tingkat pengetahuan kurang apabila hasil skor responden 56 Nursalam, 2013.
B. Sikap
1. Pengertian
Sikap adalah cara seseorang mengkomunikasikan perasaannya kepada orang lain, melalui perilaku Hutagalung, 2007. Sikap didefinisikan sebagai suatu
reaksi perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak, maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada suatu objek tertentu. Menifestasi sikap tidak
dapat langsung dilihat, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmodjo, 2010. Pengetahuan tentang suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek tersebut. Pengetahuan saja
belum menjadi penggerak seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap apabila pengetahuan tersebut disertai kesiapan untuk
bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut Azwar, 2007.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang penting, media massa, institusi
atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam individu. Peran jenis kelamin sangat mempengaruhi keadaan emosional. Perempuan lebih
merasa bertanggung jawab terhadap emosi orang lain sehingga mereka sangat memperhatikan keadaan emosi orang lain sehingga mampu untuk memahami
perubahan emosional. Oleh sebab itu, perempuan jauh lebih memiliki empati
terhadap orang lain daripada laki-laki Azwar, 2007. Pengaruh dari pemberitaan dalam media masaa dan informasi yang disampaikan secara objektif sehingga
cenderung dapat mempengaruhi sikap pendengar atau pembacanya Wawan dan Dewi, 2010. Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh
individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam
interaksi tersebut, terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi
pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Lebih lanjut, interaksi sosial itu meliputi hubungan antara individu dengan lingkungan fisik
maupun lingkungan psikologis di sekelilingnya. Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek
psikologis yang dihadapinya Azwar, 2007. Dalam pembentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan
dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh misalnya, seseorang telah mendengar
tentang Diabetes
Melitus penyebab
Diabetes Melitus,
pencegahannya, pemeliharaannya. Pengetahuan ini akan membuat ibu tersebut berpikir dan berusaha agar dapat mencegah terjadinya Diabetes Melitus pada
dirinya agar tidak menggangu kualitas hidupnya. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga orang tersebut berniat untuk
mencegah terjadinya Diabetes Melitus misalnya dengan akan mengatur pola makan. Orang tersebut mempunyai sikap tertentu terhadap objek. Sikap yang
diperoleh dari pengetahuan tersebut akan menimbulkan pengaruh langsung
terhadap perilaku yang akan direalisasikan hanya apabila kondisi dan situasi memungkinkan Fitriani, 2011.
3. Pengukuran sikap