Prosedur Penelitian a. Inokulasi Rhzopus sp, Pembuatan Pellet dan Treatment

commit to user

b. Sumber Data

Data diperoleh dari hasil uji kadar Cr, BOD, dan COD dari bahan yang dilakukan di laboratorium dan penetapan angka kadar Cr, BOD, dan COD dalam mgl diperoleh melalui perhitungan secara kuantitatif.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri atas perlakuan di laboratorium dan perhitungan untuk memperoleh data tentang kadar masing-masing unsur dalam sampel atau contoh bahan yang diuji melalui beberapa tahap sebagai berikut :

a. Analisis Kadar Cr, BOD, dan COD

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan observasi dan eksperimen yang meliputi uji kadar Cr dengan menggunakan metode analisis SSA Spektrofotometrik Serapan Atom secara ekstraksi, BOD dengan winkler dan DO meter, dan COD dengan metode refluks tertutup secara spektrofotometri pada limbah industri batik.

b. Dokumentasi

Dokumentasi berupa foto penelitian perubahan kadar Cr, BOD, dan COD pada limbah cair batik melalui metode bioremoval pellet kapang Rhizopus sp.

5. Prosedur Penelitian a. Inokulasi Rhzopus sp, Pembuatan Pellet dan Treatment

1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang diperlukan adalah mesin giling, timbangan digital, toples dengan ukuran 10 liter. Bahan yang digunakan adalah ragi tempe, Pepton Glucose Yeast PGY, tepung kanji, tepung limbah tapioka, limbah cair industri batik. 2 Cara Kerja Persiapan pertama kali adalah inokulasi Rhizopus sp ditumbuhkan dalam media cair Pepton Glucose Yeast PGY dengan komposisi glukosa 20 gl, yeast ekstrak 5 gl, dan pepton 10 gl. commit to user Pembuatan pellet kapang Rhizopus sp yaitu untuk pengolahan dan pemecahan untuk pemisahan bahan-bahan pencemar atau kotoran dari bahan yang akan digunakan, yaitu tepung limbah tapioka. Pellet dibuat dengan campuran bahan tepung limbah tapioka dengan tepung kanji yang berfungsi sebagai perekat. Setelah semua bahan baku tercampur secara homogen, lalu dibuat dalam bentuk pellet. Pellet basah yang telah dipotong-potong dijemur sampai kadar airnya 10- 20. Proses pengeringan bisa dilakukan dengan penjemuran di bawah terik matahari atau menggunakan mesin. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Penjemuran secara alami tentu sangat tergantung kepada cuaca. Mesin pengering yang umum digunakan sangat beragam, diantaranya oven pengering yaitu pada suhu 37 C selama 90 menit. Supaya dihasilkan pengeringan yang merata, harus sering dibalik supaya tidak gosong. Pengeringan dihentikan apabila pellet kering, keras dan mudah patah. Air limbah yang digunakan berasal dari home industri batik di kawasan Sukoharjo. Pada tahap pelaksanaan, digunakan ember sebanyak 5 buah bervolume 10 liter diisi dengan 10 liter limbah cair batik. Kelima ember ditandai dengan nomor 1 sampai 5. Ember pertama dimasukkan pellet sebanyak 20 g. Ember kedua dimasukkan pellet sebanyak 15 g. Ember ketiga dimasukkan pellet sebanyak 10 g. Ember keempat dimasukkan pellet sebanyak 5 g. Dan ember kelima tidak dimasukkan pellet kontrol. Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali perulangan. b. Uji Kadar Cr Uji kadar Cr dilakukan dengan menggunakan metode analisis SSA Spektrofotometrik Serapan Atom secara ekstraksi Badan Standardisasi Nasional SNI 06-6989.17-2004. 1 Prinsip Penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam dan menghilangkan zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji dalam air dan air limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA menggunakan gas asetilen, C 2 H 2 . commit to user 2 Alat Alat yang diperlukan yaitu: SSA, lampu holow katoda Cr, gelas piala, pipet ukur 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml dan 60 ml, labu ukur 100 ml, corong gelas, pemanas listrik, kertas saring whatman 40 dengan ukuran pori 0,42 m, dan labu semprot. 3 Bahan Bahan yang diperlukan yaitu: air suling, asam nitrat , Larutan standar logam Cr, Gas etilen , dan sample limbah. 4 Cara Kerja Bila contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan penambahan pekat sampai pH kurang dari 2 dengan waktu simpan maksimal 6 bulan. Persiapan pengujian dengan 100 ml contoh uji yang sudah dikocok sampai homogen dimasukkan ke dalam gelas piala. Ditambahkan 5 ml asam nitrat kemudian dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan hamper kering. 50 ml air suling dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml melalui kertas saring dan ditepatkan 100 ml dengan air suling. Pembuatan larutan baku logam krom 100 mgl adalah dengan 10 ml larutan induk logam Cr diambil dengan pipet, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda batas. Pembuatan larutan baku logam Cr 10 mgl adalah dengan 50 ml larutan standar logam Cr diambil dengan pipet, dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml. Ditepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera. Pembuatan larutan kerja logam Cr adalah dengan diambil 0 ml; 2 ml; 5 ml; 10 m; 20 ml; 30 ml; 40 ml dan 50 ml dari larutan baku Cr 10 mgl, masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Larutan pengencer ditambahkan sampai tanda tera sehingga diperoleh konsentrasi logam Cr 0,0 mgl; 0,2 mgl; 0,5 mgl; 1,0 mgl; 2,0 mgl; 3,0 mgl; 4,0 mgl; 5,0 mgl. Pembuatan kurva kalibrasi dan cara uji contoh uji adalah alat SSA dioptimalkan sesuai petunjuk penggunaan alat. Masing-masing larutan kerja yang commit to user telah dibuat pada panjang gelombang 357,9 nm diukur. Kurva kalibrasi dibuat untuk mendapatkan persamaan garis regresi. Dilanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah dipersiapkan. 5 Perhitungan a Konsentrasi logam Cr total Cr mgl = C x fp Dengan pengertian: C adalah konsentrasi yang didapat hasil pengukuran mgl; fp adalah faktor pengenceran b Persen temu balik recovery, R = x 100 Dengan pengertian: A adalah kadar contoh uji yang di spike; B adalah kadar contoh uji yang tidak di spike; C adalah kadar standar yang diperoleh target value

c. Uji BOD

Dokumen yang terkait

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN HASIL PENELITIAN PADA POKOK BAHASAN PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI

2 20 109

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DISERTAI MODUL HASIL PENELITIAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA POKOK BAHASAN LIMBAH SISWA KELAS X.4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

0 4 102

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ANIMASI FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN KALOR SISWA KELAS X6 DI SMA AL ISLAM 1

0 2 109

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM SISWA SMP AL-ISLAM SURAKARTA.

0 0 7

EFEKTIVITAS STRATEGI ACTIVE LEARNING MODEL PEMBELAJARAN GALLERY OF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 10

Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri Depok Yogyakarta pada pokok bahasan ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

0 5 243

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA DAN BERDISKUSI SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015.

0 0 19

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU ( Penelitian Tindakan Kelas ) SKRIPSI

0 0 12