Pengetahuan responden mengenai diabetes melitus

II-pretest, posttest III-pretest . Uji yang digunakan adalah uji Friedman. Taraf kepercayaan yang digunakan pada peneltitian ini adalah 95.

1. Pengetahuan responden mengenai diabetes melitus

a. Mean nilai responden pada aspek pengetahuan

Rata-rata nilai responden pada pretest adalah 73,13 dan pada posttest I, posttest II dan posttest III terjadi peningkatan rata-rata nilai responden menjadi 79,58; 77,29 dan 79,90. Peningkatan rata-rata nilai ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan responden setelah diberikannya edukasi dengan Metode CBIA. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui indra penglihatan mata dan indra pendengaran telinga Notoatmodjo, 2010. Edukasi dengan metode CBIA merupakan rangsangan berupa informasi-informasi mengenai diabetes melitus kepada pancaindra responden. Proses rangsangan ini berupa melihat dan mendengar. Responden melihat informasi –informasi mengenai diabetes melitus dengan membaca dari booklet yang diberikan saat diskusi, dan proses diskusi dalam CBIA kemudian membuat responden mendengarkan opini atau pengalaman dari peserta diskusi lain yang kemudian dapat memberikan informasi-informasi mengenai diabetes melitus. Rangsangan ini diterima oleh responden yang kemudian memberikan pengaruh terhadap pengetahuan responden berupa peningkatan pengetahuan.Dengan CBIA, peserta mengingat dengan lebih baik, karena dilakukan secara aktif dan visual melalui pengamatan secara langsung. Rata-rata nilai responden pada posttest II terjadi sedikit penurunan dibandingkan dengan pada posttest I, namun besar rata-rata nilai tersebut masih lebih besar jika dibandingkan dengan pada pretest. Pengetahuan mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Pengetahuan atau apa yang dipelajari oleh seseorang akan cenderung menurun dari waktu ke waktu. Semakin lama ingatan akan semakin berkurang Salawati, 2008. Pada posttest III terjadi peningkatan rata-rata nilai responden. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah informasi yang diterima responden dari media massa. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh media massa Notoatmodjo, 2010. Pada penelitian ini tidak semua variabel dapat dikendalikan sepenuhnya sehingga hasil penelitian dapat dipengaruhi oleh variabel pengacau yang tak terkendali yaitu informasi media massa mengenai diabetes melitus. Informasi yang didapat oleh responden ini kemudian akan meningkatkan pengetahuan responden mengenai diabetes melitus. Hal lain yang dapat menyebabkan peningkatan pengetahuan adalah responden membacamempelajari kembali rehearsal booklet yang diberikan kepada responden untuk disimpan dan dibawa pulang. Rehearsal dilakukan dengan cara mempelajari kembali materi yang telah diajarkandiberikan. Proses rehearsal ini dapat membantu memori responden dalam mengingat informasi materi yang pernah dipelajari saat CBIA. Pada penelitian yang dilakukan oleh Yunita 2012, proses rehearsal efektif dalam meningkatkan lamanya informasi berada dalam memori sehingga seseorang dapat mengingat dengan baik materi yang diberikan. Rangkuman rata-rata nilai responden disajikan pada gambar 11. Gambar 8. Rata-rata nilai responden pada aspek pengetahuan

b. Uji statistika peningkatan pengetahuan responden

Uji statistik dilakukan untuk mengetahui apakah peningkatan pengetahuan responden terjadi secara signifikan atau tidak. Uji statistik awal dilakukan dengan membandingkan nilai posttest I dengan pretest pada aspek pengetahuan. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon pada program R. Hasil dari uji wilcoxon menghasilkan p-value0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji Wilcoxon pada taraf kepercayaan 95, terdapat peningkatan secara signifikan pada nilai responden di posttest I dibandingkan dengan pretest pada aspek pengetahuan. Selanjutnya dilakukan analisis dengan uji friedman untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada kelompok data selisih posttest I dengan pretest, selisih posttest II dengan pretest, selisih posttest III dengan pretest. Hasil dari uji friedman menghasilkan nilai p-value0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Pada uji friedman dengan taraf kepercayaan 95, selisih nilai posttest I dengan pretest, posttest II dengan pretest, dan posttest III dengan pretest pada aspek pengetahuan berbeda tidak bermakna secara statistik.

2. Sikap responden mengenai diabetes melitus