Kebersihan Kajian Pelaksanaan Hak Kesehatan Fisik Narapidana Di Lembaga

telah membunuh manusia sehingga mereka diartikan membunuh seluruh jiwa manusia, oleh karena itu agama Islam sangat menghargai hak-hak manusia sehingga tidak ada perbedaan antara narapidana maupun manusia yang lainnya, dan Islam pun mengajarkan kepada kita untuk saling melindungi jiwa manusia satu sama lainnya. Memelihara satu jiwa manusia berarti sama seperti memelihara jiwa manusia secara umum, sehingga dapat diartikan sebagai pemeliharaan terhadap jiwa manusia seluruhnya tanpa mengenal perbedaan agama, ras, ataupun agama bahkan kedudukannya sebagai narapidana. Allah berfiman dalam surat Al-Baqarah ayat 178 yaitu Artinya: wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu melaksanakan qishash, berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diyat pula. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu maka ia akan mendapatkan azab yang sangat pedih. Berdasarakan ayat Al-Qur ’an di atas dijelaskan bahwa kita diwajibkan untuk memelihara jiwa manusia sehingga jika ada yang melukai manusia maka hukumannya dibalas sesuai dengan perbuatannya. Ayat di atas mempertegas keberadaan dan ketinggian nilai hak hidup setiap manusia, tidak dibenarkan jika menghilangkan nyawa manusia karena alasan-alasan yang subyektif, seperti takut terjerumus ke dalam jurang kemiskinan dan alasan lainnya. Tujuan hukum Islam adalah untuk pemeliharaan jiwa, maka hukum Islam mewajibkan untuk memelihara hak asasi manusia untuk hidup mempertahankan hidupnya. Hukum Islam pun melarang pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan dalam ajaran agama Islam. Deklarasi Kairo tentang hak asasi manusia dalam Islam tahun 1990 yang mengatur tentang kehidupan termuat dalam pasal 2 yang berbunyi: a. Kehidupan adalah berkat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hak untuk hidup. Kita sebagai manusia individu, masyarakat, dan negara-negara untuk melindungi hak-hak manusia dan dari setiap pelanggaran dilarang untuk mencabut kehidupan kecuali berdasarkan syariat. b. Dilarang untuk memilih jalan yang dapat mengakibatkan permusnahan. c. Perlindungan kehidupan manusia sampai akhir masa merupakan kehendak Tuhan dan suatu kewajiban yang di tetapkan oleh syariat. 97 Oleh karena itu, kewajiban masyarakat, negara atau pemerintah khususnya yang berada di dalam Lingkungan Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang yaitu untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak dan baik. 97 . Lukman Masyudi, Pengaturan Dan Pelaksanaan Hak-Hak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 70

Dokumen yang terkait

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

26 227 125

Implementasi pembinaan narapidana di lembaga pemasyarakatan jember berkaitan dengan hak-hak narapidana berdasarkan uu.12 tahun 1995 (Tentang Pemasyarakatan)

0 18 101

Perlindungan hak kesehatan narapidana dalam pandangan hukum positif dan hukum pidana islam di lembaga pemasyarakatan kelas IIA pemuda Tangerang : analisis yuridis uu no 12 tahun 1995

1 8 0

PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 3 15

SKRIPSI PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 4 11

PENDAHULUAN PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 2 16

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSI KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 3 14

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo).

0 0 91

ANALISIS KEDUDUKAN HUKUM NARAPIDANA PENDERITA HIVAIDS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 15

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo) SKRIPSI

0 0 53