disajikan melalui ego anak dan ego orang tua, sedangkan masa sekarang diwujudkan dalam bentuk ego dewasa.
137
Tujuan utama konseling analisis transaksional adalah membantu konseli untuk membuat keputusan baru
tentang tingkah laku sekarang dan arah hidupnya.
138
Dengan adanya hasil penelitian ini menunjukan bahwa konseling kelompok dengan analisis transaksional efektiv dapat meningkatkan interaksi
sosial ypada indikator dapat menahan emosional, dengan demikian dapat mempengaruhi prilaku dan sikap peserta didik dalam lingkungan sosial nya
sehingga permasalahan yang dihadapi peserta didik nbaik masalah pribadi atau sosial dapat diatasi dengan baik.
C. Keterbatasan penelitian
Meskipun penelitian ini telah dilaksanakan dengan sebaik mungkin, namun peneliti menyadari betul bahwa masih banyak kekurangannya Peneliti
sebagai pemimpin kelompok dalam kegiatan konseling kelompok mengalami beberapa hambatan. Pada awal pertemuan, pemimpin kelompok mengalami
kesulitan dalam membangun keaktifan kelompok. Namun, hal itu dapat diatasi oleh pemimpin kelompok, dengan cara memulai perkenalan dengan
menggunakan permainan, melalui permainan tersebut mampu membuat mereka mulai merasa nyaman dan mau mengungkapkan identitas diri dalam tahap
perkenalan.
137
Ibid
138
Gantina Komalasari, Op.Cit. h. 127
Hambatan selanjutnya adalah kesulitan dalam menyampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan konseling kelompok yang akan dilaksanakan, karena
seluruh anggota kelompok belum pernah mengikuti kegiatan konseling kelompok sehingga mereka terlihat bingung. Untuk mengatasi kebingungan yang dialami
anggota kelompok, perlahan peneliti memberikan penjelasan tentang konseling kelompok serta keterampilan komunikasi interpersonal. Hambatan berikutnya
adalah keterbatasan tempat di SMP Negeri 18 Bandar Lampung, sehingga peneliti diberi izin melakukan penelitian di pelataran lapangan upacara SMP
Negeri 18 Bandar Lampung pada pelaksanaan pada beberapa kali pertemuan, pre-test dan post-test, namun hambatan tersebut tidak begitu berpangaruh
terhadap pemberian treatment yang peneliti lakukan, dengan mengarahkan peserta didik untuk tetap fokus dengan materi yang peniliti sampaikan, selain itu
peneliti juga melakukan permainan agar peserta didik tetap tertarik untuk mengikuti kegiatan ini.
Selain keterbatasan tersebut, dimungkinkan juga ada jawaban yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya dari peserta didik karena alasan-alasan
tertentu. Hal ini dikarenakan peserta didik dimungkinkan mencari aman dalam menjawab angket kemampuan interaksi sosial. Namun peneliti sudah berusaha
menjelaskan kepada peserta didik untuk jujur dalam menjawab butir-butir pernyataan angket kemampuan interaksi sosial yang sesuai dengan keadaan
peserta didik yang sebenarnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ditunjukan dengan analisis data dan pembahasan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa layanan konseling
kelompok pendekatan analisis transaksional di kelas VIII SMPN 718 bandar lampung sangat efektif. kemampuan interaksi sosial peserta didik dapat
ditingkatkan. Meskipun pada awalnya peserta didik masih merasa bingung dalam mengikuti layanan konseling kelompok, namun setelah peneliti menjelaskan tujuan
konseling kelompok dan dengan berjalanya penelitian ini peserta didik mulai berantusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan konseling kelompok. Setelah
diberikan treatment konseling kelompok pendekatan analisis transaksional kemampuain interaksi sosial peserta didik yang dalam kategori rendah menjadi
meningkat. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata skor kemampuain interaksi sosial pada
anggota kelompok sebelum mengikuti layanan konseling kelompok adalah 63.6 setelah diberikan layanan konseling kelompok terjadi peningkatan pada dengan
hasil rata rata skor adalah 83.6 . Dari hasil uji t paired sample menggunkan program SPSS versi 16, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis didapatkan hasil
perhitungan sebagai berikut, t
hitung
= -9.687 t
tabel
=1.812 dengan taraf signifikan α
0,05. Jadi ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat