Gejala dan tanda Komplikasi

kearah normal akan sulit, kerusakan yang sudah terjadi umumnya akan menetap Waspadji, 2009.

3. Gejala dan tanda

Diabetes melitus seringkali muncul tanpa gejala. Namun demikian ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai isyarat kemungkinan diabetes melitus. Gejala umum yang sering dirasakan penderita diabetes melitus antara lain polyuria sering buang air kecil, polydipsia sering haus, dan polifagia banyak makanmudah lapar. Selain itu sering pula muncul keluhan penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, timbul gatal-gatal yang sering sangat mengganggu pruritus, dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas Bina kefarmasia dan alat kesehatan, 2005. Pada diabetes melitus tipe 1 gejala klasik yang umum dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah fatigue, iritabilitas, dan pruritus gatal-gatal pada kulit. Pada diabetes melitus tipe 2 gejala yang dikeluhkan umumnya hamper tidak ada. Diabetes melitus tipe 2 seringkali muncul tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. Penderita diabetes melitus tipe 2 umumnya lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk, dan umumnya menderita hipertensi, hyperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf Bina kefarmasia dan alat kesehatan, 2005.

4. Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi antara lain gangguan ginjal, gangguan penglihatan, gangguan fungsi jantung, luka pada kaki Mahendra, 2008. Kondisi kadar glukosa darah tetap tinggi akan timbul berbagai komplikasi. Komplikasi pada diabetes melitus dibagi menjadi dua yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronis. Komplikasi akut meliputi ketoasidosis diabetic, hyperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia. Dan yang termasuk komplikasi kronik adalah makroangiopati, mikroangiopati dan neuropati. Makroangiopati terjadi pada pembuluh darah besar makrovaskular seperti jantung, darah tepid an otak. Mikroangiopati terjadi pada pembuluh darah kecil mikrovaskular seperti kapiler retina mata, dan kapiler ginjal PERKENI, 2011.

F. Landasan Teori