4.5.4 Asupan Zat Gizi Lemak
Di bawah ini dapat dilihat distribusi responden berdasarkan asupan zat gizi lemak yang dikonsumsi penderita diabetes melitus yaitu :
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Zat Gizi Lemak yang
Dikonsumsi Penderita Diabetes Melitus Rawat Jalan di Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013
No. Asupan Lemak
Jenis Diet Jumlah
Diet I-III Diet IV-VI N
N
1. 2.
Sesuai Tidak Sesuai
- Kurang
- Lebih
13 3
33 21,7
5,0 55,0
4 3
4 6,7
5,0 6,6
17 6
37 28,3
10,0 61,7
Total 49 81,7 11
18,3 60
100,0
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa asupan zat gizi lemak lebih dominan tidak sesuai dengan diet yang dianjurkan yaitu 6 orang 10,0 dengan kategori
kurang dari yang dianjurkan dan 37 orang 61,7 dengan kategori lebih dari yang dianjurkan.
4.6. Jadwal Makan Penderita Diabetes Melitus
Di bawah ini dapat dilihat distribusi responden berdasarkan jadwal makan yang dilaksanakan penderita diabetes melitus yaitu :
Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Makan Penderita
Diabetes Melitus Rawat Jalan Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2013
No Jadwal Makan
Jumlah
1 Baik interval 3 jam
10 16,7
2 Kurang Baik :
- Kurang dari 3 jam
5 8,3
- Lebih dari 3 jam
45 75
Total 60
100,0
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jadwal makan responden yang dominan berada pada kategori kurang baik yaitu 45 orang 75 lebih dari 3 jam atau lebih
dari waktu yang dianjurkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Penderita Diabetes Melitus
Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa penderita diabetes melitus sebagian besar responden berumur 50 – 64 tahun yaitu sebesar 45,0 . Penelitian Novriwaty
2009 di Rumah Sakit Umum Medan Baru tahun 2009, bahwa penderita diabetes melitus terbesar adalah pada kelompok umur 51 – 61 tahun yaitu sebesar 43,33 .
Hal ini sesuai dengan teori diabetes melitus bahwa usia 40 tahun merupakan faktor resiko untuk terjadinya diabetes melitus. Faktor – faktor yang mempengaruhi
timbulnya diabetes melitus pada usia lanjut adalah gangguan fungsi pankreas kerja insulin, obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan genetik.
Soegondo, 2005. Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, dari hasil penelitian ini diperoleh
bahwa penderita diabetes melitus lebih banyak adalah perempuan sebesar 65,0 sedangkan laki – laki sebesar 35,0 . Sesuai dengan penelitian Novriwaty 2009 di
Rumah Sakit Umum Medan Baru tahun 2009 diperoleh bahwa penderita Diabetes Melitus juga lebih banyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 53,30 dan
laki – laki sebesar 33,10 . Sedangkan menurut kelompok studi WHO 2000, tidak ada perbedaan kejadian diabetes melitus antara laki – laki dan perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 60 responden penderita diabetes melitus tingkat pendidikan terbanyak adalah tamat SMA yaitu sebesar
36,7 dan pekerjaan penderita diabetes melitus mayoritas adalah Pegawai Negeri Sipil PNS yaitu 26,7. Sesuai dengan penelitian Rosintan 2010 di Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara