22
2. Fungsi Pembiayaan Syariah
Ada beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah diantaranya:
16
a. Meningkatkan kualitas hidup umat dengan jalan membuka peluang usaha yang mandiri.
b. Membantu menanggulangi masalah kemiskinan melalui pengembangan modal kerja dan program usaha bersama.
c. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat islam terhdap Bank Konvensional.
3. Tujuan Pembiayaan Syariah
Tujuan pembiayaan adalah meningkatkan kesejahtraan bersama melalui kegiatan ekonomi yang menaruh perhatian pada
nilai -nilai dan kaidah – kaidah muamalat syari’iyah yang memegang teguh keadilan, keterbukaan dan kehati – hatian dan untuk memenuhi
stakeholder yaitu:
17
a. Pemilik Dari sumber pendapatan tersebut, para pemilik mengharapkan
akan memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada lembga keuangan tersebut.
16
Muhammad, Manajement Dana Bank Syariah Yogyakarta: Ekonisia, 2005, cet.2, h. 199
17
Muhammad, Manajement dana Bank Syariah, cet.1, Yogyakarta: Akademi Manajemet Perusahaan YKPN , 2004 h. 196
23
b. Pegawai Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahtraan
dari lembaga keuangan yang dikelolanya. c. Masyarakat
1 Pemilik dana: sebagai pemilik dana mereka mengharap keuntungan dari dana yang di investasikannya.
2 Debitur yang bersangkutan: bagi mereka yang membutuhkan dana terbantu dengan penyediaaan dana baginya guna
menjalankan usahanya atau terbantu untuk mengadakan barang produksi.
3 Masyarakat umumnya konsumen: mereka akan mendapat barang yang diinginkan dengan adanya pembiayaan yang
disalurkan kepada para pengusaha. 4 Pemerintah: pemerintah terbantu dalam pembiayaan
pembagunan negara, disamping itu akan diperoleh pajak berupa pajak penghasilan atas keuntungan lembaga
keuangan dan juga perusahaan – perusahaan. 5 Lembaga keuangan Bank atau BMT: bagi lembaga
keuangan yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan diharapkan dapat meneruskan dan
mengembangkan usaha agar tetap bertahan dan meluas
24
jaringan usahanya, sehingga makin banyak masyarakat yang dilayani.
4. Jenis dan produk Pembiayaan Syariah
Jenis – jenis pembiayaan pada dasarnya dikelompokan menurut beberapa aspek, diantaranya:
18
a. Pembiayaan menurut tujuan, dibedakan menjadi: 1 Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang
dimaksudkan untuk mendapat modal dalam rangkan pengembangan usaha. Jangkan waktu pembiayaan modal
kerja maksimum 1 tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
2 Pembiayaan Investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsuntif.
b. Pembiyaan menurut jangka waktu dibedakan menjadi: 1 Pembiayaan jangka waktu pendek. Yaitu pembiayaan yang
dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun. 2 Pembiayaan jangka waktu menengah, yaitu pembiayaan yang
dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun
18
Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h. 231
25
3 Pembiayaan jangka waktu panjang, yaitu pembiayaan yang dilakukan lebih dari waktu 5 tahun.
c. Pembiayaan menurut sifat penggunaanya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua macam jenis yaitu: pembiayaan produktif dan
pembiayaan konsumtif.
19
1 Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu
untuk meningkatkan usaha produksi, perdagangan, maupun industri.
2 Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang akan habis
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Dan produk - produk pembiayaan pada bank syariah dalam bentuk pembiayaan menggunakan empat pola yang berbeda yaitu
sebagai berikut:
20
a. Pembiayaan dengan pola bagi hasil, untuk jenis pembiyaaan dengan pola ini meliputi:
1 Pembiayaan Mudharabah
19
Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking Bank Syariah dari teori ke praktek Jakarta: Gema Insani press, 2001, h. 160
20
Ascarya, Akad dan Produk bank Syariah Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 2007 h. 123