Gambar 11 Grafik
Rata-Rata Peningkatan Prettest Dan Posttest Pada Indikator
Dapat Menahan Emosional
9.  Perbandingan nilai pretest dan postest
Setelah dilaksanakan layanan konseling kelompok dengan pendekatan analisi  transaksional  dalam  upaya  meningkatkan  kemampuan  interaksi
sosial peserta didik hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
1 2
3 4
5 6
pretest postest
rata-rata
rata-rata
Tabel 28 Deskripsi  Data
Prettest dan Posttest No
Responden Prettest
posttest 1
61 101
2 58
80 3
69 87
4 63
84 5
64 91
6 62
88 7
63 83
8 65
87 9
62 80
10 69
82 Jumlah
636 863
Rata - rata 3.6
86,3
Berdasarkan  hasil  perhitungan  prettest  10  sampel  tersebut  didapatkan hasil rata-rata kemampuan interaksi  sosial  peserta didik rendah  dengan  nilai
636  :  10  =  63,6.  Setelah  dilakukan  layanan  konseling  kelompok  pendekatan analisis  transaksional    peserta  didik  cenderung  meningkat  hasil  postest  nya
dengan  angka    863  :  10  =  86,3.  Maka,  dapat  disimpulkan  bahwa  setelah pemberian  layanan  konseling  kelompok  dengan  pendekatan  analisis
transaksional  peserta  didik  mengalami  peningkatan.  Untuk  lebih  jelas, peningkatan kemampuan interaksi sosial  berdasarkan indikatro dapat diliahat
pada  gambar 12 sebagai berikut:
Gambar 12 Hasil Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial Peserta Didik
Prettest Posttest
Dilihat  dari  gambar  12  tersebut  bahwa  peningkatan  setiap  peserta didik  sangat  signifikan  dengan  begitu  dapat  disimpulkan  bahwa  layanan
konseling  kelompok  dengan  pendekatan  anlisis  transaksional  efektif  dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial peserta didik kelas VIII A,B,C, dan
D di SMPN 18 Bandar Lampung.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
DCV AF
GS AWW
DO YSO
RP SA
MT DAJ
pretest postest
B. Pembahasan
Pembahasan  penelitian  diawali  dengan  profil  kemampuan  interaksi  sosial dilanjutkan dengan menganalisis layanan konseling kelompok. adapun pembahasan
keefektifan  layanan  konseling  kelompok  pendekatan  analisis  transaksional  dalam
meningkatkan kemampuan interaksi sosial  peserta didik adalah sebagai berikut: 1.
Pembahasan  Gambaran  Umum  Kemampuan  Interaksi  Sosial  Peserta Didik  Kelas  VIII  Di  SMP  Negeri  18  Bandar  Lampung  Tahun
Pelajaran 20162017
Berdasarkan  hasil  prettest  yang  telah  dilakukan  menunjukan  bahwa kemampuan interaksi sosial peserta didik rata-rata berada pada kategori sangat
tinggi  dan  tinggi.  Tetapi  ada  beberapa  peserta  didik  yang  memiliki kemampuan interaksi sosial dengan kategori rendah, hal ini jika dibiarkan saja
maka  akan  membuat  peserta  didik  yang  berada  dalam  kategori  kemampuan interaksi  sosial  rendah  akan  memili  kepekaan  yang  sangat  sedikit  terhadap
lingkungan sekitarnya, sehingga akan menimbulkan sikap-sikap atau interaksi yang  kurang  baik    dalam  sehari-hari  dan  tidak  dapat  menyelesaikan  tugas
perkembanganya dengan maksimal. Pada usia remaja seperti para pesrta didik harus  dituntut untuk  peka
terhadap  lingkungan  sekitarnya  hal  selaras  dengan  pendapat  ahli  yaitu menurut  Hurlock  ditinjau  dari  sudut  perkembangan  manusia  pertumbuhan
untuk berinteraksi sosial yang paling menonjol terjadi pada masa remaja. Pada masa  remaja,  individu  berusa  untuk  menarik  perhatian  orang  lain,