Limbah Cair Batik Tinjauan Pustaka 1. Penggunaan Modul Pembelajaran Hasil Penelitian untuk Meningkatkan

commit to user c. Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antata lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model reparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup Sardiman, 2007: 101. Kegiatan-kegiatan lisan menurut Yamin 2007: 85 antara lain: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. Terkait dengan jenis aktivitas siswa, maka keaktifan bertanya merupakan salah satu jenis dari aktivitas siswa yang termasuk dalam oral activities. Penggunaan modul pembelajaran hasil penelitian akan memunculkan keingintahuan siswa terhadap hal-hal yang belum diketahuinya, sehingga hal tersebut akan mendorong siswa belajar aktif. Salah satunya adalah dengan aktif bertanya. 2. Perubahan Kadar Cr, BOD, dan COD pada Limbah Cair Batik melalui Metode Bioremoval Pellet Kapang Rhizopus sp

a. Limbah Cair Batik

Aktifitas industri batik di samping memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif. Menurut Suleman dalam Setyaningsih 2002, banyaknya produsen batik, baik yang besar maupun yang berskala rumah tangga, memiliki kesamaan yaitu dengan menghasilkan limbah cair batik, dengan kandungan zat warna, zat padat tersuspensi, BOD Biochemichal Oxygen Demand, COD Chemical Oxygen Demand, minyak dan lemak yang perlu pengolahan sebelum dibuang ke badan air. Menurut penelitian Junaidi, dkk 2006: 2, pengelolaan limbah cair setelah proses produksi bertujuan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan commit to user pencemar yang terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga limbah cair tersebut layak untuk dibuang. Di dalam proses pewarnaan batik di antaranya menggunakan pewarna yang mengandung Cr. Penggunaan pewarna tersebut akan menghasilkan limbah logam berat yang berbahaya yaitu Cr. Menurut Suhendrayatna 2001, Cr adalah elemen berbahaya di permukaan bumi dan dijumpai dalam kondisi oksida antara Cr II sampai Cr VI, tapi hanya Cr bervalensi tiga dan enam yang memiliki kesamaan sifat biologinya. Cr bervalensi tiga memiliki sifat racun yang lebih rendah dibanding dengan Cr bervalensi enam. Adapun sifat-sifat yang dimilki oleh logam Cr Darwono, 1995 dalam Meriatna 2008: 29-30 adalah: 1 Sifat kimia Cr a Logam yang mengkilap dan titik cairnya tinggi yang banyak dipergunakan di industri baja. b Dapat larut dalam asam kecuali nitrit, tidak larut dalam air. c Pada tingkat konsentrasi 10 ppm dalam air, krom diperkirakan toksik bagi beberapa alga. 2 Sifat fisik Cr a Titik lebur 1903 C pada tekanan 1 atm. b Titik didih 2642 C pada 1 atm. c Massa jenis 650 grcm 3 Cr dapat dikurangi dengan bakteri atau fungi menurut Varenyam Achal, dkk 2011: 166: Chromium has become an important soil contaminant at many sites throughout the world and facilitating reduction of toxic Cr VI to nontoxic III using different microorganisms such as bacteria or fungi, is becoming an attractive remediation strategy. There is a need to find out different fungal species that can remove such toxic heavy metal ions from contaminated sites. Pengertian di atas menunjukkan bahwa Cr menjadi kontaminan pada tanah dan mengurangi racun Cr VI yang berbahaya menjadi Cr III yang tidak commit to user berbahaya digunakan mikroorganisme sepert bakteri dan jamur, yang bisa menjadi strategi remediasi yang atraktif. Menurut Sihaloho 2008: 36, BOD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan oleh populasi mikroorganisme yang berada dalam kondisi aerob untuk menstabilkan materi organik. Semakin besar angka BOD maka derajat pengotoran air limbah semakin besar. Menurut Hariyadi 2004: 2, nilai BOD menyatakan jumlah oksigen, tetapi untuk mudahnya dapat juga diartikan sebagai gambaran jumlah bahan organik mudah urai biodegradable organics yang ada di perairan. Menurut Fatha 2007: 23, COD atau kebutuhan oksigen kimia KOK adalah jumlah oksigen mg O 2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter sampel air, dimana pengoksidanya adalah K 2 Cr 2 O 7 atau KMnO 4. Menurut Hariyadi 2004: 2, selisih nilai antara COD dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai yang ada di perairan. Nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak bisa lebih besar dari COD. COD menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada.

b. Kapang Rhizopus sp

Dokumen yang terkait

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG

0 6 60

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN HASIL PENELITIAN PADA POKOK BAHASAN PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI

2 20 109

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DISERTAI MODUL HASIL PENELITIAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PADA POKOK BAHASAN LIMBAH SISWA KELAS X.4 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

0 4 102

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN ANIMASI FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN KALOR SISWA KELAS X6 DI SMA AL ISLAM 1

0 2 109

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM SISWA SMP AL-ISLAM SURAKARTA.

0 0 7

EFEKTIVITAS STRATEGI ACTIVE LEARNING MODEL PEMBELAJARAN GALLERY OF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 10

Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri Depok Yogyakarta pada pokok bahasan ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

0 5 243

PENERAPAN CD PEMBELAJARAN LABORATORIUM MAYA PADA POKOK BAHASAN KELISTRIKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 2 SEMARANG.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA DAN BERDISKUSI SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015.

0 0 19

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU ( Penelitian Tindakan Kelas ) SKRIPSI

0 0 12