Hasil penelitian Zahara dan Siregar 2009 menunjukkan nilai rata-rata rasio LDR merupakan rasio tertinggi dari semua rasio, yaitu
63 yang menunjukkan kemampuan bank syariah dalam menyalurkan pembiayaan kredit kepada masyarakat. Apabila nilai LDR rendah, maka
akan lebih memotivasi bank untuk melakukan manajemen laba.
2.2.8 Kerangka pikir
Gambar 2.1 : Diagram Kerangka Pikir
Capital CAR
Asset Quality RORA
Liquidity LDR
Management ROA
Equity NPM
Manajemen Laba Discretionary Accruals
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.9 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai diuraikan sebagai berikut:
1. H1:
Capital yang diukur dengan CAR berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
2. H2:
Assets yang diukur dengan RORA berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
3. H3:
Management yang diukur dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba
4. H4:
Earning yang diukur dengan NPM berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba.
5. H5:
Liquidity yang diukur dengan LDR berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan manajemen laba yang diproksi dengan discretionary accrual sebagai variabel dependen variabel terikat Y,
sedangkan variabel independen bebas X adalah CAR X
1
, RORA X
2
, NPM X
3
, ROA X
4
, dan LDR X
5
. Definisi operasional dari setiap variabel adalah:
1. Variabel dependen terikat.
Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas Sekaran, 2006:
116. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu manajemen laba.
Manajemen laba adalah aktivitas manajerial untuk mempengaruhi dan mengintervensi laporan keuangan. Manajemen
laba dapat diukur melalui akrual diskresioner yang dihitung dengan selisih antara total akrual dengan akrual nondiskresioner atau dapat
dikatakan total akrual merupakan jumlah antara akrual diskresioner dengan akrual nondiskresioner. Skala pengukuran variabel
menggunakan skala rasio dengan satuan rupiah. Sesuai dengan pengertian tersebut maka rumus yang digunakan Sulistyanto, 2008:
165:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.