Multikolinieritas Autokorelasi Heteroskedastisitas Uji Asumsi

Algifari 2000: 83 menyatakan bahwa model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa ordinary least SquaresOLS merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik best linear unbias estimatorBLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik, hasil asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:

3.4.2.1 Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent variable. Alat uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolonieritas dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai variance inflation factor VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation factor VIF 10, dan mempunyai angka tolerance mendekati 1 maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditentukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas Ghozali, 2009: 96.

3.4.2.2 Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi atau tidak, digunakan uji Durbin-Watson DW-Test. Suatu observasi dikatakan tidak terjadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4-du Ghozali, 2009: 99. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi, yaitu: Tabel 3.1 Deteksi Adanya Autokorelasi dengan Kriteria Durbin- Watson Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du d 4 – di Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Sumber: Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan IV, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

3.4.2.3 Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang bersifat homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2009: 125. Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan melakukan pengujian korelasi ranking Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. spearman. Korelasi ranking spearman r s dapat dihitung dengan formula Algifari, 2000: 86: Keterangan : = selisih ranking standar deviasi s dan ranking nilai mutlak error e. Nilai e = Y-Y = banyaknya sampel

3.4.3 Analisis Regeresi Liniear Berganda