e. Bahan non hukum dapat berupa buku-buku, jurnal, laporan hasil
penelitian dan lain sebagainya, sepanjang mempunyai relevansi dengan objek permasalahan yang akan diteliti.
29
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari: a.
Teknik observasi yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung dengan obyek yang akan diteliti yaitu tentang pelaksanaan perlindungan
hak kesehatan fisik terhadap narapidana. b.
Teknik wawancara yaitu dengan melakukan wawancara kepada subyek yang terkait dengan penelitian ini yaitu Kasi Binapi, Dokter Lapas, dan
Narapidana serta petugas Lembaga Pemasyarakatan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan hak-hak narapidana.
c. Teknik kepustakaan yaitu mencari data yang berkaitan dengan
permasalahan yang ada melalui Al-Qur ’an, Hadits-Hadits hukum dan
Undang-Undang serta buku-buku yang terkait.
30
5. Subyek-Obyek Penelitian
Pelaksanaan wawancara dengan Kasi Binapi, Dokter dan Petugas Lapas, dan Narapidana Kelas IIA Pemuda Tangerang, diperlukan untuk mendapatkan
penjelasan secara langsung tentang pelaksanaan perlindungan hak kesehatan fisik narapidana. Oleh karena itu yang menjadi subyek penelitian dalam
penelitian ini adalah narapidana, kasi binapi, dokter serta petugas Lapas Kelas
29
. Ibid, h.57
30
. Husein Usman, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013, h. 245
IIA Pemuda Tangerang. Sedangkan obyeknya adalah hak-hak kesehatan fisik narapidana yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yaitu
Undang-Undang No 12 Tahun 1995. Adapun yang dijadikan sebagai tempat penelitian yaitu di Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang.
6. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif ini didapatkan dengan hasil wawancara dan observasi.
Desain penulisan ini adalah deskriptif analisis yaitu sebuah studi untuk menemukan fakta dan interpretasi yang tepat dan menganalisa dengan lebih
dalam tentang hubungannya, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan penjelasan khususnya mengenai pelaksanaan perlindungan hak kesehatan
fisik narapidana di Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dalam membaca skripsi ini, penulis telah menyusun pengkajian materi dari yang bersifat umum sampai ke yang
khusus, sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini diuraikan tentang pokok-pokok pikiran yang melatar belakangi penelitian ini, yang diorganisir menjadi 6 enam sub-sub, yaitu: 1 Latar
belakang masalah, 2 Pembatasan dan perumusan masalah, 3 Tujuan dan manfaat penelitian, 4 Tinjauan review kajian terdahulu, 5 Metode
penelitian dan 6 Sistematika penulisan.
BAB II: Ham Dan Konsep Perundang-undangan Narapidana Berdasarkan UU NO 12 Tahun 1995 Dan Hukum Pidana
Islam
Bab ini akan menjelaskan tentang Hakikat Hak Asasi Manusia HAM berdasarkan pandangan umum dan pandangan Islam, hakikat perlindungan
HAM, jenis-jenis HAM, sejarah HAM, konsep perundangan terhadap narapidana menurut UU No 12 Tahun 1995, dan perlindungan hak kesehatan
narapidana menurut hukum pidana Islam dan UU No 12 Tahun 1995.
BAB III : Deskripsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang Dan Kasus Pelanggaran Hak Narapidana
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang dan Pelaksanaan pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tangerang. Dalam bab ini menyajikan sub- sub, yaitu: Deskripsi, Keadaan Bangunan, Tinjauan Historis, Tugas Pokok dan
Fungsi, Struktur Organisasi, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Keberhasilan, serta sarana prasarana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Pemuda Tangerang.
BAB IV: Hasil Penelitian Hak Perlindungan Kesehatan Narapidana
Bab ini akan menganalisa pelaksanaan hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dikaitkan dengan Undang-Undang No 12 tahun
1995 serta analisis hukum pidana Islam terhadap permasalahan tersebut.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan akhir dari pembahasan yang berisi tentang penutupan dan uraian yang telah dibahas. Di samping itu dimuat pula saran-saran yang
terkait tindak lanjut atas temuan penelitian.
BAB II HAM DAN KONSEP PERUNDANG-UNDANGAN
NARAPIDANA BERDASARKAN UU NO 12 TAHUN 1995 DAN HUKUM PIDANA ISLAM
A. Hakikat Hak Asasi Manusia
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
Menurut Locke di dalam keadaan alam state of nature manusia telah mempunyai hak-hak kodrat yang tidak dapat diganggu gugat yaitu hak hidup,
hak bebas, hak milik dan hak atas kebahagiaan.
31
Menurut A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kewargaan Civic Education ICCE UIN Syarif Hidayatullah
menyatakan bahwa “Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia
”.
32
Menurut
Muhammad Erwin dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan
bahwa “Hak asasi manusia merupakan hak dasar,
31
. Mariam Darus Badru lzaman, Pembentukan Hukum Nasional dan Permasalahannya, Bandung: penerbit Alumni 1981, h. 112
32
. A. Ubaedila dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan Civic Education Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2008, cet -
3, h. 132
25