“Dengan menggunakan bentuk pasif, maksud penutur tidak disampaikan secara langsung. Semakin tidak langsung maksud sebuah
tuturan disampaikan, akan semakin santunlah maksud tuturan itu .”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, penggunaan bentuk pasif digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya masyarakat
Jawa. Bentuk pasif banyak digunakan oleh masyarakat jawa karena, dengan menggunakan kalimat pasif, maksud dan tujuan penutur tidak disampaikan secara
langsung. Semakin sebuah kalimat tidak disampaikan secara langsung, maka semakin santun tuturanya.
Struktur kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki peran yang sangat besar dalam bahasa Indonesia, untuk itu struktur kedua jenis kalimat berdasarkan sudut
pandang subjek dan sasaran akan dibicarakan dibawah ini.
2.2.4.1 Kalimat Aktif
Kalimat disebut aktif apabila subjek suatu kalimat merupakan pelaku perbuatan Soegono,2009:118. Sementara itu, menurut pendapat Sukini
2010:90 kalimat disebut kalimat aktif apabila subjek merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan pada predikat. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya merupakan pelaku perbuatan dan dapat dinyatakan pada predikat yang merupakan verba aktif.
Berdasarkan pengertian tersebut, jika subjek merupakan pelaku perbuatan maka predikatnya merupakan verba yang aktif. Verba aktif pada umumnya
ditandai dengan penggunaan kata kerja berafiks meN-, ber-, dan kata kerja aus Suhardi dalam Sukini, 2010:90. Berikut ini contoh kalimat aktif.
9 Anton mengajak teman-temannya ke warung soto. Kata kerja beafiks meN-
10 Ema melambaikan tangannya Kata kerja berafiks meN-
11 Bu Umi berbelanja sayur-sayuran Kata kerja berafiks ber-
12 Dodi makan apel Kata kerja aus
Menurut Soegono 2009:118 kalimat aktif dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat aktif transitif dan kalimat aktif intransitif. Menurut Sukini 2010:90
kalimat aktif dapat dibedakan menjadi tiga yaitu kalimat aktif transitif, kalimat aktif intansitif dan kalimat aktif semitransitif.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat aktif terdiri dari kalimat aktif transitif, kalimat aktif intransitif, dan kalimat aktif
semitransitif.
2.2.4.1.1 Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif merupakan kalimat yang mempunyai peran sebagai pelaku perbuatan yang dinyatakan pada predikat dan objek sebagai sasarannya
Sugono, 2009:119. Jadi, kalimat aktif transitif adalah kalimat yang strukturnya minimal terdiri dari S-P-O. Predikat pada kalimat aktif transitif menuntut hadirnya
objek. Kalimat aktif transitif juga ditandai dengan hadirnya verba yang mengisi
predikat. Verba yang mengisi predikat kalimat aktif transitif umumnya ditandai dengan awalan meN- Sugono, 2009:119.
Kalimat aktif transitif dapat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat aktif ekatransitif, dan kalimat aktif dwitransitif Sukini, 2010:91
1. Kalimat Aktif Ekatransitif
Kalimat aktif ekatransitif adalah kalimat yang verbanya diikuti satu obyek. Contoh dari kalimat ekatransitif adalah sebagai berikut.
13 Hani memangil-manggil dewi. S
P O
14 Ibu membeli ikan dipasar S P O KET
Kalimat 13 dan 14 merupakan kalimat aktif ekatransitif, karena hanya membutuhkan obyek setelah predikat yang merupakan verba aktif. Dalam kalimat
kedua, KET hanya dipakai untuk menambah informasi saja. Dengan kata lain, tanpa menggunakan kata di pasar kalimat itu sudah menjadi kalimat yang utuh.
2. Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat yang verbanya diikuti oleh objek dan pelengkap. Contoh kalimat dwitransitif adalah sebagai berikut.
15 Ibu membelikan adik mainan S
P O PEL
16 Doni memberikan Rani sekuntum bunga S
P O PEL
Kedua kalimat di atas merupakan kalimat aktif dwitransitif kerena membutuhkan kehadiran PEL untuk menjadikan kalimat tersebut suatu kesatuan pikiran yang
utuh.
2.2.4.1.2 Kalimat Aktif Intransitif
Menurut pendapat Sukini 2010:92 kalimat aktif intransitif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan dinyatakan pada predikat, dan predikatnya
berupa verba aktif namun tidak memerlukan objek. Pendapat ahli lain yaitu Sogono 2009:2009 menyatakan kalimat aktif intransitif merupakan kalimat aktif
yang berobjek. Bedasarkan pengertian kedua ahli, dapat disimpilkan bahwa kalimat aktif intransitif merupakan kalimat aktif yang tidak memerlukan objek.
Disamping menandai kalimat aktif yang berobjek, awalan meN- juga menandai kalimat aktif yang tidak memerlukan kehadiran objek, misalnya menangis,
melangkah, menyerah, melapor, dan menari. Kalimat tak berobjek juga ditandai oleh verba yang berawalan ber-. Misalnya berjalan, berolahraga, bertanya,
bekerja, dan belajar. Selain itu, kalimat aktif intransitive juga dapat ditandai dengan verba seperti kembali, datang, masuk,bangkit, dan pergi. Berikut contoh
kalimat intransitif. 17 Anak-anak menari
S P
18 Ia berjalan setiap pagi S
P KE
19 Adik kembali ke rumah S P KET