Perlindungan Hak Kesehatan Narapidana Menurut UU No 12 Tahun
Dalam kitab Shahih Al-Bukhari Fathul Baari yang ditulis oleh Syaikh Abdul Azis Abdullah bin Baz dijelaskan sebagai berikut:
ملس هيلع ه ىلص يب لا لاق : غم ات
ارفلا ةحصلا سا لا م ريثك ا يف ب 6049
Rasulullah SAW bersabda “Dua nikmat yang sering membuat manusia tertipu, yaitu sehat dan waktu senggang
” HR. Imam Bukhari.
72
Tujuan hukum Islam yaitu pemeliharaan jiwa, maka dari itu hukum Islam wajib memelihara hak asasi manusia untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya, untuk itu hukum Islam melarang pembunuhan QS Al-Isra: 33 sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi berbagai sarana
yang dipergunakan oleh manusia untuk mempertahankan kemaslahatan hidupnya.
73
Jiwa manusia adalah suci dan tidak boleh disakiti dan segala usaha harus dilakukan untuk melindunginya, terutama tidak seorangpun diperbolehkan
menyakiti seseorang kecuali berdasarkan hukum, seperti hukuman qishash pada tindak pidana pembunuhan. Dalam Al-
Qur’an surat Al-Baqarah ayat 178 yaitu
72
.
Syaikh Abdul Azis Abdullah bin Baz, Kitab Shahih Al-Bukhari Fathul Baari, Pustakaazzam, 2009, h. 2
73
. Muhammad Daud Ali dan Habibah Daud, Lembaga-Lembaga Islam di Indonesia, Jakrta: PT. Raja Grafindo Persada, cet -1 h. 134
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu melaksanakan qishash, berkenan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka
dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya,
hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diyat pula. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barang siapa
melampaui batas setelah itu maka ia akan mendapatkan azab yang sangat pedih.
74
Berdasarkan penjelasan dalam ayat Al- Qur’an tersebut, bisa dilihat
bahwa hukum Islam itu bijak dan adil dalam menegakkan hak asasi manusia. Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa jika telah memperoleh maaf, maka
qishsah tidak berlaku, tetapi hukum Islam tetap mewajibkan ganti rugi berupa diyat. Apabila orang tersebut tetap berperilaku buruk dan tidak menyadari
kesalahannya, maka ia akan mendapatkan azab yang sangat pedih dari Allah SWT. Hal ini mengisyaratkan bahwa penegakkan hak asasi manusia dalam
Islam ditegakkan seadil mungkin dan tetap memperhatikan hak-hak narapidana atau orang yang menimbulkan masalah. Oleh karena itu, Islam sangat
mementingkan hak kesehatan yang merupakan bagian dari menjaga kemaslahatan umat dan penegakkan HAM.
74
. Rachmat Syafe’i , Terjemah Al-Quran Kementrian Agama RI. Bandung: Sygma Publishing, h. 27