Pemakai Laporan Keuangan Laporan Keuangan Syariah

e. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian f. Arus kas g. Dana zakat h. Dana kebajikan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan SAK: 2009 dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah pada paragraf 41 menyatakan bahwa, untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar serta diungkapkan dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai, tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pengguna dalam pengambilan keputusan.

2.2.2.2 Pemakai Laporan Keuangan

Pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial; pemilik dana qardh; pemilik dan investasi mudharabah; pemilik dana titipan, pembayar dan penerima zakat; infak; sedekah, dan wakaf; pengawas syariah; karyawan; pemasok dan mitra usaha lainnya; Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pelanggan; pemerintah; serta lembaga-lembaganya dan masyarakat Yaya, 2009: 83-84. 1. Investor sekarang dan investor potensial. Investor adalah pihak yang menanamkan dananya untuk memiliki usaha yang ada atau yang akan dilaksanakan. Biasanya, bukti kepemilikan diwujudkan dalam bentuk surat saham. Investor sekarang adalah orang atau institusi yang telah memiliki surat saham suatu perusahaan, sedangkan investor potensial adalah orang atau institusi yang hendak membeli surat saham suatu perusahaan. 2. Pemberi dana qardh. Merupakan individu atau institusi yang memebrikan pinjaman kepada entitas syariah dengan menggunakan skema qardh, yaitu pinjaman dengan pengembalian sejumlah uang yang sama dengan yang dipinjam. 3. Pemilik dana syirkah temporer. Adalah individu atau institusi yang menginvestasikan dananya pada entitas syariah secara temporer dengan menggunakan skema bagi hasil. 4. Pemilik dana titipan. Adalah individu atau institusi yang menitipkan dananya di entitas syariah dengan skema wadiah atau penitipan tanpa adanya kewajiban bagi yang dititipi untuk memberikan tambahan keada penitip. 5. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Pembayar dan penerima zakat, infak sedekah, dan wakaf berkepentingan dengan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Pengawas syariah. Adalah orang yang ditugaskan oleh dewan syariah nasional untuk mengawasi kepatuhan suatu entitas syaraih terhadap prinsi syariah. 7. Karyawan. Adalah individu yang bekerja pada entitas syariah atau kelompok-kelompok yang mewakili kepentingan mereka dalam hubungannya dengan entitas syariah. 8. Pemasok dan mitra usaha lainnya. Pemasok dan mitra usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka menilai apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. 9. Pelanggan. Memerlukan informasi untuk menilai kelangsungan hidup entitas syariah, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang. 10. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan aktivitas entitas syariah. 11. Masyarakat. Informasi keuangan yang disediakan entitas syariah akan memungkinkan masyarakat menilai kontribusi entitas syariah pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan.

2.2.3 Teori Keagenan