Definisi Batasan Operasional Definisi dan Batasan Operasional

3.5. Definisi dan Batasan Operasional

3.5.1. Definisi

1. Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat P-LDPM adalah bagian dari Pengembangan Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan pada Program Peningkatan Ketahanan Pangan tahun 2009 yang bertujuan meningkatkan kemampuan gapoktan dalam mengembangkan usaha distribusi dan mengelola cadangan pangan. 2. Dana bantuan sosial adalah uang yang ditransfer langsung kepada Gapoktan untuk pembangunan dan penguatan unit usaha distribusi hasil pertanian atau unit usaha pemasaran dan atau unit usaha pengolahan serta pengelolaan cadangan pangan. 3. Kelompok tani Poktan adalah kumpulan petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, sumberdaya dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. 4. Gabungan kelompok tani Gapoktan adalah gabungan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. 5. Harga Pembelian Pemerintah HPP adalah harga pembelian pemerintah untuk komoditas padigabahjagungsesuai dengan instruksi presiden tentang perberasan. 6. Rencana Usaha Gapoktan RUG adalah rencana usaha yang disusun oleh anggota kelompoktani secara sistematis dan partisipatif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi petani. Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Batasan Operasional

1. Lokasi penelitian adalah Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Sampel penelitian adalah pengurus program P-LDPM dan petani peserta program P-LDPM. 3. Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal para pengurus program P-LDPM. 4. Usia adalah usia para pengurus program P-LDPM. 5. Pendidikan non formal adalah keikutsertaan pengurus P-LDPM dalam penyuluhan pertanian, kepengurusan kelompok, program pelatihan petani, latihan kerja diluar sistem formal dan berbagai program pengajaran kemasyarakatan di daerahnya. 6. Harga gabah peserta program P-LDPM adalah harga yang terjadi pada setiap transaksi. 7. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: a. Realisasi dana bantuan sosial. Dianggap berhasil jika menerima 80 dana dari total Rp 150.000.000 dicairkan untuk masing-masing Gapoktan. b. Memiliki PPL sebagai pendamping Gapoktan. c. Memiliki gudang sebagai lumbung pangan. d. Memiliki cadangan pangan. Dianggap berhasil jika cadangan pangan senilai 80 dari nilai total cadangan pangan Rencana Usaha Gapoktan. e. Meningkatnya volume pembelian-penjualan gabahberas di unit distribusi. f. Meningkatnya modal usaha lebih besar dari dana bantuan sosial yang diterima. Universitas Sumatera Utara g. Membeli harga gabah lebih besar atau setara dengan Harga Pembelian Pemerintah HPP. h. Meningkatnya nilai tambah produk. Nilai tambah diperoleh dari Gabah Kering Panen GKP yang diproses menjadi Gabah Kering Giling GKG maupun beras. i. Meningkatnya akses anggota Gapoktan terhadap pangan. j. Meningkatnya kemampuan manajemen Gapoktan. Kemampuan manajemen ini diukur dari kemampuan Gapoktan dalam 4 hal yaitu melakukan pencatatan transaksi, pembukuan, pelaporan bulanan dan pengiriman SMS ke SMS Center tiap minggunya. Kemampuan manajemen dianggap meningkat jika mampu memenuhi 3 dari 4 subkriteria. 8. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah: a. Berhasil jika memenuhi 9 indikator keberhasilan. b. Tidak berhasil jika memenuhi 9 indikator keberhasilan Universitas Sumatera Utara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang berpotensi sebagai daerah pertanian, dimana luas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah 1.900,22 km 2 Secara geografis daerah Kabupaten Serdang Bedagai terletak diantara 3°01’-3°40’ Lintang Utara dan 98°45’-99°18’ Bujur Timur. Suhu udara berkisar antara 24,1°C sampai dengan 31,6°C, dengan kelembaban udara rata-rata 84 dan curah hujan berkisar antara 10-345,5 mm dan rata-rata kecepatan angin adalah 0,9 mdetik. dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian berkisar 0-500 meter dari permukaan laut. Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 desakelurahan definitif. Batas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai adalah : - Sebelah Utara : Berbatasan dengan Selat Malaka - Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Simalungun - Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Batubara dan Kabupaten Simalungun - Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Ibukota Kabupaten Serdang Bedagai adalah Sei Rampah yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan kota Medan ibukota Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Serdang Bedagai dikenal sebagai daerah pertanian dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, perikanan dan perkebunan. Luas panen padi baik sawah maupun ladang di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2009 mencapai 72.264 Ha sedangkan yang paling Universitas Sumatera Utara banyak ditanami pada sektor perkebunan adalah kelapa dan kelapa sawit. Potensi Industri yang ada adalah Industri kecil dan aneka industri yang mendukung pertanian dan pariwisata. 4.1.1. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Serdang Bedagai antara 24,1°C-31,6°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2009 rata-rata setinggi 84. Di Kabupaten Serdang Bedagai seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Iklim Suhu, Musim, Angin, Curah Hujan Pada tahun 2009 tercatat ada sekitar 5-27 hari jumlah hari hujan rata-rata perbulannya dengan rata-rata kecepatan angin 0,90 MDT. Arah angin terbagi 2 dua arahgerak yaitu angin yang berhembus: Dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur dan Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September. 4.1.2. Hasil Sensus tahun 2008 Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 630.728 jiwa, pada tahun 2009 diperkirakan sebesar 642.983 yang mendiami wilayah seluas 1.900,22 Km². Laju Pertumbuhan Penduduk Serdang Bedagai Tahun 2008-2009 dperkirakan sebesar 1,02 per tahun. Kependudukan Tahun 2009 di Kabupaten Serdang Bedagai Penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan. Laki-laki berjumlah 323.012 jiwa dan Perempuan berjumlah 319.971 jiwa. Angka sex rasio sebesar 100,95 Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 2007-2009 Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio 2007 311.998 306.658 618.656 101,74 2008 316.745 313.983 630.728 100,88 2009 323.012 319.971 642.983 100,95 Sumber: BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010 Hasil sensus tahun 2009, penduduk Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 642.983 dimana sebagian besar dari penduduk adalah berpendidikan SD dengan jumlah 207.452 jiwa dan yang terkecil adalah berpendidikan Diploma I, II III yaitu sebesar 6.106 jiwa. Tabel 4. Penduduk Diatas 10 Tahun menurut Jenis Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2009 No Pendidikan yang Ditamatkan Jumlah 1. Tidak punya ijazah 153.807 2. Sekolah Dasar 207.452 3. SMP 131.211 4. SMA 131.007 5. Diploma I, II III 6.106 6. Diploma IV S1 13.400 Total 642.983 Sumber: BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010 Struktur penduduk menurut umur menunjukkan bahwa komposisi terbesar adalah penduduk di antara 15-19 tahun yaitu sebesar 77.426 jiwa dan komposisi terkecil adalah penduduk dengan usia 55-59 tahun yaitu sebesar 14.019 jiwa. Berkenaan dengan umur produktif, komposisi umur dibawah 15 tahun adalah sebanyak 217.514 jiwa 33,83, komposisi umur diatas 60 tahun adalah 33.394 jiwa 5,19, yang berada di usia produktif sekitar 60,98 atau sebesar 392.075 jiwa. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Banyaknya Penduduk menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Umur Laki-Laki Perempuan Total 0 - 4 36.895 32.824 71.719 5 - 9 36.446 34.478 70.924 10 - 14 38.334 36.537 74.871 15 - 19 38.986 38.440 77.426 20 - 24 30.657 32.670 63.327 25 - 29 27.559 29.607 57.166 30 - 34 25.059 25.655 50.714 35 - 39 22.339 22.613 44.952 40 - 44 19.719 18.688 38.407 45 - 49 14.804 13.244 28.084 50 - 54 9.221 8.795 18.016 59 - 59 7.029 6.990 14.019 60 + 15.964 17.430 33.394 Total 323.012 319.971 642.983 Sumber: BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010 Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Serdang Bedagai adalah 319.692 jiwa yang terbagi dua dimana yang bekerja adalah sebesar 301.475 jiwa dan yang masih menganggur adalah 18.217 jiwa atau sekitar 5,7 dari total angkatan kerja. Jumlah ini meningkat 1,09 persen dari tahun 2008 yang hanya berjumlah 292.112 jiwa. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Banyaknya Jumlah Angkatan Kerja Tahun 2008 – 2009 Angkatan Kerja Tahun 2008 2009 Bekerja 271.879 301.475 Menganggur 20.233 18.217 Total 292.112 319.692 Sumber: BPS Kabupaten Serdang Bedagai, 2010 Universitas Sumatera Utara 4.1.3. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan bagian dari Propinsi Sumatera Utara dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang secara administratif dibagi atas tujuh belas kecamatan dan 243 desakelurahan definitif. Administrasi Pemerintahan Perekonomian Kabupaten Serdang Bedagai pada umumnya didukung oleh pertanian dimana menyumbang 40,33 terhadap PDRB tahun 2009 diikuti oleh sektor industri. Hal ini menunjukkan bahwa lapangan usaha yang dominan pada masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai adalah lapangan usaha sektor pertanian. Sejak terjadinya krisis ekonomi sektor pertanian tetap eksis karena tetap memegang peranan sebagai penyedia pangan.

4.2. Deskriptif Data