaian tidak hanya menekankan pada pengetahuan yang dimiliki peserta didik, namun juga untuk mengetahui bagaimana kinerja serta sikap dari masing-masing peserta didik.

2.1.4.2 Karakteristik Penilaian Otentik

Dilaksanakannya implementasi Kurikulum SD 2013, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2013 menyusun panduan teknis penilaian di sekolah dasar. Penilaian dalam Kurikulum SD 2013 memiliki beberapa karakteristik Kemendikbud, 2013: 5. Pertama, belajar tuntas atau masi perlu perbaikan. Pandangan yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, jika peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai kebutuhan. Kedua, otentik. Penilaian otentik mencerminkan masalah dunia nyata atau kehidupan sehari-hari yang siswa ketahui, bukan dunia sekolah. Penilaian menggunakan berbagai cara dan kriteria yang menyeluruh agar penilaian dapat sesuai dengan hasil dari jawaban yang akan dinilai. Di dalam penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui peserta didik namun lebih mengutamakan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Ketiga, berkesinambungan. Yang dimaksud dengan penilaian berkesinambungan adalah penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung. Keempat, menggunakan teknik penilaian yang bervariasi. Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek, pengamatan, maupun penilaian diri. Kelima, berdasarkan acuan kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan dengan kelompoknya atau siswa lain di dalam kelasnya namun dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria tersebut misalnya KKM. Dengan adanya kriteria, guru dapat segera mengetahui peserta didik mana yang belum dapat menguasai materi atau kemampuan tertentu.

2.1.4.3 Macam-Macam Penilaian Otentik

Ada banyak tugas dan kegiatan penilaian yang dapat dikelompokkan ke dalam penilaian otentik. Menurut Nugiyantoro 2011: 34-48 ada enam jenis penilaian otentik. 1 Penilaian Kinerja. Penilaian kinerja dimaksudkan untuk menguji kemampuan peserta didik dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan, menguji apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan sebagaimana ditemukan dalam situasi nyata dan dalam konteks tertentu. 2 Wawancara Lisan. Dalam penilaian ini terjadi Tanya jawab antara pihak yang diwawancarai yakni peserta didik dengan pewawancara atau guru. Di dalam penilaian ini, ketepatan atau kejelasan informasi yang disampaikan. 3 Pertanyaan terbuka. Penilaian ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan atau tugas pada peserta didik. Pertanyaan yang diberikan pada peserta didik harus dibatasi supaya jawaban yang dilontarkan peserta didik sesuai dengan pertanyaan. 4 Menceritakan kembali teks atau cerita. Penilaian ini tidak untuk mengukur pemahaman wacana yang didengar atau dibaca oleh peserta didik. 5 Portofolio. Portofolio merupakan kumpulan karya peserta didik yang dikumpulkan secara sengaja, terencana, dan sistematik yang kemudian dianalisis secara cermat untuk menunjukkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik setiap waktu. 6 Proyek. Proyek merupakan bentuk penugasan yang menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok dalam kaitannya dengan penilaian hasil pembelajaran. Hasil kerja akhir suatu proyek dapat berupa laporan. 2.1.5 Pendidikan Karakter 2.1.5.1 Hakikat Pendidikan Karakter