Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
klausa sebelumnya. Selain terdapat lebih dari satu klausa, kalimat tersebut juga terdapat kata dan yang menunjukkan hubungan koordinasi antarklausa.
Kalimat 6 terbentuk dari empat klausa yaitu S-P-O, S-P-KET, S-P-O dan S-P-O. Seperti halnya contoh 5, kalimat tersebut juga terdapat klausa
yangdihilangkan subjeknya. Kalimat tersebut terdapat kata dan yang digunakan sebagai hubungan koordinasi antarklausa. Setiap klausa yang membentuk kalimat
tersebut dapat berdiri sendiri. Pada kalimat 7 terdiri dari empat klausa yaitu S-P-O-KET, S-P-KET, S-
P-O, dan S-P-O. Hubungan antarklausa pada kalimat tersebut ditandai dengan konjungsi lalu, dan dan. Setiap klausa pada kalimat tersebut dapat beridiri sendiri.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan antarklausanya memiliki hubungan tidak sedrajat, terdapat satu klausa yang
menjadi bagian dari klausa lainnya. Pada karangan guru masih terdapat penggunaan penanda hubungan subordinasi yang tidak tepat, namun masih dapat
dikategorikan sebagai kalimat majemuk bertingkat. Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat. Selengkapnya lihat di Lampiran
8 Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman :
P KET KET S P PEL
Sandre, Andi, Karo, dan John Kode 1.6
9 Mobil itu lalu melewati dihadapan mereka S P O
maka Doni bergegas menumpang mobil Kode 6.8 S P O
KET
10 Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu
S P KET KET S P
dengan kedua orang tuanya. Kode 9.4 KET
Kalimat 8, 9 dan 10 menunjukkan bahwa kalimat majemuk memiliki hubungan antarklausa yang tidak sedrajat. Terdapat satu klausa yang menjadi
bagian dari klausa lain yang disebut denngan klausa anak. Unsur pengisi keterangan pada kalimat 8 berupa klausa turun dari taxi dan dihubungkan
dengan hubungan subordinasi ketika. Pada kalimat 9 unsur pengisi keterangan diisi oleh klausa Doni bergegas menumpang mobil dan dihubngkan dengan
penanda subordinasi maka. Pada kalimat tersebut terdapat pula kata lalu yang fungsinya sebagai penghubung antarklausa setara tetapi karena penggunaannya
tidak tepat, kata tersebut tidak diperhitungkan sebagai penanda hubungan antarklausa. Sama seperti kedua contoh sebelumnya, unsur pengisi keterangan
pada kalimat 10 juga berupa klausa dan ditandai dengan penanda hubungan subordinatif ketika. Klausa yang mengisi keterangan pada kalimat tersebut adalah
ia berngkat ke sekolah.
c. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat dalam karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, jenis kalimat majemuk yang paling banyak
digunakan adalah kalimat majemuk campuran. Kalimat majmuk campuran merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
bertingkat. Kalimat majemuk campuran yang digunakan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, terdiri dari beberapa klausa dan
mengandung banyak informasi. Berikut contoh kalimat majemuk campuran. Selengkapnya lihat di lampiran
11 Sebelum Beni ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu
S P
KET S P KET KET
dan tidak lupa menyikat giginya. Kode 4.5 KET P O
12 Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya
P O KET
P PEL
masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. Kode 5.5
KET P PEL
13 Setibanya disekolah mobil berhenti KET S P
sambil memberi salam pada ibunya dan ia keluar
P O KET KET
S P
dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainya. KET P O KET
Kode 15.8
Kalimat 11 terdapat klausa anak dan klausa induk yang memiliki kedudukan setara. Kalimat tersebut terdiri dari dua klausa setara yaitu KET-S-P-
KET-KET dan S-KET-P-O. Sementara itu, unsur pengisi keterangan pada salah
satu klausa tersebut adalah semuah klausa S-P. Kalimat tersebut juga terdapat penanda hubunagan koordinasi dan, dan penanda hubungan subordinasi ketika.
