Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

digolongkan berdasarkan struktur fungsionalnya. Penelitian ini relevan karena sama-sama melakukan penelitian kalimat yang ditinjau berdasarkan bentuknya. Perbedaanya, variasi pada kalimat majemuk dianalisis berdasarkan pola fungsionalnya. Penelitian yang sejenis yang ditulis oleh Dita Lesty Sumasto 2012 berjudul “Analisis Ragam Kalimat pada Wacana Konsultasi Majalah Paras Edisi Januari- Desember 2012”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan ragam kalimat berita, tanya dan perintah yang terdapat pada wacana dan mengetahui frekuensi pemunculan ragam kalimat berita, tanya dan perintah pada wacana konsultasi majalah Paras edisi Januari-Desember 2012. Hasil penelitian ini menyimpulkan wacana konsultasi menggunakan tiga ragam kalimat, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Penelitian Dita Lesti Sumasto sama-sama meneliti kalimat berdasarkan makna. Perbedaannya, peneliti lebih tertarik untuk meneliti objek lain yaitu karangan narasi berdasarkan gambar seri yang dibuat oleh guru SD. Selain tiga penelitian tersebut, peneliti juga menggunakan penelitian yang ditulis oleh M. Ramlan 1977 yang berjudul “Masalah Aktif-Pasif dalam bahasa Indonesia ”. Penelitian ini bertujuan membuktikan hipotesis bahwa dalam bahasa Indonesia terdapat bentuk aktif dan bentuk pasif. Bentuk aktif dibentuk dengan kata kerja meN- yang transitif maksudnya memiliki objek, sedangkan bentuk pasif dibentuk dengan kata kerja di-, bentuk diri, bentuk ter-, dan ke-an. Hasil dari penelitian ini adalah kalimat dalam bahasa Indonesia terdapat kalimat dalam bentuk aktif dan bentuk pasif. Kalimat bentuk aktif adalah kalimat yang predikatnya terdiri atas kata kerja bentuk aktif, yaitu kata kerja bentuk men- yang transitif. Kalimat bentuk pasif adalah kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata kerja bentuk pasif, yaitu di-, diri-, ter-, dan ke-an, yang pada paradigma terdapat jajarannya kata kerja meN- yang transitif. Kalimat yang berbentuk aktif mengedepankan pelaku tindakan dari penderita, sedangkan kalimat bentuk pasif lebih mengedepankan pelaku tindakan. Penelitian Ramlan memiliki kesamaan dengan penelitian yang hendak dilakukan, yaitu membahas perihal aktif dan pasif. Perbedaanya, penelitian Ramlan membahas mengenai masalah aktif-pasif di dalam buku-buku, majalah-majalah serta harian-harian yang terkait sekitar tahun 1975, sedangkan penelitian ini menganalisis penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif pada karangan narasi guru SD.

2.2 Kerangka Teori

2.2.1 Kalimat

Menurut Alwi, dkk 2003 kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Sementara itu, Dardjowidojo 1988:254 menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks wacana yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Kridalaksana 2001:92 juga mengungkapkan kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa; klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan;