Deskpripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Data Jenis Kalimat Berdasarkan ‘Sumber’ atau ‘Sasaran’ RES AKTIF PASIF IN SEM EKA DWI T 1 T2 T3 1 7 5 1 2 4 1 1 3 3 4 1 1 4 3 4 5 4 7 2 6 5 1 8 1 7 11 4 8 5 1 4 9 5 3 10 7 1 7 11 6 2 10 3 12 5 1 13 4 4 4 14 5 1 10 15 6 6 2 16 6 2 17 8 2 15 18 10 4 1 19 6 5 Jumlah 111 9 101 17 1 Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa jenis kalimat aktif yang digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua adalah kalimat aktif dan kalimat pasif. Kalimat aktif yang terdapat dalam karngan guru adalah kalimat intransitif, semitransitif, dan ekatransitif. Sedangakan kalimat pasif yang digunakan ada dua jenis yaitu kalimat pasif tipe 1, dan tipe 3. Keterangan IN : Intransitif SEM : Semitransitif EKA : Ekatransitif DWI : Dwitransitif TI : Tipe 1 T2 : Tipe 2 T3 : Tipe 3 Tabel 4 memperlihatkan penggunaan kalimat aktif lebih banyak daripada kalimat pasif. Kalimat aktif sebanyak 221 kalimat, sedangakan kalimat pasif sebanyak 18 kalimat. Fekuensi kemunculan kalimat aktif berbeda jauh dengan frekuensi kemunculan kalimat pasif. Bahkan terdapat 10 karangan guru yang tidak menggunakan kalimat pasif sama sekali. Dalam kalimat aktif terdapat kalimat intransitif sebanyak 111 kalimat, semitransitif sebanyak 9 kalimat, dan ekatransitif 101 kalimat. Data ini menujukkan bahwa jenis kaimat aktif yang paling banyak muncul adalah kalimat aktif intransitif dan ekatransitif. Sementara itu kalimat ekatransitif tidak ditemukan dalam karangan. Pada kalimat pasif terdapat 17 kalimat Tipe 1, dan 1 kalimat Tipe 3. Kalimat pasif Tipe 1 terdapat 17 kalimat, dan kalimat pasif Tipe 3 terdapat 1 kalimat. Data tersebut menunjukkan bahwa kalimat pasif Tipe 1 memiliki frekuensi terbanyak dibandingkan kalimat pasif lainnya. Sementara itu, kalimat pasif Tipe 2 tidak ditemukan dalam karangan.

4.2 Analisis Data

Untuk mengidentifikasi jenis kalimat, peneliti melakukan analisis data. Analisis data dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yaitu analisis kalimat berdasarkan bentuk, berdasarkan makna, dan berdasarkan sudut pan dang „sumber‟ atau „sasaran‟. Berikut diuraikan analisis data yang dibagi menjadi tiga bagian. 4.2.1 Analisis Kalimat Ditinjau Berdasarkan Bentuk Berdasarkan bentuk, kalimat dapat dibagi menjadi kalimat dua yaitu kalimat tunggal dna kalimat majemuk. Kedua jenis kalimat ini digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Berikut hasil analisis terhadap kedua jenis kalimat ini. 4.2.1.1 Kalimat Tunggal Berdasarkan TBBBI 1988 kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa. Dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, kalimat tunggal tidak banyak digunakan. Kalimat tunggal terbagi menjadi lima jenis, namun yang digunakan oleh guru hanya terdapat tiga jenis saja yaitu kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina, kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal, dan kalimat tunggal dengan predikat frasa preposisional. Berikut hasil analisis terhadap ketiga jenis kalimat tunggal. a. Kalimat Tunggal dengan Predikat Frasa Nomina Kalimat tunggal dengan predikat frasa nominal merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa dan unsur pengisi predikat pada klausa tersebut adalah nomina. Dalam karangan guru hanya ditemukan 1 kalimat yaitu pada karangan Sandra Togas. Berikut ini adalah kalimat tunggal dengan predikat frasa nomina. 1 Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari. Kode 14.13 P S KET Kalimat 1 menunjukkan bahwa unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut berupa nomina. Pada umumnya, urutanya adalah frasa nomina yang pertama merupakan subjek, sedangkan frasa nomina kedua adalah predikat. Namun, kalimat tersebut terdapat kata itu yang dibubuhi partikel –lah, maka kata itulah menjadi predikat. Hal ini karena dalam struktur bahasa Indonesia secara keseluruhan, partikel lah umumnya menandai predikat TBBBI 1988 : 169. b. Kalimat Tunggal dengan Predikat Frasa Verbal Frekuensi penggunaan kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal merupakan jenis kalimat tunggal yang paling banyak digunakan oleh guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua. Berikut contoh kalimat tunggal dengan predikat frasa verbal. Selengkapnya lihat Lampiran 2 Bu Tuti mengajarkan pelajaran matematika. Kode 1.9 S P O 3 Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00 Kode 15.1 KET S P KET KET Kalimat 2 terdiri dari dari S, P, dan O yang mennjukkan hanya terdapat satu klausa di dalam kalimat tersebut. Unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut adalah verba transitif yaitu mengajarkan. Begitu pula kalimat 3 hanya terdapat satu klausa yang terdiri dari S, P, dan KET. Unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut adalah kata bangun yang merupakan verba transitif. c. Kalimat Tunggal dengan Predikat Frasa Preposisional Dari seluruh karangan narasi, hanya ditemukan 1 kalimat yang menggunakan kalimat tunggal dengan frasa preposisional. Kalimat tersebut ditemukan pada karangan Yanuarius Fanataf Responden 18.. Beikut contoh kalimat tunggal dengan frasa preposisional. 4 Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPPK St. Petrus Ayawasi. S P Kode 18.1 Kalimat 4 memperlihatkan bahwa kalimat tersebut hanya terdiri dari satu klausa yang terdiri dari S dan P. Unsur pengisi predikat pada kalimat tersebut adalah preposisional di SD YPPPK St. Petrus Ayawasi. Preposisi yang digunakan adalah di-. 4.2.1.1 Kalimat Majemuk Kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih, dan di dalamnya terdiri dari satu bagian inti, baik dengan maupun tanpa bagian inti. Dalam karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua, kalimat majemuk banyak digunakan. Berikut analisis jenis kalimat majemuk. a. Kalimat Majemuk Setara Penggunaan kalimat majemuk setara dalam karangan narasi guru memiliki frekuensi terendah daripada kalimat majemuk lainnya yaitu sebanyak 28 kalimat. Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang digabungkan menjadi sebuah kalimat baik dengan bantuan penghubung atau tidak. Pada karangan guru SD di lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua banyak kalimat majemuk setara yang terdiri lebih dari tiga klausa. Berikut contoh kalimat majemuk setara. Selengkapnya lihat di Lampiran 5 Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan S P O meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Kode 14.5 P KET 6 Mereka terpaksa menolong dia dan bawa ke rumah sakit S P O P KET dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan S P O juga dapat melapor ke Polisi. Kode 17.3 P O 7 Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan S P O KET sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka S P KET P almari, dan mengambil pakaian seragam dan O P O memakai seragam. Kode 19.2 P O Kalimat 5, 6 dan 7 merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua klausa atau lebih yang digabungkan menjadi sebuah kalimat baik dengan bantuan penghubung atau tidak. Hubuangan antar klausa pada ketiga contoh kalimat tersebut setara. Pada kalimat 5 terbentuk dari klausa yang terdiri dari S- P-O dan S-P-KET. Klausa kedua pada kalimat 5 terdapat penghilangan subjek. Hal ini biasa dilakukan pada kalimat majemuk karena memiliki kesamaan dengan klausa sebelumnya. Selain terdapat lebih dari satu klausa, kalimat tersebut juga terdapat kata dan yang menunjukkan hubungan koordinasi antarklausa. Kalimat 6 terbentuk dari empat klausa yaitu S-P-O, S-P-KET, S-P-O dan S-P-O. Seperti halnya contoh 5, kalimat tersebut juga terdapat klausa yangdihilangkan subjeknya. Kalimat tersebut terdapat kata dan yang digunakan sebagai hubungan koordinasi antarklausa. Setiap klausa yang membentuk kalimat tersebut dapat berdiri sendiri. Pada kalimat 7 terdiri dari empat klausa yaitu S-P-O-KET, S-P-KET, S- P-O, dan S-P-O. Hubungan antarklausa pada kalimat tersebut ditandai dengan konjungsi lalu, dan dan. Setiap klausa pada kalimat tersebut dapat beridiri sendiri. b. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungan antarklausanya memiliki hubungan tidak sedrajat, terdapat satu klausa yang menjadi bagian dari klausa lainnya. Pada karangan guru masih terdapat penggunaan penanda hubungan subordinasi yang tidak tepat, namun masih dapat dikategorikan sebagai kalimat majemuk bertingkat. Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat. Selengkapnya lihat di Lampiran 8 Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : P KET KET S P PEL Sandre, Andi, Karo, dan John Kode 1.6