Pada kalimat 12 terdapat klausa anak dan klausa induk yang memilliki kedudukan setara. Kalimat tersebut terdiri dari dari dua klausa induk yang berpola
KET-P-PEL-KET dan P-PEL, serta terdapat pula penanda hubuangan koordinasi dan dan lalu. Dalam kalimat tersebut terdapat pula klausa anak yang terlihat pada
unsur pengisi keterangan yaitu klausa diberikan arahan, serta terdapat penanda hubungan subordinasi setelah. Jika diperhatikan, klausa pada kalimat tersebut
tidak lengkap,karena subjeknya dihilangkan. Namun, klausa pada kalimat tersebut masih dapat disebut sebagai klausa karena subjek masih dapat dihadirkan
dalam kalimat berdasarkan subjek pada kalimat sebelumnya.
Sama seperti contoh sebelumnya, kalimat 13 juga terdapat klausa anak dan klausa induk yang memiliki kedudukan setara. Klausa induk pada kalimat
tersebut berpola KET-S-P-KET, S-P-KET, dan S-P-O-KET. Sementara itu, klausa anak terlihat pada salah satu unsur pengisi keterangan yang berupa klausa
memberi salam pada ibunya.
4.2.2 Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Makna
Berdasarkan makna, kalimat dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat seru dan kalimat emfatik.
Dari kelima jenis kalimat tersebut, hanya ditemukan dua jenis kalimat yaitu
kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat emfatik. Berikut analisis ketiga jenis kalimat tersebut.
4.2.2.1 Kalimat Berita Hampir semua kalimat yang terdapat dalam karangan narasi merupakan
kalimat berita. Kalimat berita yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua belum menyampaikan informasi dengan
baik. Untuk memperoleh gambaran mengenai jenis kalimat berita berita, berikut contohnya. Selengkapnya lihat di Lampiran
14 Oleh karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk ditumpang
anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt waktu yaitu pukul 07.30. Kode 1.5
15 Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa
dipimpin salah seorang teman yang ditugaskan. Kode 2.1
16
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskantempat tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas
kekamar mandi sebelum mandi Dimas berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk
mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai sabun mandi sesudah selesai mandi
lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Kode 7.1
Masing-masing contoh kalimat tersebut mengandung informasi. Informasi yang terkandung di dalam kalimat 14 adalah pada pukul 07.00
Ibu Gerardus menyetop sebuah taksi untuk anaknya, kemudian gerardus berangkat ke sekolah tepat
pukul 07.30.
Pada kalimat berita 15 mengandung informasi
pada pukul 07.00 Simon tiba disekolah, pada pukul 07.15 Simon masuk ruang kelas, dan setelah itu berdoa.
Sementara itu, pada kalimat 16 terdapat informasi
pada pukul 06.00 pagi Dimas bangun dan membereskan tempat tidur. Setelah itu, Beni ke kamar mandi. Sebelum
mandi ia berdoa terlebih dahulu. Setelah berdoa, Dimas menggosok gigi. Setelah itu, Dimas mandi. Selesai mandi, Dimas berpakaian lalu sarapan yang sudah disediakan
ibunya.
Kalimat 14, 15, dan 16 menyatakan bahwa kalimat berita berfungsi memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Dilihat dari segi strukturnya, ketiga
kalimat tersebut berupa kalimat berita karena diakhiri dengan tanda titik. Kalimat- kalimat tersebut juga bertujuan memberikan informasi kepada pembaca. Dari
ketiga contoh tersebut, dapat diketahui bahwa sebagai kalimat berita banyak informasi yang tidak disampaikan dengan baik. Hal ini terjadi karena banyak
kalimat yang tidak gramatikal, tidak menggunakan tanda baca dengan baik, terdapat kalimat yang tidak lengkap. Selain itu, dalam satu kalimat terdiri dari
beberapa kalausa yang membuat kalimat menjadi terlalu luas. 4.2.2.2 Kalimat Tanya
Dalam karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, hanya terdapat 1 kalimat yang di dalamnya terdapat kalimat
tanya. Satu-satunya kalimat tanya pada karangan narasi ini struktur kalimatnya kurang baik. Berikut contoh kalimat tanya.
17 Mereka ditengah jalan dapat menemukan Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. Kode 17.12
Pada kalimat 17 terdapat klausa yang bertujuan menanyakan sesuatu, yaitu klausa apa tugas mereka. Tujuan dari klausa tanya itu adalah menanyakan tugas
tugas seorang anak ketika melihat temannya kecelakaan. Sayangnya, kalimat tanya tersebut digabungkan dalam kalimat berita, dan tidak terdapat tanda tanya
di belakangnya.
4.2.3.3 Kalimat Emfatik Dari keselurhan karangan narasi guru SD di lingkungan YPPK Maybrat,
hanya terdapat satu kalimat yang menjadi kalimat Emfatik. Berikut contoh kalimat emfatik.
18 Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
Kode 14.13
Kalimat 18 terdapat kata itulah dan memberikan penegasan khusus pada subjek yaitu
kegiatan Andi Setiap harinya
.
Penegasan itu dilakukan dnegan menambahkan partikel
–lah pada subjek TBBBI, 1988 : 292.
Pada kalimat tersebut yang menjadi subjek adalah kegiatan Andi setiap harinya, sedangkan kata itulah sebagai predikat.
4.2.3. Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Sudut Pandang „Sumber‟ atau „Sasaran‟
Pada karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, terdiri dari dari kalimat tungal dan kalimat majemuk sehingga
peneliti memberikan batasan dalam penelitian. Jika merupakan kalimat tunggal, hanya dianalisis kalimat tunggal dengan predikat verba. Apabila merupakan
kalimat majemuk setara peneliti menganalisis setiap klausa. Namun, pada kalimat majemuk bertingkat peneliti hanya menganalisis klausa induk saja. Berikut hasil
analisis kalimat yang ditinjau berdasarkan sudut pandang „sumber‟ atau „sasaran‟.
4.2.3.1 Kalimat Aktif
Kalimat aktif dapat dibedakan menjadi kalimat aktif intransitif, semitransitif, ekatransitif, dan dwitransitif. Dari keempat jenis kalimat aktif,
ditemukan tiga jenis kalimat pada karangan narasi guru yaitu kalimat aktif intransitif, semitransitif, dan ekatransitif. Berikut analisis kalimat aktif yang
digunakan oleh SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua.
a. Aktif Intransitif
Kalimat intransitif
mempunyai frekuensi
yang paling
besar penggunaannya dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat
Keuskupan Manokwari, Papua. Semua guru manggunakan kalimat jenis ini dalam karanganya. Berikut contoh kalimat intransitif. Selengkapnya lihat di Lampiran
19 Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan
diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Kode 4.6
20 Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi. Kode 7.1
21
…….. ia berangkat kesekolah. Kode 8.2
22
…… mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas yang
sudah terbuka. Kode 10.8 Keempat contoh kalimat tersebut subjeknya melakukan perbuatan yang
dinyatakan pada predikat, dan predikatnya berupa verba aktif intransirif. Predikat pada kalimat 4.6 dan 8.2 adalah verba berimbuhan ber- yang berarti intransitif.
Perdikat tersebut menyatakan Pada kalimat 4.1 predikatnya berupa verba dasar
bangun dan dibelakangnya tidak disertai objek. Kalimat 10.8 terdapat predikat melangkah yang merupakan verba intransitif.
b. Aktif Semitransitif
Kalimat semitransitif merupakan kalimat aktif yang kemunculannya paling sedikit. Berikut contoh kalimat aktif semitransitif. Selengkapnya lihat di
Lampiran
23
……Simon masuk ruang kelasnya…… Kode 2.3
24
…..Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai
disekolah. Kode 8.3
25 Pukul 07.30 WIT Antonius masuk
halaman sekolah…. Kode 10.8 Ketiga kalimat tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam kalimat
melakukan perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Predikat pada kalimat- kalimat tersebut berupa verba yang bisa diikuti oleh objek, tetapi jika objek
dihilangkan kalimat tersebut masih gramatikal. Pada kalimat 23 predikatnya berupa verba dasar masuk dan diikuti dengan objek ruang kelasnya. Kalimat
tersebut masih dapat menjadi kalimat yang utuh apabila objek ruang kelasnya dihilangkan. Kalimat 24 predikatnya berupa verba dasar naik dan diikuti dengan
objek kendaraan. Jika objek pada kalimat tersebut dihilangkan, masih akan menjadi kalimat yang utuh yaitu kalimat Agustinus naik. Begitu pula pada kalimat
25 yang predikatnya berupa verba dasar masuk, diikuti dengan objek halaman sekolah. Apabila objek pada kalimat tersebuut dihilangkan, masih dapat menjadi
kalimat yang utuh.
c. Aktif Ekatransitif
Dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat terdapat 101 struktur kalimat aktif. Semua guru menggunakan jenis kalimat ini. Berikut contoh
kalimat ekatransitif. Selengkapnya lihat di Lampiran
26 Setelah mandi Gerardus pun membuka lemari pakaian. Kode 1.3 27 Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00.
Kode 4.1 28
…….. ia mengambil pakaian sekolahnya….. Kode 8.1
Predikat pada kalimat 26, 27, dan 28 berupa verba transitif, dan diikuti oleh satu objek saja. Pada kalimat 26 terdapat predikat dengan imbuhan
meN-kan, diikuti dengan satu objek yaitu lemari pakaian. Kalimat 27 predikatnya berupa verba berimbuhan meN-, diikuti satu objek yaitu pukul 06.00.
Begitu pula dengan kalimat 28, predikatnya berupa verba berimbuhan meN-, dan diikuti satu objek yaitu pakaian sekolahnya.
4.2.3.2 Kalimat Pasif
Kalimat pasif dapat dibedakan menjadi kalimat pasif Tipe 1, Tipe 2, dan Tipe 3. Dari ketiga jenis kalimat pasif tersebut, hanya ditemukan dua jenis kalimat
yaitu kalimat pasif Tipe 1 dan Tipe 3. Berikut analisis kalimat aktif yang digunakan oleh SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua.
a. Pasif Tipe 1
Penggunaan kalimat pasif Tipe 1 sebanyak 17 kalimat. Guru yang menggunakan kalimat jenis ini ada 8 orang. Karangan yang paling banyak
menggunakan kalimat jenis ini adalah Pelipus Korain Responden 13 dengan frekuensi 4 kalimat. Berikut ini contoh kalimat pasif Tipe 1. Selengkapnya lihat
di Lampiran
29 Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
Kode 2.4
30 Selesai mandi arnol diantar ibunya berangkat kesekolah.
Kode 3.2 31
…… sebelum Amir berangkat kesekolah,Amir diberi sarapan
pagimakan pagi ….. Kode 11.6
Kalimat 29, 30 dan 31 merupakan kalimat pasif Tipe 1. Hal ini terlihat dari verba yang digunakan pada unsur pengisi predikat. Kalimat 29
menggunakan verba dilaksanakan, kalimat 30 menggunakan verba diantar, dan kalimat 31 menggunakan verba diberi. Ketiga kalimat itu yang menjadi subjek
adalah sasaran perbuatannya yaitu pelajaran, arnol, dan amir. Sementara itu, sumber perbuatan diletakan di belakang dan tidak ditonjolkan. Bahkan pada
kalimat 31 sumber perbuatan dapat dihilangkan.
b. Pasif Tipe 3
Dari keseluruhan karangan, hanya terdapat 1 kalimat pasif Tipe 3 yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari,
Papua. Berikut contoh kalimat pasif tipe 3 yang terdapat dalam karangan.
32 Doni termasuk anak yang disiplin disekolah tersebut. Kode 6.10
Kalimat 32 menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat pasif Tipe 3 karena memiliki predikat berimbuhan ter-. Kalimat pasif Tipe 3 adalah yang
subjeknya menjadi sasaran perbuatan yang dinyatakan dengan predikat berimbuhan ter, dan ke-an. Kalimat pasir tipe ini memiliki makna tidak sengaja.