Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dilandaikan lagi agar tidak ketara. 2 Teknik penilaian perlu analisa. Komentar guru kurang jelas, sehingga peneliti hanya memeriksa kembali penilaian yang digunakan.

4.1.4 Kajian Produk Akhir

Produk akhir yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yang dikemas dalam pembelajaran tematik dan terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Produk akhir yang dihasilkan diperoleh berdasarkan masukan, saran, dan komentar yang diberikan teman sejawat, pakar kurikulum, dua guru kelas I SDN Kedungsari 4, Magelang dan SDN Kedungsari 5, Magelang. Ada beberapa bagian dari produk awal yang direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari produk awal, dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

4.2 Pembahasan

Bedasarkan perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh dua pakar kurikulum, dua gurudan dua teman sejawat dapat disimpulkan bahwa peranagkat pembelajaran tersebut termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rerata akhir 4,54 dan layak untuk digunakan sebagai pedoman gurudalam mengajar. Hal ini dapat dibuktikan dengan perolehan skor pada hasil validasi yang tertera pada tabel berikut. Tabel 4.6 Perolehan Skor Validasi Produk No. Penilaian Perangkat pembelajaran Skor Kategori 1 Pakar Kurikulum 4,44 sangat baik 2 Pakar Kurikulum 4,48 sangat baik 3 Guru Kelas I SD I 4,37 sangat baik 4 Guru Kelas I SD II 4,71 sangat baik 5 Teman Sejawat 4,62 sangat baik 6 Teman Sejawat 4,62 sangat baik Total 27,24 Rata-rata 4,54 Kategori sangat baik Pada tabel tersebut terdapat kategori yaitu sangat baik. Dapat dikatakan baik apabila mencakup interval dari 3,41 sampai kuran dari atau sama dengan 4,21 dan dapat dikatakan sangat baik apabila mencapai interval dari 4,22 samapai kurang dari atau sama dengan 5,00. Pada validasi produk, pakar kurikulum 1 memberikan 4,44 dengan kategori “sangat baik”. Pakar kurikulum 2 memberikan skor 4,48 dengan kategori “sangat baik”. Guru kelas I SD 1 memberikan skor 4,37 dengan ketegori “sangat baik”. Guru kelas I SD 2 memberikan skor 4,71 dengan kategori “sangat baik”. Teman sejawat 1 memberikan skor 4,62 dengan kategori “sangat baik”. Teman sejawat 2 memberikan skor 4,62 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi, dapat diperoleh skor rata-rata 4,54 dengan kategori “sangat baik karena ditinjau dari beberapa hal yaitu 1 pembuatan RPPTH terdapat kelengkapan unsur identitas seperti : satuan pendidikan, kelas, semester, tema, subtema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, dan alokasi waktu. Hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran halaman 7 pada bagian identitas RPPTH. 2 Pada perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD, sesuai dengan kata kerja operasional dengan kompetensi yang akan diukur dan sudah menunjukkan kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dalam perumusan indikator yang tertera dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 7 - 9. 3 Perumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator, mengandung komponen ABCD Audience, Behaviour, Condition, Degree, menggunakan kata kerja yang dapat diukur, serta perumusan tujuan pembelajaran mengandung satu jenis tingkah laku. Hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 10 - 11. 4 Pemilihan materi ajar sesuai dengan indikatortujuan pembelajaran, materi ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 11. 5 Pemilihan sumber belajar sesuai dengan KI dan KD, sumber belajar sesuai dengan materi pembelajaran dan pendekatan saintifik, sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan sumber belajar ditulis dengan tata tulisan baku hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 12. 6 Pemilihan media belajar sudah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan saintifik dan karakteristik peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 12. 7 Metode pembelajaran sesuai dengan indikatortujuan pembelajaran dan pendekatan saintifik, hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 12. 8 Skenario pembelajaran sudah menampilkan kegiatan yang jelas dan menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan saintifik, seperti yang dijelaskan oleh Sudarwan dalam Majid, 2014: 193 ciri-ciri dari pendekatan saintifik adalah menonjolkan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran halaman 12 - 21 9 Penilaian pembelajaran sudah menggunakan penilaian otentik, menurut Callison dalam Nurgiyantoro, 2011: 29 mengatakan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian proses yang di dalamnya terdapat berbagai kinerja yang menunjukkan cara peserta didik belajar, pencapaian hasil, motivasi, dan sikap yang terkait dengan aktivitas pembelajaran. Sesuai dengan teori tersebut penilaian otentik dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 pada bagian instrumen penilaian halaman 27. 10 LKS sudah memenuhi kelengkapan seperti tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi hal ini dapat dibuktikan dalam lampiran produk halaman 43 - 54.11 Bahasa yang digunakan dalam LKS sederhana dan mudah dipahami siswa, namun dalam penggunaan EYD masih belum tepat khususnya dalam hal penggunaan tanda baca. Produk yang dihasilkan oleh peneliti berpedoman pada 6 spesifikasi produk yang dikembangkan seperti: 1 Komponen RPPTH yang disusun lengkap, 2 RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran, 3 RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif, 4 RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik, 5 Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik, dan 6 RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Pertama, RPPTH disusun secara lengkap dalam setiap pembelajaran. Terdapat beberapa komponen dalam RPPTH seperti: 1 kompetensi inti, 2 kompetensi dasar dan indikator, 3 tujuan pembelajaran, 4 materi pembelajaran, 5 metode pembelajaran, 6 media, alat dan sumber belajar, 7 langkah-langkah kegiatan pembelajaran, 8 penilaian, dan 9 lampiran-lampiran. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 pada halaman 7-42. Kedua, RPPTH yang disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa intelektual, keterampilan, sikap sosial, dan sikap spiritual. Dalam perumusan indikator pada setiap muatan pembelajaran terdapat 4 ranah yang harus diajarkan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran pertama muatan pelajaran yang diajarkan adalah Bahasa Indonesia dan PPKn, dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia tersebut hams mencantumkan indikator KI-1 spiritual, KI-2 sikap sosial, K.I-3 keterampilan, dan KI-4 pengetahuan. Begitu pula dalam muatan pelajaran PPKn, tetapi untuk ranah KI-2 dan KI-1 tidak harus tercantum dalam setiap muatan pelajaran yang penting dalam setiap kegiatan pembelajaran terdapat KI-2 dan KI-1. RPPTH disusun sudah disesuaikan keutuhan perkembangan pribadi siswa hal tersebut nampak dalam lampiran RPPTH pembelajaran 2 halaman 56-58 tentang perumusan indikator dalam setiap muatan pelajaran yang diajarkan Ketiga, RPPTH yang disusun menggunakan pendekatan tematik integratif, artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran terdapat beberapa muatan pelajaran yang diajarkan, misalnya anak belajar tentang cuaca, dalam materi cuaca tersebut terdapat muatan pelajaran yang diajarkan seperti bahasa Indonesia, matematika, dan PPKn. Pergantian setiap muatan pelajaran berjalan dengan landai sehingga pembelajaran tidak terlihat terpisah-pisah tetapi sudah menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 tentang kegiatan pembelajaran yang terdapat pada halaman 12-21. Keempat, RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik, artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencobamempraktikkan dan mengomunikasikan. Dengan pendekatan tersebut anak menjadi lebih aktif dan dapat mengolah ilmu pengetahuan yang berasal dari berbagai sumber. Hal tersebut nampak dalam lampiran RPPTH pembelajaran ketiga pada kegiatan inti halaman 98-99. Kelima, penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Dalam setiap kegiatan pembelajaran anak tidak hanya dinilai dari segi pengetahuannya saja tetapi juga dinilai dari segi keterampilan, sikap sosial dan spiritual. Dari segi pengetahuan teknik penilaiannya berupa soal yang terdiri dari soal tertulis atau lisan beserta kunci jawaban dan panduan penilaian. Dari segi keterampilan teknik penilaiannya berupa performancekinerja dan produk, instrumen yang digunakan berupa rubrik penilaian. Dari segi sikap sosial teknik penilaiannya berupa non tes dengan melakukan observasi dan instrumen penilaian yang digunakan berupa rubrik penilaian. Tidak jauh berbeda dari sikap sosial, untuk spiritual teknik penilaiannya menggunakan non tes berupa observasi dan instrumen penilaian yang digunakan berupa rubrik penilaian. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam lampiran RPPTH pembelajaran 1 halaman 28 - 42. Keenam, RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD, namun dalam beberapa hal terdapat tanda baca yang kurang sesuai sehingga masih butuh perbaikan dalam hal EYD.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bencana Alam berdasarkan analisis kebutuhan di SD Muhammadiyah Demangan Yogyakarta, yang menyatakan perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran baru. Peneliti menggunakan langkah-langkah yang dimodifikasi dengan langkah-langkah RD milik Borg dan Gall. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini melalui tujuh langkah. Langkah-langkah tersebut adalah 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi ahli, 5 revisi desain, sampai menghasilkan desain produk final dengan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik, yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter dan menggunakan penilaian otentik. 5.1.2 Perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 Subtema Bencana Alam untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar yang dikembangkan memiliki kualitas sangat baik dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 berdasarkan hasil validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD dan siswa kelas I SDN Jambusari 02, hal tersebut ditunjukkan dengan skor rata-rata 4,48 dan termasuk kategori sangat baik ditinjau dari 77