Tabel 16. Jumlah Cadangan Pangan di Masing-Masing Gapoktan
No Gapoktan
Jumlah Kg
Tahun 2009
Nilai Rp Tahun
2009 Jumlah
Kg Tahun 2011
Nilai Rp Tahun
2011 Persentase
Nilai
1. Harapan
10.000 30.000.000
3.007 GKG 1.857 Beras
28.060.400 93,53
2. Maju Bersama
10.836,3 39.010.700 6.833 GKG
32.798.400 84,07
3. Sri Sumana
13.003,5 39.010.700 4.440 Beras 33.300.000
85,36 4.
Melati Jaya 10.826 39.010.700
1.700 GKG 8.160.000
20,91 5.
Sumber Makmur
13.004 39.010.700 10.100 GKG
40.400.000 103,56
6. Sahabat Tani
10.909 30.000.000
6.383 GKG 30.000.100
100,00 Sumber: BP2KP Kab.Serdang Bedagai
Dari Tabel 16. terlihat bahwa cadangan pangan Gapoktan Sahabat Tani
tidak mengalami perubahan. Terjadi penurunan cadangan pangan pada Gapoktan Harapan, Gapoktan Maju Bersama, Gapoktan Sri Sumana dan Gapoktan Melati
Jaya. Sedangkan Gapoktan Sumber Makmur mengalami kenaikan cadangan pangan.
4.3.5. Peningkatan Volume Penjualan dan Pembelian Gabah
Selain unit cadangan pangan, P-LDPM juga memiliki unit distribusipemasaran pangan yang bergerak dalam usaha jual beli gabah
GKPGKG ataupun beras. Sebelum adanya program P-LDPM, gapoktan tidak mampu melakukan jual beli gabah karena ketiadaan modal. Gapoktan melakukan
penjualan gabah hanya pada saat panen. Setelah adanya dana bansos P-LDPM, gapoktan bisa melakukan penjualan dan pembelian gabah tiap minggu bahkan
harian. Gabah-gabah tersebut merupakan gabah yang berasal dari anggota gapoktan sendiri dan bila bukan musim panen, maka gapoktan bisa memperoleh
gabah dari luar daerah gapoktan. Tabel 17. menyajikan perkembangan volume pembelian dan penjualan gabah di masing-masing gapoktan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 17. Peningkatan Volume Pembelian dan Penjualan Gabah Oleh Gapoktan
No Nama
Gapoktan Pembelian Gabah
Tahun 2009 Penjualan Gabah
Tahun 2011 Persentase
VolKg NilaiRp
Vol Kg NilaiRp
Volume Nilai
1. Harapan
28.400 71.000.000
31.036,13 103.971.050
9,28 46,43
2. Maju
Bersama 22.959
61.989.300 24.634,32
83.756.714 7,30
35,11 3.
Sri Sumana
25.828,8 61.989.300
24.772,90 84.227.875
-4,08 35,87
4. Melati
Jaya 22.989
61.989.300 25.938,77
88.840.300 12,83
43,31 5.
Sumber Makmur
25.829 61.989.300
- -
- -
6. Sahabat
Tani 25.818
71.000.000 19.874,56
71.300.000 -23,02
0,42 Sumber: Laporan Bulanan Gapoktan
Dari Tabel 17. gapoktan yang paling besar peningkatan volume
penjualannya adalah Gapoktan Melati Jaya yaitu sebesar 2.949,77 Kg. Disusul oleh Gapoktan Harapan yang mengalami peningkatan volume penjualan sebesar
2.636,13 Kg dan Gapoktan Maju Bersama yang mengalami kenaikan volume penjualan sebesar 1.675,32 Kg. Sedangkan Gapoktan Sri Sumana mengalami
penurunan volume penjualan sebesar 1.055,9 Kg dan Gapoktan Sahabat Tani mengalami penurunan penjualan sebesar 5.943,44 Kg, sedangkan Gapoktan
Sumber Makmur mengalami stagnasi.
4.3.6. Peningkatan Modal Usaha
Gapoktan penerima dana bansos P-LDPM masing-masing menerima dana bantuan sosial sebesar Rp. 150.000.000. Dari jumlah tersebut, akan digunakan
untuk pembangunan gudanglumbung pangan, untuk unit usaha pengelolaan cadangan pangan dan untuk unit usaha distribusi hasil pertanian atau unit usaha
pemasaran.
Universitas Sumatera Utara
Dana unit cadangan pangan digunakan untuk membeli cadangan pangan dalam bentuk GKG maupun beras. Umumnya cadangan pangan ini mengalami
peremajaan di tiap musim panen. Cadangan pangan ini berfungsi sebagai cadangan pangan anggota bila masa paceklik tiba. Cadangan pangan ini juga
dapat dipinjamkan bagi anggota yang membutuhkan misalnya untuk hajatanpesta, dengan sistem pengembalian yang telah disepakati pada rapat anggota gapoktan.
