Kedalaman Kerutan wrinkle’s depth

Sinar matahari terutama sinar ultraviolet A 320-400 nm merupakan pemicu terbesar dalam proses pembentukan kerutan. Timbulnya kerutan merupakan hasil dari menurunnya kekuatan dan elastisitas kulit yang disebabkan oleh berkurangnya kandungan air, penebalan pada stratum korneum, epidermis yang membesar dan perubahan jumlah serta kualitas dari kolagen dermis serta serat elastis kolagen, perubahan struktur tiga dimensi dari dermis dan perubahan lainnya yang disebabkan dari pengaruh faktor eksternal pemaparan sinar ultraviolet dan internal bertambahnya usia merupakan semua penunjang terbentuknya kerutan Barel, dkk., 2009. Vitamin E banyak terdapat dalam stratum korneum. Penggunaan topikal vitamin E sangat penting untuk meningkatkan level vitamin E pada epidermis dan dermis karena penggunaan secara oral tidak cukup untuk meningkatkan konsentrasi alfa tokoferol dalam kulit. Absorbsi alfa tokoferol melalui kulit dapat terjadi dengan cara transepidermal dan transfolikuler sehingga dapat mencapai dermis dan jaringan konektif Deny, dkk., 2006.

4.3.6 Kedalaman Kerutan wrinkle’s depth

Pengukuran kedalaman kerutan dilakukan dengan menggunakan perangkat skin analyzer lensa perbesaran 10x sensor biru. Setelah diketahui adanya kerutan pada lokasi tangan sukarelawan, maka dilakukan analisa lebih detail terhadap kedalaman kerutan. Jika didapati hasil garis halus pada alat skin analyzer maka pengukuran kedalaman kerutan tidak perlu dilakukan. Hasil pengukuran kerutan dapat dilihat pada Tabel 4.13 di Lampiran 7 halaman 74 dan Gambar 4.6. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Grafik kedalaman kerutan rata-rata selama empat minggu. Berdasarkan hasil pada Gambar 4.6 tampak sangat jelas bahwasannya formula 8 menunjukkan efek penurunan kedalaman kerutan yang paling signifikan. Data selanjutnya dianalisis menggunakan Kruskal Wallis Test untuk mengetahui efektivitas formula terhadap perubahan banyak kerutan, dan diperoleh nilai p0,05 yaitu tidak adanya perbedaan statistika yang signifikan antar formula. Perubahan kondisi kedalaman kerutan selama perawatan selanjutnya dianalisis menggunakan Friedman Test. Diperoleh nilai p0,05 yaitu adanya perbedaan statistika yang signifikan selama perawatan. Data selanjutnya dianalisis lebih lanjut dengan Wilcoxon Signed Ranks Test dan diperoleh adanya nilai p0.05 yaitu adanya perbedaan signifikan selama empat minggu perawatan terutama pada minggu tiga dan minggu empat selama perawatan. Kerutan dapat terjadi karena kontraksi otot wajah walaupun sebagian kerutan merupakan bagian permanen wajah. Dengan makin bertambahnya umur setelah 30 tahun,proses menua menjadi semakin cepat dan kerutan di wajah 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 M1a M1b M2a M2b M3a M3b M4a M4b N il a i pe ng uk ur a n Waktu Perawatan minggu Blanko Formula 4 Formula 6 Formula 8 Keterangan : M = Minggu a = Sebelum Dalam Tidak dalam Universitas Sumatera Utara semakin tampak jelas. Faktor penyebab kerutan di wajah antara lain sinar matahari,ekspresi wajah,posisi tidur,merokok serta faktor biologis penuaan yang menyebabkan berkurangnya kelembaban kulit yang diikuti dengan berkurangnya kolagen dan jaringan elastis Sulistyowati,2009. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : a. Minyak almond dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah. b. Perbedaan konsentrasi minyak almond yang diformulasikan dalam masker wajah memberikan efektivitas anti-aging yang berbeda dimana konsentrasi almond oil yang ditingkatkan memberikan hasil yang lebih baik. c. Penggunaan sediaan masker wajah yang mengandung minyak almond setiap minggu selama empat minggu dapat menunjukkan peningkatan kondisi kulit menjadi lebih baik.

5.2 Saran

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat membuat formula masker jenis lain untuk membandingkan efektivitas anti-aging dari minyak almond. DAFTAR PUSTAKA Alam, M., Bhatia, A.C., Kundu, R.V., Yoo, S.S., dan Chan, H. 2009. Cosmetic Dermatology for Skin of Color. Chicago: McGraw-Hill Inc. Halaman 3-4. Akhtar, N., Arshad Mehmood., Barkat Ali Khan., Tariq Mahmood., Haji Universitas Sumatera Utara