Tugas Pokok dan Fungsi

3. Tujuan a. Membentuk narapidana agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat berperan aktif dan produktif dalam pembangunan serta dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. b. Memberikan jaminan perlindungan hak asasi pelanggaran hukum yang dikenakan penahanan Rutan melalui kegiatan pelayanan dan perawatan dalam rangka memperlancar proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan agar jalannya proses pengadilan dapat dilaksanakan secara cepat, mudah dan murah. c. Menciptakan ketertiban di dalam Lapas agar jalannya pembinaan dan perawatan penghuni dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya, dan secara tidak langsung memberikan dukungan terhadap terciptanya suasasa aman dan tertib di dalam masyarakat pada umumnya. 4. Sasaran Pembinaan dan pelayanan terhadap pelanggaran hukum diarahkan agar terjadi adanya: a. Peningkatan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. Peningkatan kualitas intelektual; c. Peningkatan kualitas sikap dan perilaku; d. Peningkatan kualitas keterampilan; e. Peningkatan kualitas kesehatan jasmani dan rohani; f. Peningkatan kualitas integritas hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan.

G. Indikator Keberhasilan Lapas Kelas IIA Pemuda Tangerang

Indikator yang dapat dijadikan alat untuk mengukur keberhasilan Lapas adalah sebagai berikut: 1. Isi Lapas lebih rendah daripada kapasitas; 2. Menurunya secara bertahap dari tahun ke tahun angka pelarian dan gangguan kamtib; 3. Meningkatnya secara bertahap jumlah narapidana yang bebas sebelum waktunya melalui proses asimilasi dan integritas; 4. Semakin menurunnya dari tahun ke tahun angka residivis; 5. Semakin banyaknya jenis-jenis dan program pembinaan sesuai kebutuhan berbagai golongan narapidana; 6. Secara bertahap perbandingan banyak narapidana yang bekerja di bidang pertanian dan pemeliharaan adalah 70:30; 7. Prosentasi kematian dan sakit penghuni Lapas sama dengan prosentase di masyarakat; 8. Biaya perawatan penghuni sama dengan kebutuhan minimal manusia pada umumnya; 9. Lapas dalam kondisi bersih dan terpeliharanya; dan 10. Semakin terwujudnya lingkungan pembinaan yang menggambarkan proyeksi nilai-nilai masyarakat ke dalam Lapas dan semakin berkurangnya nila-nilai subkultur penjara dalam Lapas.

Dokumen yang terkait

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

26 227 125

Implementasi pembinaan narapidana di lembaga pemasyarakatan jember berkaitan dengan hak-hak narapidana berdasarkan uu.12 tahun 1995 (Tentang Pemasyarakatan)

0 18 101

Perlindungan hak kesehatan narapidana dalam pandangan hukum positif dan hukum pidana islam di lembaga pemasyarakatan kelas IIA pemuda Tangerang : analisis yuridis uu no 12 tahun 1995

1 8 0

PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 3 15

SKRIPSI PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 4 11

PENDAHULUAN PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 2 16

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSI KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 3 14

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo).

0 0 91

ANALISIS KEDUDUKAN HUKUM NARAPIDANA PENDERITA HIVAIDS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA PANGKALPINANG SKRIPSI

0 0 15

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo) SKRIPSI

0 0 53