commit to user 6
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat diambil manfaatnya, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memberi sumbangan pikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada
khususnya. b. Untuk mendalami teori-teori yang telah Penulis peroleh selama
menjalani kuliah strata satu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta serta memberikan landasan untuk
penelitian lebih lanjut. c. Salah satu usaha memperbanyak wawasan dan pengalaman
serta menambah pengetahuan tentang Hukum Acara pidana, Hukum Pembuktian serta Hukum Acara Pidana Khusus.
d. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian yang sejenis berikutnya, disamping itu sebagai pedoman bagi penelitian yang
lain. 2. Manfaat Praktis
a. Memberikan jawaban atas masalah yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian.
b. Untuk lebih mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. c. Dengan penulisan skripsi ini diharapkan dapat meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan Penulis dalam bidang hukum sebagai bekal untuk terjun ke dalam masyarakat nantinya.
d. Hasil penulisan ini diharapkan dapat membantu dan memberi masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang
terkait dengan masalah yang diteliti, dan berguna bagi para pihak yang berminat pada masalah yang sama.
commit to user 7
E. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian. Mengacu pada perumusan masalah, maka penelitian ini
termasuk penelitian hukum empiris. Penelitian hukum empiris merupakan penelitian-penelitian yang berupa studi-studi empiris yang
bertujuan menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai proses bekerjanya hukum dalam masyarakat Joko Purwono,
1993:17-18. Dalam penelitian ini, Penulis meneliti mengenai pembelaan Penasihat Hukum pada kasus kecelakaan lalu lintas dengan
Terdakwa Lanjar Sriyanto yang ditangani oleh Muhammad Taufiq, S.H, M.H, selaku pemilik Law Firm Muhammad Taufiq, S.H, M.H
Patners, Advocates Counsellors at Law Surakarta, Yossy Eka Rahmanto, S.H sebagai advokat yang berkantor di Law Firm
Muhammad Taufiq, S.H, M.H Partners Surakarta dan Budhi Kuswanto, S.H, yang berkantor di “AKASYAF” Law Firm, Sumber,
Surakarta. Namun Penulis hanya melakukan penelitian di Law Firm Muhammad Taufiq, S.H, M.H Patners, Advocates Counsellors at
Law karena di kantor advokat inilah 2 Penasihat Hukum Terdakwa Lanjar Sriyanto yakni Muhammad Taufiq, S.H, M.H, dan Yossy Eka
Rahmanto, S.H berkantor dan sekaligus semua data dan berkas-berkas pembelaan disimpan di kantor tersebut.
2. Sifat Penelitian Dalam penelitian hukum ini, sifat penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti
mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama untuk mempertegas hipotesa-hipotesa,
agar dapat memperkuat teori-teori lama, atau di dalam kerangka
commit to user 8
menyusun teori-teori baru. Dari pengertian tersebut dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek yang diteliti pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau
sebagaimana adanya. Jadi dari pengertian tersebut Penulis berusaha untuk melukiskan mengenai pembelaan hukum yang dilakukan oleh
Penasihat Hukum untuk membela kepentingan kliennya pada kasus kecelakaan lalu lintas dengan Terdakwa Lanjar Sriyanto.
3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum
ini bersifat kualitatif, yaitu pendekatan kasus case approach yang digunakan oleh Penulis dengan mendasarkan pada data-data yang
dinyatakan oleh nara sumber secara lisan atau tertulis, dan juga perilakunya yang nyata, diteliti, dipelajari sebagai suatu yang utuh.
4. Jenis Data Dalam penelitian hukum, data yang digunakan dapat dibedakan
antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan bahan- bahan kepustakaan. Data yang diperoleh secara langsung dari
masyarakat dinamakan data primer data dasar, sedangkan yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka lazimnya dinamakan data
sekunder, Soerjono Soekanto, 2001:12. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data Primer. Merupakan data atau fakta-fakta yang diperoleh langsung melalui
penelitian di lapangan termasuk keterangan dari responden yang berhubungan dengan obyek penelitian dan praktek yang dapat
dilihat serta berhubungan dengan objek penelitian. Adapun yang termasuk dalam data primer dalam penelitian ini adalah hasil
wawancara terhadap advokat dari Law Firm Muhammad Taufiq, S.H, M.H Partners Surakarta sebagai Penasihat Hukum dari
commit to user 9
Terdakwa Lanjar Sriyanto, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang sebenarnya dari obyek yang diteliti.
b. Data Sekunder Merupakan data yang tidak secara langsung diperoleh dari lokasi
penelitian, atau keterangan-keterangan yang secara tidak langsung diperoleh tetapi cara diperolehnya melalui studi pustaka, buku-
buku literatur, surat kabar, dokumen-dokumen, peraturan perundang-undangan, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang
berkaitan dengan penelitian hukum ini.
5. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Law Firm Muhammad
Taufiq, S.H, M.H Patners, Advocates Counsellors at Law yang beralamat di Jalan Dr. Rajiman Nomor 452 D Surakarta Jalan
Songgorunggi Nomor 17 A, Surakarta, dimana 2 Penasihat Hukum Terdakwa Lanjar Sriyanto yakni Muhammad Taufiq, S.H, M.H, dan
Yossy Eka Rahmanto, S.H berkantor dan sekaligus semua data dan berkas-berkas pembelaan disimpan di kantor tersebut.
6. Sumber Data Sumber data adalah tempat dimana penelitian ini diperoleh.
Berdasarkan jenis data, maka dapat ditentukan sumber data yang digunakan untuk penelitian, sehingga untuk memperoleh data dan
informasi yang berkaitan dengan arah penelitian ini, sumber data yang penulis gunakan adalah:
a. Sumber data primer.
Sumber data primer merupakan sumber data yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi
sumber data primer adalah wawancara langsung dengan tim
commit to user 10
advokat dari Law Firm Muhammad Taufiq, S.H, M.H Partners Surakarta sebagai Penasihat Hukum dari Terdakwa Lanjar
Sriyanto. b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang secara tidak langsung memberikan keterangan dan bersifat melengkapi sumber
data primer. Dalam hal ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku-buku ilmiah, peraturan perundang-undangan, surat
kabar, dokumen-dokumen, dan sumber-sumber yang lain yang mendukung penelitian. Adapun sumber data sekunder dalam
penelitian ini dapat digolongkan menjadi 3 bagian : 1 Bahan hukum primer
Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang bersifat mengikat Soerjono Soekanto, 2001:13. Dalam hal
ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang- undang Hukum Pidana KUHP, Kitab Undang-undang
Hukum Acara Pidana KUHAP, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan,
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat, Kode Etik Advokat serta Peraturan Pemerintah Nomor 83
Tahun 2008 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma dan Putusan Pengadilan
Negeri Karanganyar Nomor 249Pid.B2009PN.Kray atas nama Lanjar Sriyanto tertanggal 04 Maret 2010.
2 Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang
memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer Soerjono Soekanto, 2001:13.
Bahan hukum sekunder ini meliputi : jurnal-jurnal hukum, buku-buku mengenai hukum
acara pidana, hukum pidana, informasi dalam surat kabar yang
commit to user 11
penulis peroleh dari perpustakaan pusat dan perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. 3 Bahan hukum tertier
Bahan hukum tertier adalah bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan
sekunder Soerjono Soekanto, 2001:13. Bahan hukum tersier seperti Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kamus Hukum dan
Ensiklopedia.
7. Teknik Pengumpulan Data Dalam rangka mendapatkan data yang tepat, penulis
menggunakan tekhnik pengumpulan data, sebagai berikut: a. Interview wawancara
Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka, ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah yang penelitian kepada seorang responden.
Amiruddin, 2006 : 82. Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu dengan menggunakan
catatan-catatan dan kerangka pertanyaan yang telah ditentukan pokok permasalahannya, namun masih dimungkinkan adanya
variasi pengujian dan kebebasan dalam memberikan pertanyaan dengan mendasarkan pada situasi yang ada sehingga dapat digali
secara mendalam mengenai suatu masalah yang peneliti lakukan. Wawancara langsung dilakukan terhadap narasumber, yaitu para
Penasihat Hukum Terdakwa Lanjar Sriyanto selaku advokat yang berkantor di Law Firm Muhammad Taufiq, S.H, M.H Partners
Surakarta. b.
Studi Kepustakaan
commit to user 12
Studi Kepustakaan yaitu cara memperoleh data dengan mempelajari data dan menganalisa atas keseluruhan isi pustaka
dengan mengkaitkan pada permasalahan yang ada. Adapun pustaka yang menjadi acuan adalah buku-bukuliteratur, kamus hukum,
peraturan perundang-undangan, maupun dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penulisan hukum ini.
F. Tehnik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian menjadi suatu laporan. Analisis data adalah proses
pengorganisasian dan pengurutan data dalam pola, kategori, dan uraian dasar, sehingga akan dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Lexy J. Moleong, 2002:183. Teknik analisis data merupakan suatu uraian tentang cara-cara
analisis, yaitu dengan kegiatan mengumpulkan data kemudian diadakan pengeditan terlebih dahulu, untuk selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan
analisis yang sifatnya kualitatif. Dalam kaitannya untuk mencari jawaban masalah penelitian, penulis mempergunakan model analisis interaktif
interactive model of analysis. Analisis dalam penelitian kualitatif ini terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu: reduksi data, sajian data, dan
penarikan simpulan dengan verifikasinya H.B. Sutopo, 2002 : 91. Selain itu dilakukan pula suatu proses antara tahap-tahap tersebut sehingga
yang terkumpul berhubungan satu sama lain secara otomatis dan sistematis. Kegiatan tersebut terus-menerus, diulang-ulang sehingga
membentuk siklus yang memungkinkan menghasilkan kesimpulan akhir yang memadai. Untuk lebih jelasnya teknik analisa data tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
commit to user 13
HB. Sutopo, Metoda Penelitian Hukum Kualitatif, 2002:13 Keterangan :
a. Sistematika Pengumpulan Data Merupakan proses pengumpulan data yang berupa data primer
yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui penelitian dilapangan berupa hasil wawancara, informasi, keterangan, dan
sikap atau perilaku serta segala hal yang berhubungan dengan pembelaan Penasihat Hukum maupun teknik-teknik pembelaan
hukum yang digunakan dalam perkara pidana kecelakaan lalu lintas yang menimpa kliennya yakni Terdakwa Lanjar Sriyanto. Selain itu
digunakan pula data sekunder berupa peraturan perundang- undangan, literatur, jurnal hukum, serta ensiklopedi untuk
menunjang kebutuhan data yang diperlukan Penulis. b. Reduksi Data
Merupakan proses pemulihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transportasi data kasar yang
muncul dari catatan tertulis di lapangan. Kegiatan reduksi data PENGUMPULAN DATA
PENYAJIAN DATA
PENARIKAN KESIMPULAN
REDUKSI DATA
commit to user 14
berupa menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data.
c. Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan informasi deskripsi dalam
bentuk narasi yang memungkinkan dilakukannya penarikan kesimpulan penelitian.
d. Penarikan Kesimpulan Verifikasi Penarikan kesimpulan ini dilakukan setelah memahami arti dari
berbagai hal yang meliputi berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan-pencatatan peraturan, pernyataan-pernyataan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat. Dengan model analisis ini maka Penulis harus bergerak diantara
empat sumbu kumparan itu selama pengumpulan data. Aktivitas yang dilakukan dengan proses itu akan didapat yang benar-benar mewakili dan
sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Setelah analisis data selesai, maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif, yaitu dengan jalan
menjelaskan apa adanya sesuai dengan masalah yang diteliti dan data yang diperoleh. Setelah semua data dikumpulkan, kemudian Penulis
mengambil kesimpulan dan langkah tersebut tidak harus urut tetapi berhubungan terus menerus sehingga membuat siklus H.B.Sutopo,
2002:94.
G. Sistematika Penulisan Hukum
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan karya ilmiah, maka Penulis
menyiapkan suatu sistematika dalam penyusunan penulisan hukum. Adapun sistematika penulisan hukum terdiri dari 4 empat bab, dimana
tiap-tiap bab terbagi atas sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk
commit to user 15
memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. sistematika dalam penulisan hukum ini sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab I dalam penulisan hukum ini terdiri dari Sub Bab Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian dan Metode Penelitian. BAB II :
TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka dalam penulisan hukum ini adalah berisi
mengenai Tinjauan Tentang Penasihat Hukum, Tinjauan Tentang Pembelaan Dalam Hukum Acara Pidana
Indonesia, Tinjauan Tentang Tindak Pidana Yang Diakibatkan Oleh Pelanggaran Lalu Lintas, Tinjauan
Tentang Terdakwa dan Tinjauan Tentang Teori-Teori Pemidanaan.
BAB III: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjawab pertanyaan yang telah disusun oleh penulis dalam perumusan masalah. Bab ini memuat
berbagai pembelaan yang digunakan Penasihat Hukum Terdakwa Lanjar Sriyanto serta dasar hukum pembelaannya
termasuk teknik-teknik
pembelaan yang
digunakan Penasihat Hukum Terdakwa Lanjar Sriyanto baik di dalam
persidangan maupun upaya lain di luar persidangan serta cara-cara yang dipakai untuk mengatasi hambatan yang
timbul yang dihadapi Penasihat Hukum Terdakwa Lanjar Sriyanto sehubungan dengan perkara pidana klien yang
ditanganinya. BAB IV:
PENUTUP Bab ini memuat simpulan dan saran hasil penelitian dan
pembahasan. DAFTAR PUSTAKA
Berisi sumber-sumber pustaka dan bacaan dalam penulisan hukum ini.
commit to user 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori