74 pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta belum optimal, selain itu selama
peneliti melakukan observasi, banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran yang diberikan terbukti ketika siswa diberi
pertanyaan mengenai materi daur hidup hewan, siswa belum mampu menjawab dengan benar dan ketika siswa diberi soal latihan, banyak siswa yang mengeluh
tidak mampu mengerjakan.
b. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru kelas IV, dan dua siswa kelas IV. Sebelum melakukan wawancara,
pedoman wawancara terlebih dahulu divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA, dan ahli media pembelajaran berbasis metode Montessori. Validasi yang dilakukan
oleh peneliti pada penelitian ini berupa validasi kontruk. Pertamakali wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah SD Pangudi
Luhur Yogyakarta. Kisi –kisi wawancara dengan Kepala Sekolah dapat dilihat
pada tabel 3.2 di halaman 53. Pedoman wawancara telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA, dan ahli pembelajaran Montessori dengan hasil yang
dituangkan pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
Ahli No. Item
Total Rer
ata 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 IPA
4 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
63 3,93
Monte ssori
4 4
4 3
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
62 3,87
Rerata 62,5
3,9
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara kepada kepala sekolah oleh ahli pada tabel 4.3 rerata skor yang didapatkan adalah 3,9. Jika dibandingkan
dengan tabel 3.11 halaman 68, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75 termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan
valid dan layak untuk digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.3 halaman 137. Para ahli
juga memberikan komentar terhadap pedoman wawancara kepala sekolah yang dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah
No. Item
Sebelum perbaikan Komentar ahli
Setelah perbaikan
6 Apakah media
pembelajaran yang sudah ada disimpan dan dirawat
dengan baik? Tambahkan pertanyaan
“bagaimana penyimpanan dan perawatannya?”
Peneliti menambahkan pertanyaan menjadi “apakah
media pembelajaran yang sudah ada disimpan dan dirawat
dengan baik? bagaimana penyimpanan dan
perawatannya?”
Berdasarkan komentar dari para ahli pada tabel 4.4 menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara selesai
direvisi, peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan pada 15 September 2016. Hasil
transkip wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 143. Berikut hasil wawancara dengan kepala sekolah yang dapat dilihat
pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
Topik Pertanyaan No. Item
Hasil Wawancara
Informasi berkaitan dengan sekolah
1,2,3,4 Meraih perunggu pada olimpiade sains tahun 2015 mat
ion, Ketersediaan media
pembelajaran di sekolah 5,6,7,8,9
Media pembelajaran disimpan dengan baik di dalam laboratorium.
Sekolah mendapatkan
media pembelajaran dari pemerintah. Media yang pernah
dibuat adalah rangkaian listrik. Faktor pengadaan media pembelajaran disekolah dengan memanfaatkan anggaran
dan dapat bermanfaat dalam pembelajaran
.
Penggunaan media pembelajaran IPA
dalam pembelajaran 10,11,12,
13,14 Media digunakan secara terjadwal, namun dalam
implementasinya kadang media pembelajaran tidak digunakan dan hanya menggunakan teori. Media
digunakan secara bersama dari kelas satu sampai kelas
76
enam. Ketika anak menggunakan media pembelajaran anak akan merasa senang dan lebih cepat memahami
materi karena anak mencoba mengalami sendiri dan tidak hanya mendengar dari guru.
Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah
berkaitan dengan media pembelajaran
15,16 Matematika
Wawancara yang kedua dilakukan kepada guru. Rencana wawancara dilakukan dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.3 halaman 54 sama
halnya dengan pedoman wawancara dengan kepala sekolah, pedoman wawancara guru telah divalidasi oleh ahli dengan hasil yang dituangkan dalam tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru
Ahli No. Item
Tota l
Rerata 1
2 3 4 5 6 7 8
9 1
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
IPA 4
4 4 4 3 4 4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
70 3,88
Montess ori
4 4
4 3 3 4 4 3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 69
3,83 Rerata
69,5 3,85
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli pada tabel 4.6, diperoleh rerata skor sebesar 3,85. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11
halaman 68, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak
digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara guru oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.5 halaman 146. Para ahli juga memberikan komentar terhadap
instrumen pedoman wawancara guru yang ditunagkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Guru oleh Ahli
No. Item
Sebelum perbaikan Komentar ahli
Setelah perbaikan
5 Apakah BapakIbu
sering menggunakan media dalam
pembelajaran IPA? Apa alasannya?
Kata “apakah” lebih baik diganti menjadi “seberapa
seringintensitasnya” Peneliti mengganti kalimat
menjadi “seberapa sering BapakIbu menggunakan
media dalam pembelajaran IPA? Apa alasannya?”
77 Beberapa komentar dari para ahli pada tabel 4.7 menajdi pertimbangan
bagi penelitu dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara selesai direvisi, peneliti melalukan wawancara kepada Guru SD Pangudi Luhur 2
Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 September 2016. Transkrip wawancara dengan guru dapat dilihat pada lampiran 1.6 halaman 152.
Berikut adalah hasil wawancara dengan guru yang disajikan pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Wawancara dengan Guru
Topik Pertanyaan No.
Item Hasil Wawancara
Ketersediaan media pembelajaran di
kelas 1, 2, dan
3 Didalam kelas tidak terdapat media pembelajaran. media
pembelajaran disimpan di dalam laboratorium. Dalam penggunaannya satu media pembelajaran digunakan untuk lima
anak. media yang pernah dibuat oleh guru adalah mind map dari gabus.
Penggunaan media pembelajaran IPA
dalam pembelajaran 4, 5, 6,
7, 8, dan 9
Guru sering menggunakan media elektronik seperti video dalam
menyampaikan materi.
Dengan adanya
media pembelajaran siswa menjadi lebih mudah dalam memahami
materi, siswa akan lebih memperhatikan selama proses pembelajaran dan tidak mengobrol sendiri hal tersebut karena
siswa menjadi lebih tertarik karena sesuatu yang baru. Siswa dapat menemukan kesalahannya sendiri dengan melakukan
diskusi bersama.
Kesulitan yang dialami guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran
IPA 10, 11,
dan 12 Banyaknya materi yang abstrak sehingga membutuhkan media
yang kontektual untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. contoh materi yang sulit adalah daur
hidup hewan siswa masih sering lupa untuk menulis telur dalam tahapan daur hidup, terkadang larva dan pupa terbalik.
Kesulitan belajar yang dialami siswa
dalam pembelajaran IPA
13, 14, 15 dan
16 Banyak siswa yang tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran
Siswa cenderung akan mengobrol dengan teman sampingnya selama guru menerangkan materi sehingga sebagian besar
siswa di kelas tidak memahami isi pembelajaran.
Usaha yang dilakukan guru
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan
tersebut 17 dan
18 Guru akan mengajak siswa berdiskusi bersama dengan
membentuk kelompok kecil atau guru akan menunjuk siswa yang belum paham tersebut untuk maju kedepan dan akan
diberi penjelasan kembali.
Wawancara yang ketiga ditujukan kepada siswa. Rencana wawancara dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.4 di halaman 54, pedoman
wawancara siswa telah divalidasi oleh ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori dan hasilnya dituangkan dalam tabel 4.9
78 Tabel 4.9 Hasil Validasi Pedoman Wawancara siswa
Ahli No. Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 IPA
4 4
3 3
4 4
4 4
4 4
4 42
3,81
Montessori 4
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
43 3,90
Rerata 42,5
3,85
Berdasarkan hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli pada tabel 4.9, didapatkan skor sebesar 3,85. Jika dibandingkan dengan tabel 3.11 halaman
68, rerata tersebut memiliki nilai lebih dari 2,50 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, instrumen dinyatakan valid dan layak untuk
digunakan. Lembar hasil validasi pedoman wawancara siswa oleh ahli dapat dilihat pada lampiran 1.7 halaman 154. Para ahli juga memberikan komentar
terhadap instrumen pedoman wawancara siswa yang dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Rekapitulasi Komentar Validasi Pedoman Wawancara Siswa oleh Ahli
No. Item
Sebelum perbaikan Komentar ahli
Keputusan Perbaikan
5 Apakah BapakIbu gurumu
pernah menggunakan media dalam pembelajaran IPA?
Jika iya, media apa saja yang pernah BapakIbumu gurumu
gunakan dalam pembelajaran IPA?
Tambahkan pertanyaan “seberapa
seringintensitasnya?” Peneliti menambahkan
pertanyaan menjadi “apakah BapakIbu gurumu pernah
menggunakan media dalam pembelajaran IPA? Jika iya,
media apa saja yang pernah BapakIbu gurumu gunakan
dalam pembelajaran IPA? Seberapa sering media tersebut
digunakan dalam pembelajaran
IPA?”
Beberapa komentar dari para ahli pada tabel 4.10 menjadi pertimbangan bagi peneliti dalam melakukan revisi. Setelah pedoman wawancara selesai
direvisi, peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas IV SD Pangudi Luhur 2 Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 22 September 2016.
Transkrip wawancara dengan siswa dapat dilihat pada lampiran 1.8 halaman 158. Hasil wawancara dengan siswa dapat disajikan pada tabel 4.11
79 Tabel 4.11 Hasil Wawancara dengan Siswa
Topik Pertanyaan No. Item
Hasil Wawancara
Tanggapan terhadap pembelajaran IPA
yang selama ini terjadi 1 dan 2
Pembelajaran IPA dianggap sulit dipahami oleh siswa dan siswa merasa sedikit menyenangkan ketika mengikuti
pembelajaran IPA .
Penggunaan media pembelajaran dalam
pembelajaran IPA 3, 4, 5, 6,
dan 7 Banyak materi IPA yang sulit. Guru pernah menggunakan
rangka manusia sebagai media pembelajaran hal tersebut sangat menyenangkan karena merupakan hal baru bagi
siswa. Guru tidak sering menggunakan media pembelajaran. siswa lebih mudah dalam memahami materi , lebih jelas
dengan menggunakan media pembelajaran karena guru menjelaskan dengan sebuah benda yang sama dengan
aslinya. Dengan menggunakan media pembelajaran suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak
membosankan.
Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
pembelajaran IPA 8, 9, 10,
dan 11 Banyak hal yang tidak dimengerti jika hanya belajar dari
buku.contohnya daur hidup hewan. Dalam penyelesaian agar siswa menjadi paham guru sering menyuruh siswa
kedepan untuk diberi penjelasan secara mandiri.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga sumber yaitu kepala sekolah, guru, dan siswa, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan penggunaan media
pembelajaran IPA masih terbatas. Hal tersebut terlihat dari jawaban narasumber yang ditampilkan pada bagan 4.1
80 Berdasarkan bagan 4.1 mengenai triangulasi sumber wawancara yang
dilakukan, diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran IPA. Banyak materi yang dianggap sulit untuk siswa contohnya
adalah daur hidup hewan. Guru pun juga mengalami kesulitan dalam penyampaian, hal tersebut dikarenakan guru cenderung tidak menggunakan media
Guru
Didalam kelas, tidak ada media pembelajaran. guru
pernah membuat media pembelajaran berupa
macam-macam bentuk daun yang ditempel
digabus. Media yang dibuat terbatas sehingga satu
media digunakan untuk 5-6 siswa. Untuk materi daur
hidup hewan guru belum pernah membuat media
pembelajaran.
Siswa
Guru jarang menggunakan media
pembelajaran dalam pembelajaran. siswa
mengalami kesulitan dalam memahami
materi pembelajaran terutama ketika hanya
membaca buku. Materi yang dianggap sulit
dalam pembelajaran IPA adalah daur hidup
hewan
Kepala Sekolah
Sekolah memiliki media pembelajaran yang
disimpan didalam laboratorium. Meskipun
demikian penggunaan media pembelajaran masih
kurang maksimal dalam proses pembelajaran.
penggunaan media pembelajaran dilakukan
secara bergantian karena terbatasnya media
pembelajaran. penggunaan media pembelajaran dalam
pembelajaran lebih menarik bagi siswa di
bandingkan dengan tidak menggunakan media
pembelajaran.
Penggunaan media
pembelajaran dalam
pembelajaran lebih menarik bagi siswa di bandingkan dengan tidak menggunakan media
pembelajaran. Materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah daur hidup hewan. Media
pembelajaran IPA untuk materi daur hidup hewan belum ada.
Bagan 4.1 Triangulasi Sumber Data Wawancara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81 pembelajaran dalam pembelajaran, terbatasnya media pembelajaran juga menjadi
salah satu kendala dalam proses pembelajaran sehingga menjadi kurang optimal. Berdasarkan identifikasi masalah melalui observasi dan wawancara yang
telah dilakukan oleh peneliti. Dapat diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan dalam materi daur hidup hewan. Pada saat melakukan wawancara dengan guru,
guru mengatakan bahwa siswa sering lupa menyebutkan telur dalam proses tahapan daur hidup hewan, dan sering siswa terbalik dalam mengurutkan larva
dan pupa. Permasalahan lain yang ditemui adalah terbatasnya media pembelajaran
yang digunakan dalam pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa tidak ada media pembelajaran yang diletakkan di ruang kelas.
Guru jarang menggunakan media pembelajaran dan lebih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Guru mengaku jarang sekali membuat media
pembelajaran dan lebih sering menggunakan buku cetak sebagai pedoman dalam mengajar.
4.1.1.2 Analisis Kebutuhan a.
Analisis Karakteristik Siswa
Karakteristis siswa dianalsis berdasarkan observasi yang dilaksanakan pada pembelajaran IPA di kelas IV di SD Pangudi Luhur 2 Yogyakarta. Observasi
dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2016. Hasil observasi yang diperoleh adalah selama proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
dalam menyampaikan materi pembelajaran. guru menunjuk secara spontan beberapa siswa untuk membaca materi di kelas, selanjutnya guru mencatat
dipapan tulis dan melakukan tanya-jawab dengan siswa. Ketika siswa diberi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82 pertanyaan beberapa siswa tidak mampu menjawab pertanyaan, selain itu ketika
guru sedang menulis dipapan tulis, banyak siswa yang asik berbicara dengan teman sebangku dan asik bermain sendiri dengan alat tulis mereka. Berdasarkan
dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, hasil tersebut dijadikan sebagai pertimbangan dalam membuat kuisioner analisis kebutuhan.
b. Analisis Karakteristik Media Pembelajaran Montessori