Keluaran output Analisis Evaluasi Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

Tabel 5.36 Distribusi Responden Berdasarkan Pelibatan Peran Pemuda No. Peran Pemuda Frekuensi 1. 2. Dilibatkan Tidak Dilibatkan 12 38 24 76 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.36 dapat dilihat bahwa sebahagian besar warga menyatakan tidak ada pelibatan peran pemuda dalam program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Hal ini dikarenakan tidak adanya pemuda di lokasi permukiman komunitas adat terpencil. Pemuda-pemudi desa rata-rata sudah merantau dan keluar dari desa. Yang laki-laki cenderung mencari pekerjaan diluar desa, sedangkan yang perempuan selain ada yang mencari pekerjaan, ada juga yang menikah dalam usia dini dibawah 20 tahun kemudian tinggal dirumah keluarga dari pihak suami. Memang saat pelaksanaan program pemberdayaan komunitas adat terpencil, pemerintah memberikan bantuan peralatan olahraga catur, bola kaki, bola volly dan net volly untuk menyokong kegiatan karang taruna desa. Namun warga mengaku, peralatan itu kini lebih sering digunakan kaum bapak karena tidak adanya pemuda desa.

5.3.3 Keluaran output

Untuk aspek keluaran lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.37 Distribusi Responden Berdasarkan Peningkatan Pendapatan Warga Setelah Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil No. Peningkatan Pendapatan Frekuensi 1. 2. Meningkat Tidak meningkat 28 22 56 44 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.37 dapat dilihat bahwa 56 warga mengaku mengalami peningkatan pendapatan setelah diadakannya program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Peningkatan pendapatan ini diaharapkan bisa meningkatkan taraf ekonomi warga komunitas adat terpencil secara keseluruhan. Sisanya yang tidak mengalami perningkatan pendapatan menyatakan beberapa alasan seperti yang peneliti rangkum dalam wawancara dengan responden berikut ini : Responden i : “Ya gini lah dek, gimana mau meningkat pendapatan, lahan kurang luas dan bantuan bibit yang diberikan pemerintah juga kurang memadai. Lagipula untuk menunggu masa panen cokelat dan karet rata-rata diperlukan waktu 4 tahun. Jadi sebelum panen, nggak ada penghasilan dari kebun.” Responden ii : “Nggak ada peningkatan pendapatan disini dek. Gimanalah mata pencaharian hanya bertani, nggak bisa kita punya kerjaan sampingan selain itu. Jadi bukannya naik pendapatan, malah berkurang.” Universitas Sumatera Utara Tabel 5.38 Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-rata Setelah Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil No. Penghasilan per bulan Frekuensi 1. 2. 500.000 500.000 – 1.000.000 23 27 46 54 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.38 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pendapatan pada sebahagian besar warga setelah diadakannya program pemberdayaan komunitas adat terpencil. Jika dilihat data sebelum diadakannya program pemberdayaan komunitas adat terpencil, hanya ada 12 kepala keluarga yang memiliki penghasilan rata-rata 500.000 – 1.000.000 rupiah per bulannya. Setelah pelaksanaan program, jumlah kepala keluarga yang berpenghasilan rata-rata 500.000 – 1.000.000 rupiah per bulan bertambah menjadi 27 kepala keluarga. Tabel 5.39 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Peningkatan Pendapatan Dengan Kebutuhan Warga No. Kategori Frekuensi 1. 2. 3. Sesuai Biasa saja Tidak sesuai 23 8 19 46 16 38 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.39 dapat diketahui bahwa hampir setengah dari jumlah warga binaan komunitas adat terpencil berpendapat bahwa kenaikan pendapatan ini telah sesuai dengan kebutuhan mereka. Beberapa yang mengatakan biasa saja dan tidak sesuai adalah karena tidak merasakan kenaikan pendapatan dan ada juga yang mengalami kenaikan pendapatan namun jumlahnya tidak signifikan dan tidak sesuai dengan kebutuhan hidup saat ini. Tabel 5.40 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pembangunan Permukiman Dengan Kebutuhan Warga No. Kategori Frekuensi 1. 2. Sesuai Tidak sesuai 47 3 94 6 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.40 dapat diketahui bahwa pembangunan permukiman oleh pemerintah dalam program pemberdayaan komunitas adat terpencil di dusun Hutakalang desa Sionom Hudon Selatan sudah sesuai dengan kebutuhan warga. Rumah sederhana dengan dua kamar ini dirasa sudah baik untuk menampung satu kepala keluarga. Selanjutnya dari pembangunan permukiman ini, warga mengharapkan percepatan pemasukan jaringan listrik ke lokasi permukiman. Ketiadaan listrik menjadi salah satu kendala menetapnya warga di permukiman komunitas adat terpencil. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.41 Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Perbaikan Permukiman No. Perbaikan permukiman Frekuensi 1. 2. Perlu Diperbaiki Tidak Perlu Diperbaiki 25 25 50 50 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.41 dapat diketahui bahwa setengah dari jumlah warga komunitas adat terpencil mengharapkan adanya beberapa perbaikan di permukiman mereka meskipun dirasa sudah cukup memenuhi kebutuhan. Perbaikan-perbaikan yang diharapkan warga bisa dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 5.42 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Perbaikan Permukiman No. Jenis Perbaikan Frekuensi 1. 2. 3. Listrik penerangan Dapur tambahan Kamar mandi tiap rumah 13 3 9 52 12 36 Total 25 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.42 diketahui bahwa ada beberapa perbaikan-perbaikan yang diharapkan warga binaan komunitas adat terpencil di lokasi permukiman mereka. Perbaikan yang dominan diharapkan adalah pengadaan listrik penerangan. Warga mengakui bahwa ketiadaan listrik di lokasi permukiman komuitas adat terpencil menjadi salah satu alasan mengapa warga memilih tidak tinggal menetap di rumah yang telah dibangun pemerintah ini. Ukuran rumah yang pas-pasan juga Universitas Sumatera Utara membuat warga membutuhkan pembangunan dapur tambahan. Selain itu, ada juga warga yang mengharapkan pengadaan kamar mandi di setiap rumah. Tabel 5.43 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuian Pengadaan Administrasi Kependudukan Dengan Kebutuhan Warga No. Kategori Frekuensi 1. 2. Sesuai Tidak sesuai 35 15 70 30 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.43 dapat diketahui bahwa 70 warga menyatakan pengadaan administrasi kependudukan sudah sesuai dengan kebutuhan warga. Warga yang berpendapat tidak sesuai adalah warga yang ingin mengurus surat-surat penting namun tidak mengetahui prosedur pengurusan dan menakutkan tingginya biaya yang dikenakan pada pengurusan administrasi kependudukan yang dimaksud. Tabel 5.44 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Pembangunan Pendidikan Dengan Kebutuhan Warga No. Kategori Frekuensi 1. 2. Sesuai Tidak sesuai 34 16 68 32 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.44 dapat dilihat bahwa kebanyakan warga menganggap kegiatan bidang pendidikan pembangunan PAUD sudah sesuai dengan kebutuhan warga. Warga yang menjawab tidak sesuai beralasan bahwa permukiman komunitas adat terpencil yang letaknya di ujung desa membuat jarak antara permukiman dan Sekolah Dasar menjadi semakin jauh. Tabel 5.45 Distribusi Responden Berdasarkan Perlu Tidaknya Perbaikan Bidang Pendidikan No. Kategori Frekuensi 1. 2. Perlu Diperbaiki Tidak Perlu Diperbaiki 12 38 24 76 Total 50 100 Sumber : Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 5.45 dapat diketahui bahwa dalam kenyataannya, pelaksanaan program bidang pendidikan masih ada yang perlu diperbaiki. Sebanyak 24 warga menganggap perlu ada beberapa perbaikan bidang pendidikan yang harus dilakukan oleh pemerintah. Adapun perbaikan-perbaikan yang diharapkan warga terhadap bidang pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.46 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Perbaikan Bidang Pendidikan No. Jenis Perbaikan Frekuensi 1. 2. 3. 4. Pengadaan beasiswa Bantuan buku-buku sekolah Bantuan peralatan sekolah sepatu, tas, seragam sekolah Bantuan tenaga pengajar 4 2 3 3 50 17 33 Total 12 100 Sumber : Data Primer, 2013 Bangunan sekolah dapat dikatakan sudah layak dan maksimal. Sudah ada dia PAUD dan dua Sekolah Dasar. Yang menjadi kendala adalah dimana bangunan sekolah tersebut tidak didukung oleh sarana dan prasaran belajar yang memadai seperti buku-buku pelajaran yang sesuai dengan standar kurukulum nasional serta tenaga pengajar yang tersertifikasi. Selain bantuan buku-buku sekolah dan tenaga pengajar, warga juga sangat mengharapkan adanya pemberian beasiswa bagi anak- anak mereka dari pemerintah. Beasiswa dinilai masyarakat akan sangat membantu meringankan biaya pendidikan anak-anak serta mampu meningkatkan motivasi belajar anak. Universitas Sumatera Utara

5.3.4 Pengaruh impact