Obligasi Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri

67 1. Pembiayaan per skim antara lain: pembiayaan murabahah, mudharabah, musyarakah dan lainnya. 2. Pembiayaan per sektor ekonomi antara lain: pembiayaan pertanian, pertambangan, industri, listrik, gas, air, konstruksi, perdagangan, transportasi dan komunikasi, jasa dunia usaha, jasa sosial dan lain-lain. 3. Pembiayaan per segmen antara lain: pembiayaan korporasi, komersial, kecil, usaha mikro dan konsumer.

4. Linkage Program Bank Syariah Mandiri

Linkage program Bank Mandiri Syariah terdiri dari dua pola yaitu pola Executing dan pola Channeling. Untuk pola executing menggunakan akad Mudharabah, sedangkan pola Chanelling biasanya menggunakan akad Murabahah kepada calon nasabahnya dengan tingkat margin 20. Linkage program di bank syariah mandiri di tunjukan kepada: a. Lembaga keuangan mikro syariah LKMS, Lembaga Keuangan Bukan Bank. b. Usaha sudah berjalan 2 tahun. c. Usaha tersebut memenuhi ketentuan dan persyartan pembiayaan yang berlaku serta dinyatakan layak oleh Bank Syariah Mandiri. 68 Jika telah memenuhi syarat diatas dan ingin menjalin Linkage program dengan Bank Syariah Mandiri harus mengikuti standar operasional sebagai berikut: a. Lembaga Keuangan Mikro Syariah melakukan permohonan pembiayaan ke cabang PT Bank Syariah Mandiri terdekat. b. Wawancara dan pemenuhan informasidatadokumen persyartan. c. On the Spot OTS dan transaksi jaminan. d. Analisa layak atau tidaknya diberikan pembiayaan. e. Penandatangan surat persetujuan pembiayaan dari BSM. f. Akad pembiayaan. g. Pencairan pembiayaan. Dana yang disalurkan oleh BSM untuk pembiayaan mikro tergantung pricing. Sebagian dana yang diberikan berupa dana Cash Tunai yang berupa modal kerja, sedangkan jaminan yang harus di serahkan oleh nasabah dalam pembiayaan linkage program ini sebesar 100 dari pembiayaan yang disalurkan atau sesuai dengan ketentuan Bank. Linkage program BSM terdiri dari dua pola yakni Executing dan Channeling. Adapun ketentuan yang berlaku pada kedua pola tersebut di BSM yakni: 69 a. Wewenang memutuskan pembiayaan mengacu kepada ketentuan Bank. b. Bank melakukan analisa on desk dan on site on the spot terhadap pemohonan pembiayaan dari LKMS baik selaku Mudharib atau mitra kerja dengan menggunakan format analisa pembiayaan yang berlaku dibank. c. Penyimpanan jaminan: pada Pola Executing, jaminan end user disimpan LKMS. Sedangkan pada pola channeling, jaminan end user disimpan oleh Bank. Namun apabila tempat jaminan milik LMKS dinilai layak oleh bank, maka jaminan dapat disimpan di LKMS. d. Coverage jaminan sebesar 100 dari besarnya limit pembiayaan. e. Jangka waktu pencairan limit pembiayaan ditetapkan dalam akad pembiayaan maksimum satu tahun sejak ditanda tanganinya akad pembiayaan. f. Ketentuan marginbagi hasil, denda keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan margin bagi hasil dan pembiayaan administrasi sesuai dengan ketentuan bank. 70 Pada pola Executing sebelum LKMS Mengajukan pembiayaan kepada Bank Syariah Mandiri, biasanya LKMS Telah mengelompokan calon yang akan mendapatkan pembiayaan lewat dana yang di dapat dari Bank Syariah Mandiri jika belum ada atau sedikit calon yang akan mendapatkan pembiayaan dari LKMS, maka pencairan dana dapat dilakukan secara berangsur. Sedangkan untuk pola channeling, LKMS mengajukan pembiayaan kepada calon anggota yang ingin mendapatkan pembiayaan.

B. Laporan Perkembangan Pembiayaan BSM

Tabel 4.1 Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2009-2013 dalam Rp milyar Grafik 4.1 Perkembangan Pembiayaan BSM Periode 2009-2013 Sumber: Bank Syariah Mandiri data diolah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah Mandiri (Januari 2007 – Desember 2009)

0 24 77

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

Pengaruh efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan syariah (studi kasus Bank Syariah Mandiri, Tbk)

0 4 91

Analisis rasio risiko dan profitabilitas bank umum syariah (studi empiris 3 bank umum syariah di Indonesia)

3 7 121

Pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

0 6 113

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (CAR), Rasio Likuiditas (FDR), Inflasi, dan BI rate Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia (Studi Pada Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mega Indonesia Periode 2010-2014)

0 10 0

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Pembiayaan Terhadap Profitabilitas Di Bank Syariah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muammalat, Tbk Periode 2004 - 2013)

1 15 84

Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal dan Rasio Penyaluran Pembiayaan terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri)

5 42 52

Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah Periode 2013-2015

0 7 108

PENGARUH RASIO KECUKUPAN MODAL , LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN RASIO EFESIENSI OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS BANK.

0 0 16