Analisis Model One – Step Approach to SEM

53 data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM. One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik. Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. 54 Gambar 4.1 Model Pengukuran Struktural Model Specification: One Step Approach: base Model Sumber : Lampiran Tabel 4.15 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Base Model Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model Cm in DF 1.641 ≤ 2,00 k ur ang baik Pr obabilit y 0.000 ≥ 0,05 k ur ang baik RMSEA 0.081 ≤ 0,08 k ur ang baik GFI 0.851 ≥ 0,90 k ur ang baik AGFI 0.791 ≥ 0,90 k ur ang baik TLI 0.873 ≥ 0,95 k ur ang baik CFI 0.896 ≥ 0,94 k ur ang baik Sumber Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi : Lampiran 0; Service SRV1 0; e1 1 1 SRV2 0; e2 1 SRV3 0; e3 1 SRV4 0; e4 1 SRV5 0; e5 1 0; Comfort COM4 0; e9 1 1 COM3 0; e8 1 COM2 0; e7 1 COM1 0; e6 1 Value VALUE4 0; e19 1 1 VALUE3 0; e18 1 VALUE2 0; e17 1 VALUE1 0; e16 1 0; Network NETWORK3 0; e12 1 1 NETWORK2 0; e11 1 NETWORK1 0; e10 1 0; Competent COMP3 0; e15 1 1 COMP2 0; e14 1 COMP1 0; e13 1 Kepuasan PUAS1 0; e20 1 1 PUAS2 0; e21 1 PUAS3 0; e22 1 PUAS4 0; e23 1 0; z1 1 0; z2 1 55 sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.2 Model Pengukuran Struktural Model Specification: One Step Approach: Modifikasi Sumber Ev aluasi Kr it er ia Goodness of Fit I ndices : Lampiran Tabel 4.16 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One- Step Approach – Modifikasi Kr it er ia Hasil Nilai Kr it is Ev aluasi Model Cm in DF 1.193 ≤ 2,00 baik Pr obabilit y 0.113 ≥ 0,05 baik RMSEA 0.044 ≤ 0,08 baik GFI 0.900 ≥ 0,90 baik AGFI 0.900 ≥ 0,90 baik TLI 0.962 ≥ 0,95 baik CFI 0.970 ≥ 0,94 baik Sumber Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi : Lampiran 0; Service SRV1 0; e1 1 1 SRV2 0; e2 1 SRV3 0; e3 1 SRV4 0; e4 1 SRV5 0; e5 1 0; Comfort COM4 0; e9 1 1 COM3 0; e8 1 COM2 0; e7 1 COM1 0; e6 1 Value VALUE4 0; e19 1 1 VALUE3 0; e18 1 VALUE2 0; e17 1 VALUE1 0; e16 1 0; Network NETWORK3 0; e12 1 1 NETWORK2 0; e11 1 NETWORK1 0; e10 1 0; Competent COMP3 0; e15 1 1 COMP2 0; e14 1 COMP1 0; e13 1 Kepuasan PUAS1 0; e20 1 1 PUAS2 0; e21 1 PUAS3 0; e22 1 PUAS4 0; e23 1 0; z1 1 0; z2 1 56 model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini

4.3.7. Uji Kausalitas