Fungsi biologis kulit Struktur kulit

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kulit

Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia, membungkus otot- otot dan organ dalam tubuh. Kulit merupakan jalinan jaringan pembuluh darah, saraf dan kelenjar Anderson, 1996. Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga elastis dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi tubuh. Warna kulit bermacam-macam, misalnya warna terang fair skin, kuning, sawo matang dan hitam, merah muda pada telapak kaki dan tangan. Demikian pula kelembutan kulit dan ketebalan kulit yang bervariasi. Kulit yang elastis dan longgar terdapat pada kelopak mata dan bibirWasitaatmadja, 1997.

2.1.1 Fungsi biologis kulit

Kulit merupakan “selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Proteksi Serabut elastis yang terdapat pada dermis serta jaringan lemak subkutan berfungsi mencegah trauma mekanik langsung terhadap interior tubuh. Lapisan tanduk dan mantel lemak kulit menjaga kadar air tubuh dengan cara mencegah masuknya air dari luar tubuh dan mencegah penguapan air, selain itu juga berfungsi sebagai barrier terhadap racun dari luar. b. Thermoregulasi Universitas Sumatera Utara Kulit mengatur temperatur tubuh melalui mekanisme dilatasi dan kontriksi pembuluh kapiler dan melalui perspirasi, yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Pada saat temperatur menurun terjadi vasokontriksi, sedangkan pada saat temperatur badan meningkat terjadi vasodilatasi untuk meningkatkan pembuangan panas. c. Persepsi sensoris Kulit merupakan indera melindungi tubuh terhadap rangsangan dari luar berupa tekanan, raba, suhu, dan nyeri melalui beberapa reseptor tekanan, reseptor raba, reseptor suhu dan reseptor nyeri. Rangsangan dari luar diterima oleh reseptor dan diteruskan ke sistem saraf pusat dan selanjutnya diinterpretasi oleh korteks serebri. d. Absorbsi Beberapa bahan dapat diabsorbsi kulit masuk ke dalam tubuh melalui dua jalur yaitu melalui epidermis dan melalui kelenjar sebasea. Material yang mudah larut dalam lemak lebih mudah diabsorbsi dibanding air dan material yang larut dalam air. e. Fungsi lain Kulit dapat menggambarkan status emosional seseorang dengan memerah, memucat maupun kontraksi otot penegak rambut Latifah dan Tranggono, 2007

2.1.2 Struktur kulit

Menurut Anderson 1996, Lapisan epidermis merupakan bagian terluar dari kulit. Epidermis dibagi menjadi beberapa lapisan utama yaitu: 1. Stratum korneum atau lapisan tanduk Universitas Sumatera Utara Stratum korneum merupakan lapisan yang paling luar dan tersusun dari sel mati berkreatin berbentuk datar dan tersusun berlapis-lapis. Stratum korneum merupakan sawar kulit pokok terhadap kehilangan air. Apabila kandungan air pada lapisan ini berkurang, maka kulit akan menjadi kering dan bersisik. 2. Stratum lusidum atau malfigi Stratum lusidum merupakan asal sel-sel permukaan bertanduk setelah mengalami proses diferensiasi. Stratum lusidum terdapat dibawah lapisan tanduk dan bertindak juga sebagai sawar, dapat dilihat jelas pada telapak kaki dan tangan. 3. Stratum granulosum Stratum granulosum mempunyai fungsi penting yaitu menghasilkan protein dan ikatan kimia stratum korneum. Stratum granulosum mengandung sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti diantaranya. 4. Stratum spinosum Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal. Sel diferensiasi utama stratum spinosum adalah keratinosit yang membentuk keratin. 5. Stratum germinativum atau lapisan basal Lapisan sel basal merupakan bagian yang paling dalam dari epidermis dan membentuk lapisan baru yang menyusun epidermis. Melanosit yang membentuk melaninuntuk pigmentasi kulit terdapat dalam lapisan basal sepanjang stratum germinativum. Lapisan basal ini tersusun secara vertikal dan membentuk seperti pagar Anderson, 1996. Universitas Sumatera Utara Lapisan dermis merupakan lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis. Lapisan ini terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin dan retikulin. Matriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan memberi nutrisi pada epidermis yang sedang tumbuh Anderson, 1996. Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar, berisi sel-sel lemak didalamnya. Lapisan ini merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk mempertahankan suhu tubuh dan tempat penyimpanan energi Anderson, 1996. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi makanan lemak yang berlebih. Jika tubuh memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan energi dengan cara memecah simpanan lemaknya Wirakusumah, 1994.

2.2 Sinar