Dari keenam gapoktan yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, terdapat tiga Gapoktan yang berhasil melaksanakan program P-LDPM yaitu Gapoktan
Harapan Desa Pematang Pelintahan Kecamatan Sei Rampah, Gapoktan Maju Bersama Desa Lida Tanah Kecamatan Perbaungan dan Gapoktan Sri Sumana
Desa Mangga Dua Kecamatan Tanjung Beringin.
4.5. Analisis Hubungan antara Umur, Pendidikan dan Pendidikan Non
Formal terhadap Keberhasilan Program P-LDPM
Untuk melihat hubungan antara umur terhadap keberhasilan program P- LDPM, hubungan antara Tingkat Pendidikan terhadap keberhasilan program P-
LDPM dan hubungan antara pendidikan non formal terhadap keberhasilan program P-LDPM dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Hubungan antara Umur, Tingkat Pendidikan dan Pendidikan Non Formal dengan Keberhasilan Program P-LDPM
Uraian Signifikansi
Keterangan
Hubungan Umur dengan Keberhasilan Program P-LDPM
.362 tn
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Keberhasilan Program P-LDPM
.045 n
Hubungan Pendidikan Non Formal dengan Keberhasilan Program P-LDPM
.175 tn
Sumber: Analisis Data Primer
4.5.1. Hubungan Antara Umur terhadap Keberhasilan Program P-LDPM
Dari output diperoleh nilai chi square sebesar 4,336 dengan signifikansi sebesar 0,362. Nilai signifikansi lebih besar dari
α0,05. Dengan demikian H diterima dan H
1
ditolak: artinya tidak ada hubungan antara variabel variabel
independen, tidak ada hubungan antara umur dengan keberhasilan Program P-LDPM.
Universitas Sumatera Utara
Program ini tidak harus dilaksanakan oleh pengurus yang telah berusia dewasatua karena dianggap lebih berpengalaman. Petanipengurus berusia muda
juga bisa menjalankan Program ini bahkan mereka-mereka yang muda cenderung lebih mengerti Program ini karena aspek managerial lebih dibutuhkan daripada
pengalaman. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Munthe 2009
yang menyebutkan bahwa tingkat usia mempengaruhi pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin berkembang juga cara mereka
berfikir dan dalam membuat keputusan.
4.5.2. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan terhadap Keberhasilan Program P-LDPM
Dari output diperoleh nilai chi square sebesar 9,768 dengan signifikansi sebesar 0,045. Nilai signifikansi lebih kecil dari
α0,05. Dengan demikian H ditolak dan H
1
diterima: artinya ada hubungan antara variabel variabel
independen, ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan keberhasilan Program P-LDPM.
Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan pendidikan yang cukupmemadai untuk menjalankan Program P-LDPM. Semakin tinggi
pendidikannya, semakin baik pula kemampuan manajerial pengurus dalam menjalankan program. Mosher 1983 menyebutkan dengan pendidikan seseorang
akan mudah dalam mengadopsi teknologi baru, keterampilan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi. Tentunya dengan mudahnya memecahkan masalah
Program ini akan lebih mudah untuk dilaksanakan. Sementara Syarief 2007 menyebutkan dalam penelitiannya bahwa tingkat pendidikan berpengaruh nyata
terhadap aktivitas Program DPM-LUEP. Semakin tinggi pendidikan, semakin
Universitas Sumatera Utara
tinggi pula efektivitas Program. Dalam mengelola suatu usaha, khususnya di bidang manajemen perusahaan penggilingan padigabah, sangat dibutuhkan
pendidikan yang cukup untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik.
4.5.3. Hubungan antara Pendidikan Non Formal terhadap Keberhasilan Program P-LDPM