Perkembangan Anak Kajian Pustaka

15

BAB II LANDASAN TEORI

Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian. Peneliti membahas beberapa hal diantaranya adalah perkembangan anak, media pembelajaran, media pembelajaran berbasis metode Montessori, dan Ilmu Pengetahuan Alam IPA.

2.1.1 Perkembangan Anak

Menurut Singgih dalam Sunarto, 2008: 39 perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Sedangkan menurut Yusuf dan Sugandhi 2011: 1-2 perkembangan diartikan sebagai proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik jasmaniah maupun psikis rohaniah menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Setiap manusia secara psikologis mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan Susanto, 2013: 71. Menurut Piaget Trianto, 2010: 70, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu tahap sensorimotorik, pra-operasional, operasi kongkrit, dan operasi formal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 1. Tahap sensorimotor umur 0-2 tahun. Pada masa ini bayi mempergunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungan. Bayi akan memberikan reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks misalnya menangis ketika anak meminta susu, selanjutnya refleks ini kemudian akan berkembang lagi menjadi gerakan-gerakan yang lebih baik seperti berjalan Sunarto, 2008: 24-25. 2. Tahap pra-operasional umur 2 – 7 tahun. Ciri khas pada masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Misalnya seorang anak pernah melihat dokter praktek, kemudian anak tersebut dapat bermain “dokter-dokteran”. Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang pernah terjadi Sunarto, 2008: 24-25. 3. Tahap operasional konkret umur 7 – 11 tahun. Pada tahap ini anak telah mengembangkan sistem pemikiran logis yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi, anak dapat menganalisis masalah dari berbagai segi. Anak masih menerapkan logika berpikir pada barang-barang yang konkret belum bersifat abtrak Suparno, 2011: 69-70. 4. Tahap operasional umur 11 – keatas. Pada usia ini, seseorang sudah mampu berpikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang dapat memperkirakan apa yang mungkin terjadi dan mampu mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan seperti jika mobil A lebih mahal dari mobil B, sedangkan mobil C lebih murah daripada mobil B, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 maka ia dapat menyimpulkan mobil mana yang paling mahal dan yang mana yang paling murah Sunarto, 2008: 24-25. Berdasarkan uraian mengenai perkembangan anak menurut Piaget di atas, dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret yaitu 7-11 tahun, dimana pada tahap tersebut anak belum mampu berfikir secara abstrak, sehingga anak membutuhkan benda konkret untuk membantu pemahamannya. Dari kesimpulkan tersebut peneliti tertarik untuk membuat sebuah benda konkret berbentuk media pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami isi pembelajaran.

2.1.2 Media Pembelajaran