27
pembiyaaan investasi atau barang modal, pembiayaan konsumtif, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan ekspor.
2 Pembiayaan Salam Pembiyaan salam adalah perjanjian jual – beli barang
dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dan pembayaran harga terlebih dahulu. Dengan aplikasi
pembiayaan sektor pertanian dan produk manufakturing. 3 Pembiayaan Istishna
Pembiayaan istishna adalah perjanjian jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual. Dengan aplikasi pembiayaan konstruksi, proyek dan
produk manufakturing. c. Pembiayaan dengan pola sewa. Untuk pembiayaan dengan prinsip ini
meliputi: 1 Pembiyaaan Ijarah
Pembiayaan ijarah adalah pembiayaan sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa.
Dengan aplikasi pembiayaan sewa. 2 Pembiayaan Ijarah Muntahiyah Bitamlik
Ijarah Muntahiyah Bitamlik adalah perjanjian sewa menyewa suatu barang yang diakiri dengan perpindahan
28
kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak penyewa.
d. Pembiyaan dengan pola pinjaman untuk dana talangan Qardh Qardh atau talangan adalah penyediaan dana atau tagihan
antara bank syariah dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan
dalam jangka waktu tertentu.
Tabel 2.1. Produk – Produk Pembiayaan
No
Produk pembiayaan Prinsip
1 Modal kerja
Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, salam
2 Investasi
Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, istishna, ijarah, ijarah muntahiyah bitamlik
3 Pengadaan barang investasi,
aneka barang
Murabahah, ijarah muntahiyah bitamlik, musyarakah mutanaqisah
4 Perumahanproperti
Murabahah, ijarah muntahiyah bitamlik, musyarakah mutanaqisah
5 Proyek
Mudharabah, Musyarakah
6 Ekspor
Mudharabah, Musyarakah, Murabahah,
29
7 Produk agribisnissejenis
Salam, salam parallel 8 Manufakturkonstruksi
Istishna, Istishna parallel
9 Penyertaan Musyarakah
10 Surat berharga
Mudharabah, qardh 11 Sewa
Beli Ijarah Mutahiyah Bittamlik
12 Akusisi asset
Ijarah Mutahiyah Bittamlik
B. Teori dan Konsep Linkage Program
Peranan perbankan sebagai lembaga keuangan tidak terlepas dari
masalah kredit atau pembiayaan, oleh karena itu pengelolaan pembiayaan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
21
dalam rangka meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dan memperluas
penyaluran pembiayaan oleh perbankan, maka pemerintah membuat kebijakan linkage program.
1. Pengertian Linkage program
Linkage program menurut the basic english pocket dictionory linkage berarti hubungan, pertalian, sambungan.
22
Secara istilah linkage program adalah kerjasama penyaluarn dana dari Bank
21
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005, h.71
22
Drs. Jalinus Syah dan Adam Shaleh, The Basic English Pocket Dictionory Jakarta: Akadoma, 1982 h. 332
30
Umum kepada atau melalui Lembaga Keuangan Mikro dalam bentuk pembiayaan sebagai upaya dalam meningkatkan kegiatan
usaha Mikro dan Kecil.
23
Jadi linkage program adalah program pembiayaan yang bersifat kemitraan. Pembiayaan ini disalurakan lewat perusahaan
mitra istilahnya two steps financing. Perusahaan mitra yang menjadi partner Bank Syariah bisa berupa Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah BPRS, Multifinance dan Lembaga Keuangn Mikro Syariah LKMS seperti Koperasi Jasa Keuangan Syariah
KJKS, Unit Jasa Keuangan Syariah UJKS dan Baitul Mal Wat Tamil BMT. Bank Syariah juga melakukan Linkage Program
dengan Lembaga non Keuangan seperti perusahaan perkebunan inti plasma atau perusahaan Franchise.
Linkage tidak dikenal dalam literatur islam, namun dilihat dari maknanya yaitu mengkaitkan dua atau lebih pihak untuk mencapai
tujuan dengan cara Sharing resource, maka Linkage memiliki kedekatan dengan pengertian ukhuwah yang artinya
persaudaraan.
24
Linkage program dicanangkan semanjak tahun 2002 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyaluran pembiayaan
23
Euis Amelia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 2009, h. 307
24
Bank Indonesia, Linkage antar LKS Jakarta: Bank Indonesia, 2004, h. 22
31
dan efesiensi pelaksaan skim pembiayaan bank umum, terutama untuk pembiayaan usaha mikro dan kecil. Dengan linkage
program ini diharapakan pembiayaan bank umum kepada UKM lebih optimal karna Lembaga keuangan mikro yang selama ini
dikenal memiliki keahlian dan pengalaman membiayai sektor mikro. Dan juga diharapkan bisa menjadi sinergi berkeseimbangan
antara bank umum dan lembaga keuangna mikro dalam menggerakan sektor riil. Melalui linkage program keterbatasan
jaringan yang dialami oleh bank dalam menyalurkan kredit dapat diatasi, sedangkan keterbatasan pembiayaan yang dirasakan oleh
BMT, BPRS, Koperasi dan Lembaga Keuangan Lainnya dapat pula diatasi melalui linkage program ini.
Gambar 2.1. Konsep Likage Program
Linkage program
Lembaga Keuangan Mikro
Bank umum
Pembiayaan mikro
32
2. Model Linkage Program
Agar Penerapan Linkage Program semakin jelas dan terarah dalam pelaksanaanya maka Bank Indonesia melalui Arsitektur
Perbankan Indonesia API mengeluarkan generic linkage program yang berisi mengenai aturan-aturan pelaksanaan Linkage
Program bagi Perbankan Syariah. Salah satu yang aturannya adalah diterapkannya Beberapa pola linkage program yang
dilakukan perbankan yakni executing, channeling dan joint
financing.
25
Pada pola executing, yaitu Bank Umum Syariah memberikan pembiayaan kepada Lembaga Keuangan Mikro Syariah dimana
kemudian meneruskannya kepada nasabah UMK sebagai end user. Lembaga Keuangan Mikro diberikan kewenangan untuk
memutuskan calon nasabah yang akan mendapatkan fasilitas pembiayaan. Dan dalam hal resiko pembiyaan, apabila kegagalan
pembiayaan karna kerugian Bisnis secara normal maka resiko ditanggung oleh lembaga keuangan mikro syariah sebagai mitra.
Sehingga LKM tercatat sebagai debitor bank syariah sedangkan pembiayaan kepada end user tercatat sebagai eksposur
25
Bank Indonesia, “lampiran siaran pers No 1111PSHMHumas” diakses pada tanggal 3 agustus 2014
http:www.bi.go.idwebidRuang+MediaSiaran+Perssp_1111109.htm