sosial antara individu yang satu dengan yang lainya. Dengan kata lain manusia mahluk sosial, secara alami manusia akan mengembagkan hubungan dengan
manusia lain, atau dengan kata lain, telah ada interaksi.
131
Dengan demikian konseling kelompok yang dilaksanakan dapat mempengaruhi kemauan peserta
didik untuk pesduli dengan sesama mahluk sosial.
d. Senang Menyelesaikan Dan Mengatasi Berbagai Hambatan Yang
Mengancam Kebahagian.
Berdasarkan hasil data penelitian bahwa pada indikator senang menyelesaikan dan mengatasi berbagai hambatab yang mengancam
kebahagian mengalami peningkatan, terlihat pada presentase pada waktu prettest lebih kecil pada saat posttest. Peningkatan kemampuaan interaksi
sosial peserta didik pada indikator ini dapat diliahat perilaku peserta didik mulai memilki kemauan dan usaha dalam mengatasi hambatan yang
mengancam kebahagian, hal ini dibuktikan dengan adanya peserta didik yang membantu mendaimaikan peserta didik yang sedang berselisih atau bertengkar
dan belajar menjadi penengah dalam pesrmasalahan tersebut. Seperti halnya ang diungkapkan oleh salah satu ahli Menurut Hurlock
ditinjau dari sudut perkembangan manusia pertumbuhan untuk berinteraksi sosial yang paling menonjol terjadi pada masa remaja. Pada masa remaja,
individu berusa untuk menarik perhatian orang lain, menghendaki adanya
131
Bimo Walgito, Teori-Terori Psikologi Sosial, Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2011, h. 11- 12
popularitas dan kasih sayang dari teman sebaya. Hal tersebut akan diperoleh apabila remaja berinteraksi sosial karena remaja secara psikologis dan sosial
berada dalam situasi yang peka dan kritis. Peka terhadap perubahan, dan mudah terpengaruh oleh berbagai perkembangan disekitarnya.
132
Dengan begitu lyayanan konseling kelompok dengan pendekatan analisis transaksional efektif untuk menimbulkan kepekaan terhadap peserta
didik dalam membantu menyelesaikan permasalah yang di alamai oleh peserta ididk yang lainnya.
e. Mampu mengambil keputusan dengan senang dan tanpa konflik
Berdasarkan hasil data penelitian bahwa pada indikator mampu mengambil keputusan dengan senang dan tanpa konflik kebahagian
mengalami peningkatan, terlihat pada presentase pada waktu prettest lebih kecil pada saat posttest. Peningkatan kemampuaan interaksi sosial peserta
didik pada indikator ini dapat diliahat perilaku peserta didik mulai mampu mengambil keputusan dengan senang hati dan tanpa konflik, hal ini
dibuktikan dengan adanya peserta didik yang suudah menyadari kelemahan dan kelebihan pada dirinya serta berani memberikan saran terhadap peserta
didik yang lain tanpa kesalah pahaman dan tutur bahasa yang sopan serta tidak memaksakan kehendak terhadap orang lain.
Dengan begitu peserta didik yang satu dengan yang ain nya akan timbul rasa saling menghargai yang telah dipengaruhi oleh peserta didik yang
132
Kiki Helmayanti Op,cit h. 29
lainya dikarenakan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi,
mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.
133
Dengan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan layanan konseling kelompok dengan pendekatan analisis transaksional dapat
meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada indikator dapat mengambil keputusan dan tanfa konflik.
f. Dapat Menunjukan Amarah Secara Langsung Bila Tersingung Atau