Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

4. Kesejahteraan Sosial sebagai suatu gerakan Sebagai suatu gerakan, isu kesejahteraan sosial sudah menyebar luas hampir ke seluruh penjuru dunia sehingga menjadi gerakan tersendiri yang bertujuan memberitahukan kepada dunia bahwa masalah kesejahteraan sosial merupakan hal yang perlu diperhatikan secara seksama oleh masyarakat dunia, baik secara global maupun parsial. Oleh karena itu, muncullah berbagai macam gerakan dalam wujud organisasi lokal, regional, maupun internasional yang berusaha menangani isu kesejahteraan sosial ini.

2.6. Kerangka Pemikiran

Pemerintah menunjukkan perhatian dan komitmen dalam hal pemerataan pembangunan di Indonesia salah satunya lewat program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Program ini ditujukan bagi masyarakat yang berada di daerah terpencil dan tertinggal. Kondisi komunitas adat terpencil yang memprihatinkan memunculkan usaha-usaha peningkatan taraf hidup yang digagas dalam sebuah program pemberdayaan. Gagasan akan program ini muncul dengan tujuan menumbuhkembangkan kemandirian masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan. Dinas Kesejahteraan dan Sosial selanjutnya menjadi perpanjangan tangan pemerintah sebagai satu-satunya instansi pelaksana program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Walaupun begitu Dinas Kesejahteraan dan Sosial tidak bekerja sendiri. Mereka juga menggandeng pemerintah daerah setempat dalam proses pelaksanaannya karena pemerintah daerah dinilai lebih paham akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi warganya. Universitas Sumatera Utara Desa Sionom Hudon Selatan, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan terpilih menjadi salah satu lokasi pemberdayaan komunitas adat terpencil di Sumatera Utara. Sejak tahun 2009 pemerintah provinsi Sumatera Utara sudah melaksanakan proses pemberdayaan dan berakhir pada tahun 2012 silam. Program pemberdayaan komunitas adat terpencil bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial warganya dengan terlebih dahulu memberdayakan segala aspek kehidupan dan penghidupan yang mereka punya. Dengan sumber daya alam dan potensi kearifan lokal yang dimiliki, diharapkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan komunitas adat terpencil meningkat, hak-hak komunitas adat terpencil terlindungi serta meningkatnya kemitraan dengan masyarakat diluarnya. Partisipasi masyarakat dalam hal ini juga menjadi salah satu kunci keberhasilan program. Dalam pelaksanaannya, program pemberdayaan komunitas adat terpencil perlu dipantau dan dievaluasi. Pemantauan dilakukan guna memastikan bahwa proses memang berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sedangkan evaluasi diperlukan guna mengetahui apakah hasil yang dicapai dari program sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya, juga sebagai bahan perencanaan dimasa mendatang. Hal yang paling mendasar dalam melakukan evaluasi adalah mengetahui terlebih dahulu kegiatan dan objek apa saja yang dapat dijadikan bahan atau sasaran evaluasi. Objek atau sasaran yang dapat dijadikan bahan evaluasi antara lain : program, kebijakan, organisasilembaga pelaksana, produkhasil dan individu yang terlibat dalam program ataupun suatu kegiatan. Universitas Sumatera Utara Bagan Alir Pemikiran Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil : - Fisik -Mental rohani -Sosial -Ekonomi Evaluasi pelaksanaan program dilihat dari: - Masukan input - Proses process - Keluaran output - Pengaruh impact Indikator masukan input : - Sumber daya manusia - Sumber dana - Sumber tenaga - Sumber sarana Indikator proses process: - Perencanaan program - Pengorganisasian program - Pelaksanaan program Indikator keluaran output : - Hasil outcome Indikator pengaruh impact: - Pengaruh program terhadap penerima layanan - Kesinambungan program Lingkup kegiatan : 1. Penataan perumahan dan permukiman 2. Administrasi kependudukan 3. Kehidupan beragama 4. Pendidikan 5. Kesehatan 6. Peningkatan pendapatan 7. Kesejahteraan sosial Universitas Sumatera Utara 2.7. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.7.1. Defenisi Konsep