Dana unit distribusipemasaran digunakan untuk melakukan jual beli gabah. Unit distribusi bisa melakukan jual beli mingguan bahkan harian.
Utamanya gabah yang diperjual belikan adalah gabah yang berasal dari anggota gapoktan itu sendiri. Namun jika di daerah tersebut bukanlah masa panen, maka
gabah boleh berasal dari luar gapoktan. Besarnya dana unit cadangan pangan dan unit distribusi ini adalah sebesar Rp 101.000.000
Setelah 3 tahun, dana bantuan sosial P-LDPM mengalami peningkatan ataupun penurunan karena sebab-sebab tertentu. Tabel 18. menyajikan
penrkembangan modal yang dialami masing-masing gapoktan.
Tabel 18. Perkembangan Modal Gapoktan No
Gapoktan Modal Awal
2009 Modal Sekarang
Des 2011 Persentase
1. Harapan
101.000.000 133.971.050
32,64 2.
Maju Bersama 101.000.000
122.767.414 21,55
3. Sri Sumana
101.000.000 123.238.575
22,01 4.
Melati Jaya 101.000.000
127.851.000 26,58
5. Sahabat Tani
101.000.000 101.300.000
0,29 6.
Sumber Makmur 101.000.000
101.000.000 -
Sumber: Laporan Bulanan Gapoktan
Dari perkembangan modal, Gapoktan Harapan yang mengalami
peningkatan modal paling besar yaitu 32,20 sementara yang paling rendah
Universitas Sumatera Utara
adalah Gapoktan Sahabat Tani dan Tani Makmur yang tidak mengalami peningkatan modal.
Hal ini disebabkan oleh karena tidak berjalannya unit usaha distribusi pada Gapoktan Tani Makmur karena masalah internal gapoktan. Dana unit distribusi
tersebut tidak dipergunakan sebagaimana mestinya. Sedangkan Gapoktan Sahabat Tani mengalami kerugian akibat hilangnya 1,5 ton GKG dari lumbung
penyimpanan akibat kemalingan dan kerugian akibat turunnya harga saat peremajaan gabah cadangan pangan.
4.3.7. Kestabilan Harga Dimana Harga P-LDPM Lebih Besar atau Sama Dengan Harga Pembelian Pemerintah HPP
Berdasarkan peraturan Menteri Pertanian nomor 05permentanPP.20022011 tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan
Beras diluar kualitas oleh pemerintah HPP, menetapkan harga dasar pembelian gabah oleh pemerintah sebesar Rp. 2.685 untuk GKP, Rp. 3.300kg untuk GKG
dan Rp. 4.815kg untuk harga beras. Bantuan sosial P-LDPM mengharuskan gapoktan untuk membeli gabah petani dengan harga lebih tinggi atau minimal
setara dengan Harga Pembelian Pemerintah. Tabel 19. menyajikan harga rata-rata gabah GKP pembelian masing-masing gapoktan.
Dari Tabel 19. terlihat harga rata-rata tertinggi terjadi di bulan Januari 2011 yaitu sebesar Rp. 4.600 pada Gapoktan Melati Jaya dan terendah terjadi
pada bulan April yaitu sebesar Rp. 2.700 pada Gapoktan Sahabat Tani. Harga rata-rata ini masih lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah yaitu Rp. 2.685.
Artinya bantuan sosial P-LDPM mampu menciptakan kestabilan harga gabah. Untuk Gapoktan Maju Bersama, transaksi harga terjadi hanya sampai bulan
Universitas Sumatera Utara
Februari 2011. Karena adanya gangguan pada tali air sungai ular membuat petani anggota gapoktan tidak menanam padi sehingga unit usaha distribusi mengalami
stagnasi jual beli gabah dan uang unit distribusi disimpan di dalam rekening kelompok.
Tabel 19. Harga Pembelian Rata-Rata GKP di Masing-Masing Gapoktan Rp
Bulan Gapoktan
Harapan Sahabat
Tani Sri
Sumana Melati
Jaya Maju
bersama Tani
Makmur
Jan 4025
3960 3780
4600 4000
Feb 3775
3825 3838
3775 3750
Mar 3250
3300 3213
3225 Apr
3200 2700
3025 3131
Mei 3220
2940 3040
3220 Juni
3275 3275
3625 3600
Juli 3288
3400 3567
3394 Ags
3140 3120
3250 Sept
3125 3288
3100 Okt
3300 3220
3270 Nov
3300 3350
3325 Des
3350 3550
3425 Sumber: Laporan Bulanan Gapoktan
4.3.8. Meningkatnya Nilai Tambah Produk Pertanian