parsial Rasio LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba pada enam bank umum syariah yang diteliti.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Rasio CAR Terhadap Manajemen Laba di Bank Umum Syariah
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel rasio CAR mempunyai nilai slope B positif dan variabel rasio CAR berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba di bank umum syariah pada level alpha 5 p=0,004; p0,05, sehingga hipotesis 1 diterima. Hasil ini bertolak
belakang dengan hasil penelitian Koosrini 2010, yang memperlihatkan bahwa rasio CAR mempunyai pengaruh negatif namun tidak signifikan. Hal
ini sesuai dengan teori yang ada bahwa Manajemen laba dilakukan oleh bank semakin intensif dengan arah terbalik dengan tingkat CAR, dimana bank yang
memiliki nilai CAR lebih rendah dari ketentuan minimum Bank Indonesia yakni 8, cenderung lebih intensif melakukan praktik manajemen laba dan
sebaliknya.
Pengaruh Rasio RORA Terhadap Manajemen Laba di Bank Umum Syariah
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel rasio RORA berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba di Bank Umum
Syariah pada level alpha 5 p=0,000; p0,05 sehingga hipotesis 2 di terima. Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian Koosrini 2010, dimana
dalam penelitiannya RORA berpengaruh positif dan tidak signifikan. Namun
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hasil penelitian ini membuktikan bahwa dugaan Koosrini 2010 tidak terbukti, bahwa dalam tingkat bank umum syariah BUS terdapat pengaruh
yang signifikan rasio RORA terhadap manajemen laba.
Pengaruh Rasio ROA Terhadap Manajemen Laba di Bank Umum Syariah
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel rasio ROA berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba di Bank Umum
Syariah pada level alpha 5 p=0,001; p0,05 sehingga hipotesis 3 di terima. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Koosrini 2010
yang menunjukkan bahwa rasio ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Nilai rata-rata rasio ROA yang tinggi yaitu sekitar 1,5
diduga cukup kuat untuk mempengaruhi akrual diskresioner secara signifikan.
Pengaruh Rasio NPM Terhadap Manajemen Laba di Bank Umum Syariah
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel rasio NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba di Bank Umum
Syariah pada level alpha 5 p=0,093; p0,05 sehingga hipotesis 4 di tolak. Hasil ini tidak sama dengan hasil penelitian Zahara dan Veronica 2009 yang
menyatakan rasio NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba yang diproksi dengan akrual diskresioner.
Beban non operasional yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya kerugian non operasional yang cukup signifikan. Kerugian non operasional
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ini berdampak pada nilai laba sebelum pajak dan laba bersih laba setelah pajak.
Pengaruh Rasio LDR Terhadap Manajemen Laba di Bank Umum Syariah
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel rasio LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba di Bank Umum
Syariah pada level alpha 5 p=0,633; p0,05 sehingga hipotesis 5 di tolak. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Zahara dan Veronica 2009,
Koosrini 2010 menemukan bahwa rasio LDR berpengaruh dan tidak signifikan.
Nilai rata-rata rasio LDR yang diperoleh sebesar 41. Nilai ini jauh diatas nilai ketetapan minimum yang ditetapkan oleh bank Indonesia
dalam menilai tingkat likuiditas bank umum syariah, yaitu minimal sebesar 15. Nilai rata-rata LDR yang tinggi ini juga menunjukkan baiknya bank
umum syariah dalam menyalurkan pembiayaan kredit kepada masyarakat, dimana bagi hasil dari pembiayaan ini merupakan pendapatan utama bank
umum syariah. Adanya indikasi manajemen laba pada bank umum syariah
menunjukkan bahwa laba masih merupakan tujuan utama operasi bank umum syariah dalam mengelola perusahaan. Secara simultan dan parsial
berpengaruh secara signifikan variabel rasio-rasio CAMEL terhadap manajemen laba pada bank umum syariah di Indonesia yang diproksi dengan
akrual diskresioner. Hal ini diduga disebabkan oleh adanya Dewan Pengawas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Syariah yang ada dalam setiap bank umum syariah yang kurang berfungsi dengan baik. Dewan Pengawas Syariah merupakan jabatan yang wajib ada
dalam struktur organisasi bank umum syariah Pasal 32 ayat 1 Undang- undang no. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Dewan ini
mempunyai tugas dan wewenang mengatur dan mengawasi jalannya operasional bank umum syariah agar sesuai dengan prinsip syariah Pasal 32
ayat 3 Undangundang no. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
4.6 Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang