agama,  hukum, tata karma, budaya dan adat istiadat Suryadi, 2012: 81 karakter merupakan nilai dalam tindakan seseorang. Nilai atau tindakan yang ada pada diri
seseorang tersebut biasa baik atau buruk. Baik  buruknya  tindakan  seseorang  bisa  saja  dikatakan  sebagai  bawaan
lahir yang sudah melekat sejak awal. Tindakan baik yang sudah melekat pada diri seseorang  memang  tidak  perlu  dipermasalahkan  lagi  akan  tetapi  tindakan  yang
dianggap  buruk  yang  sebaiknya  diperbaiki.  Usaha-usaha  yang  ditempuh pemerintah  dalam  dunia  pendidikan  banyak,  salah  satunya  memasukkan  karakter
dalam  proses  pembelajaran  di  sekolah  sehingga  diharapkan  siswa  memiliki kepribadian  yang  baik,  sesuai  dengan  ungkapan  Koesoema  2007:  80  bahwa
karakter erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.
2.1.5.2 Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Pendidikan  karakter  dapat  diartikan  sebagai  upaya  sadar  dan  terencana dalam  mengetahui  kebenaran  atau  kebaikan,  mencintainya  dan  melakukan  dalam
kehidupan  sehari-hari  Suyadi,  2013:6  Tujuan  pendidikan  karakter  adalah terwujudnya  kesatuan  esensial  si  subjek  dengan  perilaku  dan  sikapnilai  hidup
yang  dimilikinya.  Jadi  pendidikan  karakter  dapat  dilakukan  dengan  pendidikan nilai Adi Susilo, 2012:78.
Banyak  permasalahan  siswa  yang  terjadi  di  lingkungan  keluarga  dan masyarakat.  Sekolah  harus  pintar  membuat  suatu  perubahan.  Lickona  2012:55
sekolah  harus  bekerja  lebih  keras  dalam  menyikapi  perubahan  yang  terjadi  di dalam keluarga yang mempengaruhi beban sekolah sebagai media pendidik moral.
Keluarga dan sekolah harus mau bekerjasama dalam hal ini. Akan lebih baik jika siswa selalu mendapatkan pendidikan karakter di keluarga saat mereka ada di
rumah  bersama  orang  tua,  dan  di  sekolah  saat  mereka  ada  di  sekolah.  Ketika  di rumah  siswa  pun  harus  mendapat  teladan  dari  orang  tua  bagaimana  mereka
sebaiknya  bersosialisasi  dengan  lingkungan  masyarakat  di  sekitar  rumah, dengan tetangga dan teman di rumah misalnya. Jika hanya mendapat pendidikan karakter
dari sekolah, maka perilaku dan sikap baik  yang telah dimiliki akan luntur karena tidak  mendapat  dukungan  dari  keluarga  yang  pada  dasarnya  sebagai  tumpuan
siswa  berkembang.  Pendidikan  karakter  bisa  dikatakan  penting.  Pendidikan karakter  penting,  karena  memiliki  empat  alasan  Maksudin,  2013:  52.  Pertama
karakter adalah bagian esensial manusia, oleh karena itu harus didikan. Kedua saat ini karakter generasi muda bahkan juga orang tua merosot keberadaannya. Ketiga
terjadi  detailisasi  kehidupan  yang  diukur  dengan  uang.  Keempat,  karakter merupakan  salah  satu bagian manusia  yang menentukan  kelangsungan  hidup dan
perkembangan bangsa. Lalu  bagaimana  kaitannya  antara  pendidikan  karakter  di  sekolah  dengan
moral,  nilai,  agama,  dan  kewarganegaraan  yang  ada  di  sekolah?  Dalam  hal  ini Koesoema  2012:205  menyimpulkan  bahwa  pendidikan  karakter  yang  ada  di
sekolah mensyaratkan adanya pendidikan moral, pendidikan agama dan kesadaran akan  nilai-nilai  religius.  Nilai-nilai  moral  yang  ada  dalam  pendidikan  agama
sebaiknya  tumbuh  bersamaan  dengan  nilai-nilai  kebangsaan  sehingga  terjalin kesatuan  masyarakat  yang  dapat  mendukung  perkembangan  individu  dalam
mengembangkan  kehidupan  sosial.  Upaya  pemerintah  dalam  menerapkan
pembelajaran pendidikan karakter di sekolah sudah ada, hal tersebut nampak pada UU  No.  20  tahun  2003  pasal  3  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  yang
menyebutkan  pendidikan  nasional  berfungsi  mengembangkan  kemampuan  dan membentuk  watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat  dalam  rangka
mencerdaskan  kehidupan  bangsa,...  Kata  watak  yang  ada  dalam  undang-undang tersebut  didukung  dengan  adanya  komponen  pengembangan  diri  dalam  struktur
kurikulum  yang  biasanya  terdapat pembiasaan  diri  siswa  di  sekolah  Kurikulum, 2006.
2.1.6 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran