Fungsi Penasihat Hukum Tinjauan Tentang Penasihat Hukum a.

commit to user 18 memberikan bantuan hukum, namun terbatas pada pemberian nasihat dalam persoalan hukum belaka. 2 Sebagai Pembela pleite atau pleader Jika dalam pemeriksaan pendahuluan hak dan wewenang Penasihat Hukum terbatas maka dalam pemeriksaan di sidang pengadilan tidak lagi terbatas sebab pada tahap ini Penasihat Hukum dapat menggunakan haknya seperti yang dimiliki oleh jaksa, misal hak bertanya jawab, hak mengajukan pembuktian termasuk saksi a charge, surat surat dan alat bukti lainnya, dan hak mengajukan pembelaan pledoi. 3 Sebagai Penegak Hukum Kedudukan Penasihat Hukum sebagai penegak hukum dapat dikatakan demikian karena di samping kewajibannya menegakkan hukum tapi juga karena adanya surat keputusan Mahkamah Agung Nomor 129151990 yang menetapkan bahwa kedudukan Penasihat Hukum adalah sejajar dengan alat penegak hukum lainnya. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat maka jelas sudah posisi Penasihat Hukumkhususnya Penasihat Hukum yang telah berpredikat mereka telah memiliki status sebagai penegak hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perUndang-Undangan, Ropaun Rambe, 2001:30.

c. Fungsi Penasihat Hukum

Secara garis besar fungsi Penasihat Hukum antara lain sebagai berikut: a. Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia; b. Memperjuangkan hak asasi manusia; c. Melaksanakan Kode Etik Advokat; d. Memegang teguh sumpah Advokat dalam rangka menegakkan hukum, keadilan dan kebenaran; commit to user 19 e. Menjunjung tinggi serta mengutamakan idealisme nilai keadilan,kebenaran dan moralitas; f. Melindungi dan memelihara kemandirian, kebebasan, derajat dan martabat Advokat; g. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan Advokat terhadap masyarakat dengan cara belajar terus-menerus continuous legal education untuk memperluas wawasan dan ilmu hukum; h. Menangani perkara-perkara sesuai dengan kode etik Advokat, baik secara nasional maupun secara internasional; i. Mencegah penyalahgunaan keahlian dan pengetahuan yang merugikan masyarakat dengan cara mengawasi pelaksanaan etika profesi Advokat melalui Dewan Kehormatan Asosiasi Advokat; j. Memelihara kepribadian Advokat karena profesi Advokat yang terhormat officium nobile; k. Menjaga hubungan baik dengan Klien maupun dengan teman sejawat; l. Memelihara persatuan dan kesatuan Advokat agar sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi Advokat; m. Memberi pelayanan hukum legal services, nasehat hukum legal advice, konsultan hukum legal consultation, pendapat hukum legal opinion, informasi hukum legal information dan menyusun kontrak-kontrak legal drafting; n. Membela kepentingan Klien litigasi dan mewakili Klien di muka pengadilan legal representation; o. Memberikan bantuan hukum dengan Cuma-Cuma kepada masyarakat yang lemah dan tidak mampu melaksanakan Probono publico, Daniel S.Lev, 2001:89-98. Kendati keberadaan dan fungsi Penasihat Hukum sudah berkembang sebagaimana dikemukakan, peraturan perUndang- Undangan yang mengatur institusi Advokat sampai saat dibentuknya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat masih berdasarkan pada peraturan perUndang-Undangan peninggalan jaman kolonial, seperti ditemukan dalam Reglement op de Rechterlijke Organisatie en het Beleid der Justitie in Indonesie Stb. 1847: 23 jo Stb 1848:57 Pasal 185 sampai Pasal 192 dengan segala perubahan dan penambahannya kemudian, Bepalingen betreffende het kostuum der Rechterlijke Ambtenaren dat der Advokaten, procureurs en commit to user 20 Dewuwaarders Stb 1848: 8, Bevoegdheid department hoofd in burgelijke zaken van land Stb 1910 : 446 jo. Stb 1922: 523 dan Vetegenwoordiging van de land in rechten K.B.S. 1922: 522, PERADI, 2007:21.

d. Hak-Hak Dan Kewajiban Penasihat Hukum