20 seorang  pengajar.  Ketujuh,  meningkatkan  kualitas  pengajaran.  Kedelapan,
memberikan  dan  meningkatkan  variasi  belajar.  Kesembilan,  menyajikan  inti informasi,  pokok-pokok  secara  sistematik,  sehingga  memudahkan  penyampaian.
Kesepuluh,  menciptakan  kondisi  dan  situasi  belajar  yang  menyenangkan  dan tanpa  tekanan.  Sedangkan  manfaat  media  pembelajaran  bagi  pelajar  yaitu
pertama,  meningkatkan  motivasi  belajar  pembelajar.  Kedua,  merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis. Ketiga, memudahkan pembelajar untuk
belajar. Keempat, merangsang pembelajar untuk berfikir dan beranalisis. Kelima, belajar  secara  menyenangkan  tanpa  adanya  tekanan.  Keenam,  pembelajar  dapat
memahami materi secara sistematis. Berdasarkan  penjelasan  mengenai  manfaat  yang  dapat  diperoleh  baik
untuk pengajar maupun pelajar di atas, peneliti tertarik untuk menggunakan media pembelajaran dalam penelitian ini, untuk membantu pengajar dalam membimbing
siswa  dalam  belajar  maupun  pelajar  untuk  memudahkannya  dalam  memahami materi pembelajaran.
2.1.2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran
Berikut ini disajikan klasifikasi media pembelajaran menurut Karwati 2014: 235- 242:
a. Media Visual
Media  visual  adalah  media  yang  penyampaian  pesannya  terfokus  melalui indera  penglihatan.  Media  visual  terdiri  atas  media  yang  dapat  diproyeksikan
projected  visual,  dan  media  yang  tidak  dapat  diproyeksikan  non-projected visual.  Media  visual  Diproyeksikan  Projected  Visual  merupakan  media  yang
menggunakan alat proyeksi projector sehingga gambar atau tulisan tampak pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 layar  screen,  sedangkan  Media  Visual  Tidak  Diproyeksikan    Non  Projected
Visual  .  Jenis  media  visual  ini  adalah  gambar  fotografik  dan  media  grafis  yang meliputi sketsa, gambar, grafik, bagan, poster, kartun dan karikatur.
b. Media Audio
Media  audio  adalah  media  yang  megandung  pesan  dalam  bentuk  auditif hanya  dapat  didengar  yang  dapat  merangang  pikiran,  perasaan,  perhatian,  dan
kemauan peserta didik. c.
Media Audio-visual Media  ini  merupakan  kombinasi  dari  media  audio  dan  media  visual  atau
biasa disebut media pandang-dengar. d.
Media Cetak Jenis-jenis media cetak antara lain buku pelajaran, surat kabar, dan majalah,
ensiklopedi, buku suplemen, dan pengajaran berprogram. e.
Media Model Media  model  adalah  media  tiga  dimensi  yang  merupakan  tiruan  dari
beberapa objek nyata, seperti  seperti  objek  yang  terlalu besar, objek  yang terlalu jauh,  objek  yang  terlalu  kecil,  objek  yang  terlalu  mahal,  objek  yang  jarang
ditemukan, atau objek yang tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas dan sulit dipelajari wujud aslinya.
f. Media Realita
Media  realita  merupakan  alat  bantu  visual  dalam  pembelajaran  yang berfungsi  memberikan  pengalaman  langsung  kepada  peserta  didik.  Realia  ini
merupakan  benda  yang  sesungguhnya  seperti  mata  uang,  tumbuhan,  binatang yang tidak berbahaya dan sebagainya.
22 g.
Belajar benda sebenarnya melalui specimen Specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan
sebagai contoh. h.
Komputer Komputer  merupakan  produk  yang  dihasilkan  pada  perkembangan  zaman
modern.  Beberapa  kegiatan  pembelajaran  yang  terkait  dengan  pembelajaran berbasis  komputer  antara  lain  CAI  Computer  Assisted  Instruction  dan  CMI
Computer  Managed  Instruction.  CAI  memanfaatkan  komputer  bagi  peserta didik  untuk  menyampaikan  isi  pelajaran  dan  memberikan  pelatihan.  Sedangkan
CMI  digunakan  sebagai  pembantu  pengajar  menjalankan  fungsi  administratif yang meningkat, seperti rekapitulasi data prestasi peserta didik, kuitansi, dan lain-
lain. i.
Multimedia Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan
media baik yang bersifat visual, audio, audio-visual, projected still media maupun projected  motion  media  bisa  dilakukan  secara  bersama-sama  atau  serempak
melalui satu alat yang disebut dengan multimedia. j.
Internet Konsep  pembelajaran  dengan  memanfaatkan  internet  disebut  dengan
pembelajaran  berbasis  ICT  atau  lebih  dikenal  dengan  istilah  E-learning.  E- learning  merupakan  jenis  kegiatan  belajar  mengajar  yang  memungkinkan
tersampaikannya materi pembelajaran kepada peserta didik dengan memanfaatkan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya.
23 Berdasarkan  dari  penjelasan  mengenai  klasifikasi  media  pembelajaran,
peneliti tertarik untuk membuat media pembelajaran berbentuk media model. Hal tersebut dikarenakan, media model dapat membantu siswa dalam mengatasi objek
yang  terlalu  kecil  seperti  kumbang,  sehingga  anak  dapat  lebih  mudah  dalam memahami bentuk maupun daur hidup dari kumbang sendiri.
2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori 2.1.3.1 Syarat Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori
Montessori memiliki empat ciri-ciri media pembelajaran. Ciri-ciri tersebut adalah
menarik, bergradasi,
auto-correction, auto-education.
Peneliti menambahkan ciri tambahan yaitu kontekstual.
1 Menarik.
Media  pembelajaran  berbasis  metode  Montessori  dibuat  dengan memperhatikan  warna,  bentuk,  dan  berat.  Dengan  memberikan  pewarnaan  pada
media  pembelajaran,  serta  bentuk  yang  menarik  pada  media  pembelajaran  akan mendorong  siswa  untuk  menyentuh,  meraba  dan  bahkan  memegangnya
Montessori, 2002: 170-174. 2
Bergradasi. Gradasi  media  pembelajaran  berbasis  metode  Montessori  dengan
memperhatikan  rangsangan  warna,  bentuk,  maupun  usia  anak.  Media pembelajaran  dapat  digunakan  untuk  berbagai  usia  perkembangan  anak
Montessori, 2002: 174. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 3
Auto-correction. Media  pembelajaran  berbasis  metode  Montessori  memiliki  pengendali
kesalahan.  Hal  tersebut  dibuat  dengan  tujuan  agar  anak  mengetahui  kesalahan yang dibuat oleh dirinya sendiri selama menggunakan media pembelajaran tanpa
ada orang lain yang memberitahu Montessori, 2002: 171. 4
Auto-education. Media
pembelajaran berbasis
metode Montessori
dibuat untuk
mengembangkan kemampuan belajar mandiri tanpa ada campur tangan dari orang dewasa.  Sehingga  anak  akan  memperoleh  pengalaman  pribadi  dari  hasil  belajar
secara mandiri Montessori, 2002: 172-173. 5
Kontekstual. Montessori  mengemukakan  bahwa  belajar  hendaknya  disesuaikan  dengan
konteks  Liliard,  2005:32.  Kontekstual  yang  dimaksud  adalah  sesuai  dengan lingkungan  yang  ada  di  sekitar  anak  sehingga  media  pembelajaran  yang
digunakan  dapat  dibuat  dengan  menggunakan  bahan-bahan  yang  ada  di lingkungan sekitar.
Berdasarkan  kelima  ciri  media  pembelajaran  berbasis  metode  Montessori yang  telah  dipaparkan  diatas,  peneliti  tertarik  untuk  mengembangkan  media
pembelajaran berdasarkan kelima ciri tersebut.
2.1.3.2 Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori