Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu quasi experimental dengan rancangan penelitian time series. Penelitian eksperimen semu karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan randomisasi Seniati, 2008. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah pre-post intervention dimana dilakukan pengukuran pada nilai responden sebelum intervensi pretest dan setelah intervensi posttest I. Pada penelitian ini juga dilakukan pengukuran berulang time series pada nilai responden yang dilakukan setelah intervensi dalam kurun waktu tertentu yaitu posttest II dilakukan 1 bulan setelah pemberian intervensi dan posttest III dilakukan 2 bulan setelah intervensi.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah edukasi dengan metode CBIA. 2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh responden dari menjawab kuesioner pada aspek pengetahuan, sikap, dan tindakan mengenai diabetes melitus. 3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah informasi yang diterima responden dari instansi pendidikan baik formal maupun nonformal. 4. Variabel pengacau tidak terkendali dalam penelitian ini adalah informasi yang diterima responden dari media massa.

C. Definisi Operasional

1. Kategori usia lansia pada penelitian ini adalah 46-65 tahun dan dibagi menjadi 2 kategori yaitu usia lansia awal 46-55 tahun dan lansia akhir 56-65 tahun. 2. Pengetahuan merupakan tingkat pemahaman responden mengenai pengelolaan diabetes melitus yang diukur berdasarkan skor yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden. Pengetahuan dinyatakan tinggi jika nilai yang didapat responden antara 76-100, dinyatakan sedang jika nilai yang didapat responden antara 56-75 dan dinyatakan rendah jika nilai yang didapat responden 56 Nrusalam, 2013. 3. Sikap merupakan pandangan hidup dari responden untuk mulai menjalani hidup sehat sebagai upaya pencegahan diabetes melitus yang didasari pengetahuan. Sikap responden dinyatakan baik jika nilai yang didapat responden saat menjawab kuesioner antara 76-100, dinyatakan cukup jika nilai yang didapat responden antara 56-75 dan dinyatakan buruk jika nilai yang didapat responden 56 Nursalam, 2013. 4. Tindakan merupakan perwujudan dari sikap responden mengenai pengelolaan diabetes melitus yang disertai faktor pendukung lainnya antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Tindakan responden diukur berdasarkan nilai yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden. Tindakan responden dinyatakan baik jika nilai yang didapat responden antara 76-100, tindakan responden dinyatakan cukup jika nilai yang didapat responden antara 56-75 dan tindakan dinyatakan buruk jika nilai yang didapat responden 56 Nursalam, 2013. 5. Tingkat pendidikan terakhir responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan terakhir yang sudah ditempuh oleh responden. Dengan demikian, responden yang berpertisipasi dalam penelitian ini minimal memiliki tinggat pendidikan Sekolah Dasar SD. 6. Pretest dalam penelitian ini adalah pengambilan data yang dilakukan sebelum edukasi dengan metode CBIA. 7. Posttest I dalam penelitian ini adalah pengambilan data yang dilakukan segera setelah edukasi dengan metode CBIA. 8. Posttest II dalam penelitian ini adalah pengambilan data yang dilakukan 1 bulan setelah edukasi dengan metode CBIA. 9. Posttest III dalam penelitian ini adalah pengambilan data yang dilakukan 2 bulan setelah edukasi dengan metode CBIA. 10. Peningkatan pengetahuan yaitu terjadi peningkatan nilai responden pada posttest jika dibandingkan dengan pretest. 11. Peningkatam sikap yaitu terjadi peningkatan nilai responden pada posttest jika dibandingkan dengan pretest. 12. Peningkatan tindakan yaitu terjadi peningkatan nilai responden pada posttest jika dibandingkan dengan pretest.

D. Teknik Sampling