38
j. Setiap pelanggaran kode etik diatas oleh Bank UmumLKM dilaporkan kepada Bank Indonesia oleh pihak yang merasa
dirugikan.
5. Generic Model Linkage program
Generic model Linkage program antara Bank Umum Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah ialah sebagai berikut:
28
a. Distribusi pendapatan, pada pola executing distribusi pendapatan sesuai dengan nisabah yang telah disepakati antara
Bank Syariah dan LKM. Pada pola chanelling Bank Syariah mendapat pendapatan dari nisbah bagi hasilmargin yang telah
disepakati dengan UMK, dan LKM mendapat upahfee yang besarnya disepakati antara Bank Syariah dan LKM. Dan pada
Pola Joint Financing Bank Syariah juga mendapat pendapatan dari nisabah bagi hasil yang disepakati dengan UKM dan
pembagian pendapatan antara Bank syariah dan LKM sesuai denagn porsi yang telah disepakati.
b. Dalam menentukan besarnya nisbah bagi hasil bagi UMK harus merupakan kesepakatan bersama dengan pertimbangan
harga pasar untuk UMK yang akan dibiayai.
28
DKI Perbarindo, “generic model linkage program Bank Umum dengan BPR” artikel diakses pada 28 agustus 2014 dari
http:www.dki.perbarindo.orgartikel_detail.php
39
c. Target nasabah untuk pembiayaan dengan pola executing sepenuhnya merupakan wewenang LKM, dan Untuk pola
Channeling sepenuhnya merupakan wewenang Bank Syariah. Sedangkan untuk pola Joint financing merupakan kesepakatan
bersama antara bank syariah dan LKM. d. Batas plafon per-nasabah pada pola executing harus sesuai
dengan batas maksimum pemberian kredit BMPK, pada pola channeling dan Joint Financing maksimum Rp. 500.000.000;
e. Jaminan utama dan tambahan dari UMK, harus sesuai dengan Undang – Undang perbankan. Pada pola executing jenis dan
besarnya jaminan ditentukan oleh LKM dengan tetap memperhatikan akad pembiayaan antara LKM dan UMK, dan
jaminan diadministrasikan oleh LKM. Pada pola channeling jenis dan besarnya jaminan ditentukan oleh Bank Syariah
dengan tetap memperhatikan akad pembiayaan antara Bank Syariah dan UMK, dan jaminan diadministrasikan oleh Bank
Syariah Untuk jaminan tambahan, diadministrasikan dan dapat diadministrasikan kepada LKM. Dan pada pola Joint
Financing jenis dan besarnya jaminan ditentukan oleh Bank Syariah dan LKM, dengan tetap memperhatikan akad
pembiayaan antara Bank Syariah, LMK dan UMK, dan