2. Tujuan Konseling Kelompok Teknik Analisis Transaksional
Menurut Berne, bimbingan konseling kelompok Analisis Transaksional bertujuan membantu anggota kelompok memerangi masa lampau pada saat
sekarang dalam rangka menjamin masa depan yang lebih baik.
37
Dalam konteks ini, masa lampau disajikan melalui ego anak dan ego orang tua, sedangkan masa
sekarang diwujudkan dalam bentuk ego dewasa.
38
Tujuan utama konseling analisis transaksional adalah membantu konseli untuk membuat keputusan baru
tentang tingkah laku sekarang dan arah hidupnya.
39
“Adapun tujuan-tujuan khusus pendekatan ini adalah:
a konselor membantu konseli untuk memprogram pribadinya agar membuat ego state berfungsi pada saat yang tepat;
b konseli dibantu untuk menganalisis transaksi dirinya sendiri; c konseli dibantu untuk menjadi bebas dalam berbuat, bermain menjadi orang
yang mandiri dalam memilih apa yang diinginkan; dan d konseli dibantu untuk mengkaji keputusan salah yang telah dibuat dan
membuat keputusan baru.”
40
“Sedangkan Berne mengemukakan empat tujuan yang ingin dicapai dalam konseling analisis transaksional, diantaranya:
a tujuan yang pertama, konselor membantu klien yang mengalami kontaminasi pencemaran status ego yang berlebihan;
b konselor berusaha membantu mengembangkan kapasitas dir lien dalam menggunakan semua status egonya yang cocok. Ini menyangkut pula dalam
memperoleh kebebasan dan kemampuan yang dapat ditembus diantara status egonya;
c konselor berusaha membantu klien didalam mengembangkan seluruh status ego dewasanya. Pengembangan ini pada hakikatnya adalah menetapkan
pikiran individu. Untuk itu dibutuhkan suatu kemampuan serta kapasitas yang optimal dalam mengatur hidupnya sendiri; dan
37
Nandang Rusmana,Op.cit. h. 62
38
Nandang Rusamana, Op.Cit. h.62
39
Gantina Komalasari, Op.Cit. h. 127
40
Gantina Komalasari, Op.Cit. h.129
d Tujuan terakhir dari konseling adalah membantu klien dalam membebaskan dirinya dari posisi hidup yang kurang cocok serta menggantinya dengan
rencana hidup yang baru atau naskah hidup life script yang lebih produktif.”
41
3. Struktur Kepribadian