28 5.
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
2.1.4.3 Materi Daur Hidup Hewan
Semua makluk hidup mengalami daur hidup. Makhluk hidup lahir atau menetas, kemudian tumbuh menjadi lebih besar, bertambah tua, dan akhirnya
akan mati. Jika makhluk hidup berkembang biak, maka daur hidup akan berulang Zuneldi,2011: 51. Daur hidup adalah urutan tahap perkembangan makhluk hidup
sepanjang hidupnya Mikrodo,2010: 90. Dengan cara ini makluk hidup dapat melangsungkan dan melestarikan jenisnya dimuka bumi. Hewan memiliki tahapan
daur hidup yang beragam. Ada kelompok hewan yang terlahir mirip dengan bentuk induknya. Daur hidup kelompok hewan seperti ini disebut daur hidup
tanpa mengalami metamorfosis. Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis adalah ayam, kucing, dan kangguru. Sejak dilahirkan sampai
dewasa, hewan tersebut hanya mengalami perubahan ukuran tubuh saja Sumantoro, 2009: 62. Sedangkan hewan yang mengalami metamorfosis dibagi
menjadi dua berdasarkan perubahan bentuk hewan selama mengalami metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna
Zuneldi,2011: 51-52. Metamorfosis sempurna dialami oleh hewan yang pada setiap fasenya
selalu mengalami perubahan bentuk yang mencolok, s edangkan
metamorfosis tidak sempurna dialami oleh hewan yang pada setiap fasenya tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 mengalami perubahan bentuk yang mencolok. Hewan yang tidak mengalami
metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa, dan belalang, sedangkan contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, katak,
kumbang. Serangga merupakan salah satu kelompok hewan terbesar yang mendominasi dunia. Mereka dapat dijumpai pada berbagai jenis habibat, dari
pegunungan dingin hingga hutan basah tropis Kramer, 1995: 283. Salah satu contoh serangga adalah kumbang, kumbang memiliki banyak jenis di muka bumi
seperti kumbang kepik, kumbang rusa jantan, kumbang melolonta, kumbang hongkong dan masih banyak lagi jenisnya. Kumbang hongkong merupakan salah
satu contoh kumbang yang banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk membuat usaha karena ketika kumbang tersebut berbentuk larva banyak orang
akan menjualnya karena kandungan protein yang tinggi, dan sering untuk dijadikan pakan burung, ikan, dan hewan lainnya. Berikut merupakan merupakan
tahap daur hidup kumbang hongkong. a.
Telur Telur ini berbentuk seperti kacang yang menggerombol dan
lengket karena telur ini dilapisi suatu bahan cair yang lengket sehingga kerap telur-telur ini tertutup oleh bahan-bahan yang menempel pada telur
tersebut. Ukuran telur ini ± 1,8 – 1,9 mm. Telur ini akan menetas setelah 7
hari Triatmanto, 2009: B358 b.
Larva Larva ulat hongkong yang baru menetas berukuran ±3mm. pada
awalnya larva ini berwarna keputihan dan secara perlahan akan berubah warna menjadi cokelat. Larva ulat hongkong akan berganti kulit
30 sebanyak 10-14 kali dan membutuhkan waktu 90-114 hari sebelumnya
akhirnya akan berubah menjadi kepompong. Ulat yang telah dewasa dapat mencapai panjang 3 cm dengan berat 150 mg.
c. Pupa
Panjang ukuran pupakepompong ± 1 cm. ulat yang baru berubah menjadi kepompong biasanya berwarna putih, kulit kepompong akan
berubah selama ± 10 hari. Kulit kepompong akan berubah warna menjadi
hitam dan akan mengelupas menjadi calon kumbang. d.
Dewasa Kulit kepompong yang telah mengelupas akan menjadi calon
kumbang setelah 7-10 hari. Ukuran kumbang ± 0,5 cm. Setelah beberapa hari calon kumbang akan berubah warna menjadi cokelat kemerah-
merahan. Selanjutnya, kumbang akan berubah warna menjadi hitam. Ketika kumbang telah berubah warna menjadi hitan artinya kumbang
tersebut telah dewasa. Pada umumnya kumbnag dewasa akan hidup selama dua sampai tiga bulan. Selama itu seekor kumbang betina dapat
memproduksi telur 70-100 butir. Triatmanto, 2009: B358
2.2 Penelitian yang relevan
Murti 2015 melakukan penelitian mengenai pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi pembagian bilangan bulat berbasis metode
Montessori. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa alat peraga papan pembagian berbasis metode Montessori memiliki kualitas “sangat baik”.